15. Pulau Dewata

12 2 0
                                    

Happy Reading!!
Maaf bila ada typo🙏

•••••

Keesokan paginya, Anna sudah terbangun dari tidurnya dan juga ia sudah membersihkan badannya dan tentunya juga sudah berpakaian rapih. Semalam mereka sampai di Bali pukul 11 malam dan langsung beristirahat di hotel. Anna menyisir rambutnya dengan perlahan-lahan sembari melihat Tika dari pantulan kaca cermin. Terlihat gadis itu masih tertidur lelap di akibatkan rasa kantuk yang berat.

Anna tersenyum jahil dari kaca cermin dan segera membangunkan Tika. Ia menggoyangkan tubuh Tika yang membuat Tika terganggu dan kembali memasukkan tubuhnya ke dalam selimut.

"Woi, bangun. Kebo lo dasar," ujar Anna.

Tika membuka selimutnya dan melihat Anna dengan menyipitkan matanya. Ia mengusap wajahnya kasar sembari membuka handphone yang memperlihatkan jam menunjukkan pukul setengah 6 pagi.

"Yaelah Na, ini masih setengah 6," kata Tika kesal.

"Udah ih buruan bangun," suruh Anna memaksa.

"Tapi gue masih ngantuk Na. Lagian kenapa sih, lo bangunnya pagi banget," balas Tika.

"Memang kenapa, salah kalau gue bangun pagi?," tanya Anna.

"Ya nggak salah," jawab Tika.

"Nah yaudah, kalau gitu buruan bangun, mandi," suruh Anna.

"Ih iya-iya gue bangun," balas Tika.

Tika segera bangun dan mengambil beberapa peralatan mandinya di dalam tas. Sedangkan Anna ia berjalan menuju pintu balkon. Anna langsung terpukau melihat pemandangan dari balkon kamar hotelnya, pemandangan yang indah dan udara yang sangat sejuk ia rasakan. Pulau dewata sungguh indah, wajar kalau orang-orang yang berlibur ke Bali rasanya tidak ingin pulang karena memang seindah dan secantik itu.

Anna mengambil beberapa foto pemandangan indah. Sesekali ia juga selfie untuk kenangan di handphonenya. Tika yang baru selesai mandi langsung membuat dua cangkir teh yang sudah disiapkan oleh hotel.

"Nih," ucap Tika sembari memberi secangkir teh kepada Anna.

"Tumben buatin gue teh," ujar Anna.

"Udah di buatin juga. Seharusnya lo bilang makasih sama gue, karena jarang-jarang kan cewek cantik seperti gue buatin lo teh," kata Tika dengan sangat percaya diri.

"Halah, tadi aja males-malesan bangun," ejek Anna.

"Ih suka-suka gue lah," balas Tika sambil meneguk teh miliknya.

"Tapi ya Na, gue seneng banget kita satu kamar berdua doang," lanjutnya.

"Ya lo liat dong itu kasurnya single bed, kalau diisi tiga orang apa gak jebol langsung," balas Anna.

"Iya, itu maksud gue untungnya kita dapet tipe kamar yang begitu. kalau ada dua kasur kan pasti berempat satu kamar, males banget gue berisik," kata Tika.

"Ya alhamdulillah kalau begitu," kata Anna menanggapi.

Saat asik-asiknya mengobrol ada suara toa pemberitahuan bahwa mereka semua harus turun ke bawah karena akan menyantap sarapan bersama di bawah.

Secret Revealer (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang