Happy Reading!!!
••••
Di suasana pagi yang cerah, kini ada sepasang remaja berjalan bersama menuju kelas mereka. Mereka adalah Anna dan Fadil, tak perlu ditanyakan apalagi heran kepada mereka karena ya memang selalu berangkat dan pulang bersama.
Fadil yang sedari tadi sibuk merapihkan rambutnya dan Anna yang menggelengkan kepalanya pun tak segan-segan langsung menyingkirkan kedua tangan Fadil dan langsung saja Anna rapihkan rambut milik Fadil.
Fadil pun tersenyum dan menggoda Anna, "Cie peka" ujarnya. Anna pun langsung merasa geli mendengar ucapan sahabatnya itu.
"Ya lagian lo daritadi gak selesai-selesai benerin tuh rambut," sarkas Anna dan pergi meninggalkan Fadil.
Fadil pun lari untuk mengejar Anna, "Jangan marah dong An, gue cuma becanda tadi," ujarnya dan Anna pun menganggukkan kepalanya.
Dan tanpa mereka sadari, sedari tadi ada yang mengikuti mereka berdua di belakang. Dan ya...
"Dor!," ucap Bagas yang merangkul pundak milik Fadil dan Anna.
"Berduaan aja lo, awas loh tengahnya setan," lanjutnya dan membuat Anna menghadap ke arah Bagas dengan tatapan marah.
Bagas pun yang di tatap seperti itu langsung menaikkan satu alisnya, "Iya, lo setannya!," kata Anna dan pergi meninggalkan mereka berdua.
••••
Di kelas IPA 3 kini sudah ramai yang datang. Tika yang sedari tadi sibuk mengaca sembari merapihkan rambutnya pun tak sadar bahwa daritadi Arfan yang menunggunya sudah menunjukkan wajah yang sangat kesal dan bahkan tak berekspresi. Tika yang merasa di perhatikan langsung menyengir tak bersalah dan mengambil handphone nya yang dipegang oleh Arfan.
Anna yang baru sampai dan langsung menaruh tas nya itu pun segera menghampiri Arfan dan Tika. Sesaat Tika memutar balikkan tubuhnya ke belakang, ia pun langsung kegirangan dan memeluk Anna begitu pun sebaliknya Anna membalas pelukan sahabatnya itu dengan hangat.
"Gue kangen banget sama lo An. gimana kabar lo?," tanya Tika sembari mengelap air matanya. Anna pun tertawa melihat sahabatnya itu menangis.
"Baik kok kabar gue. Lo kenapa nangis dah?," jawabnya dan menanyakan kembali kabar kepada Tika.
"Baik kok gue baik. Gue nangis karena terharu ketemu lo, selama liburan kan gue gak disini," jawab Tika dan kembali memeluk Anna.
"Iya cuekin aja gue, anggap gue gak ada disini," sindir Arfan kepada keduanya.
Anna dan Tika yang mendengar sindiran Arfan pun langsung melepaskan pelukan mereka dan tertawa bersama. Fadil dan Bagas yang baru sampai pun langsung menghampiri mereka bertiga.
"Anna!," panggilsi Dipa si ketua OSIS.
"Iya, kenapa Pa?," tanya Anna.
"Ayok kita urus anak-anak untuk MPLS," ajak Dipa dan menarik tangan milik si Anna.
"Oh iya, ayok. Gue pamit duluan yak, jangan kangen," ujar Anna dan di ucapan terakhirnya membuat para teman-temannya mengeluarkan ekspresi muak, Anna yang melihat itu langsung terkekeh sambil lari meninggalkan kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Revealer (END)
Teen FictionSecret Revealer.. Apa yang kalian pikirkan saat membaca kata secret? Rahasia? Yaps, benar benar sekali. Sebuah organisasi pengungkap rahasia, organisasi detektif yang hanya ada pada satu generasi dengan empat pendiri. Anna, Tika, Bagas, dan Arfan...