Happy Reading!!
Maaf bila ada typo🙏•••••
Keesokan paginya, Anna terbangun dari tidurnya dan langsung bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Ia merasa pasti Fadil masih marah dan enggan berbicara padanya jadi mau tak mau ia akan berangkat ke sekolah bersama dengan abang dan kakaknya.
Sebenarnya ia sangat merasa bersalah tapi mau bagaimana lagi kalau ia jujur yang ada ia tidak akan di perbolehkan lagi untuk menyelesaikan kasus-kasus bersama dengan sahabat-sahabatnya.
Sesampainya di depan gerbang sekolah, Anna menyalimi kedua tangan abang dan kakaknya dan izin untuk bersekolah. Bersamaan dengan itu Anna bertemu dengan ketiga sahabatnya di tangga gedung sekolah. Alangkah terkejutnya mereka melihat banyak wartawan dan sebuah mobil polisi di sana. Terlihat bu Dewi di borgol oleh polisi yang polisi itu sendiri adalah ayah Bagas, sebab semalam Bagas memberikan bukti tersebut ke ayahnya agar segera di selesaikan masalah yang sudah membuat murid-murid Bragata terkena dampak negatif dari kepala sekolahnya sendiri.
"Dasar pemimpin yang mau harta doang," celetuk Bagas.
"Gak ada bersyukur-bersyukur heran," lanjutnya.
"Itulah manusia kalau udah buta dunia pasti rela ngelakuin apa aja, gak peduli mau orang-orangnya sehat atau sakit," balas Arfan.
"Jauh-jauh dah dari orang-orang begitu. Amit-amit," ujar Tika.
"Iya aamiin. Oh iya, gimana keadaan Aldi?," tanya Anna.
"Gue sama Tika sempat ke sana tadi, dia masih sarapan. Kata perawatnya juga udah membaik tapi ya gitu dia harus bener-bener di sembuhin biar kecanduan akan narkobanya hilang Na," jawab Bagas.
"Alhamdulillah deh kalau gitu," ujar Anna.
"Yaudah yuk ke kelas," ajak Arfan.
Mereka mengangguk dan berjalan memasuki gedung sekolah. Sekarang di kelas 12 IPA 3 juga sedang heboh membicarakan bu Dewi yang di bawa oleh polisi akan kasus yang menimpanya.
"Gue gak nyangka sih bu Dewi sejahat itu sama anak-anak muridnya sendiri," kata Dayana heboh.
"Kakek lo kok mau-mauan sih Tu jadiin dia kepala sekolah disini?," tanya Bintang.
"Kalau tuh orang ketahuan sifat awalnya cuma mau manfaatin dan memperkaya dirinya, udah dari lama kali kakek gue gak jadiin dia kepala sekolah disini," jawab Ratu.
"Dan ada lagi berita katana si Aldi masuk rumah sakit, karena dia juga minum itu minuman yang sengaja di pesan bu Dewi biar otaknya bekerja lebih cepat dari biasanya," kata Bintang.
"Ih, berarti dia pinter selama ini karena dia minum itu dong," balas Dayana.
Annisa memukul lengan Dayana keras.
"Jelas-jelas bu Dewi baru buat proyek gilanya itu sekarang. Mana mungkin dia pinter karena minuman itu, gak jelas lo," kata Annisa.
"Aldi itu udah pinter dari lahir. Dia pastinya juga terjebak akan permainan bu Dewi yang buat proyek gila ini," lanjutnya.
"Tapi, siapa ya orang yang udah membongkar proyek bu Dewi ini?," tanya Salma penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Revealer (END)
Fiksi RemajaSecret Revealer.. Apa yang kalian pikirkan saat membaca kata secret? Rahasia? Yaps, benar benar sekali. Sebuah organisasi pengungkap rahasia, organisasi detektif yang hanya ada pada satu generasi dengan empat pendiri. Anna, Tika, Bagas, dan Arfan...