Happy Reading!!
Maaf bila ada typo🙏••••
Di Minggu pagi yang cerah ini, Fadil tengah bersiap untuk melakukan lari pagi. Rencananya ia ingin mengajak Anna untuk lari pagi bersamanya. Fadil memakai sepatunya dan melihat pagar rumah Anna yang sudah terbuka sedikit terlihat juga ada bang Chandra yang sedang mengelap mobilnya.
Fadil bergegas pergi menuju rumah sahabatnya itu. Chandra yang sadar akan kehadiran Fadil di depan pintu gerbang rumahnya itu, langsung saja Chandra menemui Fadil.
"Wih, rapih bener. Mau kemana?," tanya Chandra sambil membalas salaman dari Fadil.
"Mau lari pagi nih bang. Anna ada bang?," jawabnya dan bertanya.
"Ada sih, cuma Anna masih tidur," jawab Chandra.
"Tumben tuh anak masih tidur. Yaudah bang, kalau gitu gue lari sendiri aja sama temen-temen yang lain, titip salam ya bang buat Anna. Duluan bang," kata Fadil sembari pamit dan meninggalkan Chandra.
Chandra tersenyum dan sebenarnya ia tak tega untuk membohongi sahabat kecil adiknya itu, namun itu semua adalah permintaan adik bungsunya untuk tidak memberitahu kepada siapapun. Tersadar akan dirinya yang bengong, Chandra langsung kembali melakukan kegiatannya tadi.
••••
Fadil berlari pagi dengan santai, sampai ia bertemu dengan teman-temannya yang sudah menunggu dirinya di pos satpam. Ada banyak yang lari pagi hari ini, hampir satu kelas yang ikut dan tentunya juga ada Salma wanita yang masih sampai ia sukai walaupun Salma sudah bersama dengan Aiman.
"Lo gak apa-apa kan dil ada Salma disini?," tanya Arya berbisik.
"Gak apa-apa," jawab Fadil.
"Loh Dil, Anna mana?," tanya Annisa.
"Dia masih tidur, gak enak kalau tadi gue suruh bang Chandra bangunin dia," jawab Fadil. Annisa mengangguk paham.
"Oke, karena udah pada ngumpul. Kita start lari dari sini sampai di gor ya," kata Reynal.
"Siap," ucap mereka serentak.
"Dipa yang mimpin jalan ya," kata Salma.
"Iya Sal," balas Dipa.
"Yaudah hayuk lari," lanjutnya.
Dipa lari di barisan depan, mereka semua mengikuti Dipa berlari dari belakang dan Fadil berlari di samping Dipa. Mereka berlari dengan sangat gembira dan tentunya menghasilkan momen yang tidak bisa di ulang kembali.
"Gas," panggil Tika.
"Apa? gak kuat?," tanya Bagas.
"Iya, gendong napa," jawab Tika lemas.
"Nyusahin dasar. Yaudah sini gue gendong," kata Bagas.
Ia menurunkan badannya agar Tika dapat naik ke punggungnya. Ketika di rasanya Tika sudah naik, ia langsung kembali berlari menyusul yang lain sambil menggendong Tika.
"Lo makan apaan sih Tik?," tanya Bagas heran.
"Kenapa? gue berat ya?," tanya Tika tak enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Revealer (END)
Teen FictionSecret Revealer.. Apa yang kalian pikirkan saat membaca kata secret? Rahasia? Yaps, benar benar sekali. Sebuah organisasi pengungkap rahasia, organisasi detektif yang hanya ada pada satu generasi dengan empat pendiri. Anna, Tika, Bagas, dan Arfan...