Happy Reading!!
Maaf bila ada typo 🙏•••••
Dua minggu sudah berlalu dari kegiatan study wisata Bragata School. Pagi ini di hari Selasa, Anna tengah bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah, seperti biasa ia akan berangkat sekolah bersama dengan Fadil. Anna turun untuk menuju ruang makan dan sarapan bersama-sama dengan keluarganya.
Sedangkan Fadil, ia sedang memanaskan motornya sembari ia memainkan handphonenya. Beberapa menit setelah motornya ia panaskan terlihat Anna sudah berdiri di depan pintu gerbang rumahnya.
"Pagi bestie!," sapa Anna girang.
Fadil segera menghampiri Anna sambil membuka pintu gerbang.
"Mari bestie kita berangkat sekolah," ujar Anna.
"Bestie-bestie gak sekalian betis aja lo bilang," kata Fadil dengan raut wajah kesal.
"Loh-loh, kok kesal. Wajar doang gue panggil bestie kan memang lo bestie gue," balas Anna.
"Panggil Fadil aja kenapa, biasanya juga Fadil. Kalau lo manggil itu untuk Tika oke juga, gue cowok Na gak pantes yang ada gue geli," jelas Fadil.
"Ah elah males ah punya sahabat yang gak mau ikutin kemauan sahabatnya," kata Anna merajuk kepada Fadil.
"Marah mulu, yaudah mending kita berangkat ke sekolah. Kalo debat mulu gak akan selesai yang ada telat," ajak Fadil.
Anna mengangguk dan menunggu Fadil untuk mengeluarkan motornya.
••••
Suasana kelas IPA 3 pagi ini sangat riang dan gembira. Sebab pagi-pagi sekali kelas IPA 3 sudah wangi dan rapih ya di karenakan yang piket di hari Selasa itu orangnya rajin-rajin sekali berangkat pagi.
Anna dan Fadil sendiri mereka baru sampai di pintu gerbang sekolah, bersamaan dengan itu mereka bertemu dengan Arfan, alhasil mereka berjalan bertiga bersama-sama untuk menuju kelas.
Di pertengahan mereka berjalan sambil mengobrol tentunya ada salah satu siswi yang tidak sengaja menabrak Anna sampai keduanya sama-sama terjatuh.
"Aw!," rintis Anna sembari memegang lututnya.
Fadil dan Arfan segera menolong Anna untuk berdiri. Tentunya Arfan juga menolong siswi tersebut.
"Maaf kak," ucap siswi tersebut.
"Iya gak apa-apa," jawab Anna.
Anna melihat gadis tersebut wajahnya sangat familiar dan dia juga sangat mengenalinya. Siswi tersebut adalah Nadia seorang anggota OSIS dan juga science club tentunya.
"Eh Nadia," sapa Anna.
Nadia langsung menoleh dan tersenyum ke arah Anna. Nadia memegang kedua tangan Anna.
"Aduh kak Anna, maaf ya. Nadia gak sengaja," kata Nadia tak enak.
"Iya gak apa-apa, ini juga cuma merah doang lututnya. Memang mau kemana kok buru-buru?," tanya Anna.
"Oh ini kak, Nadia ada kelas di lab IPA bareng anak-anak berprestasi dan berpotensi," jawab Nadia.
"Memang ada ya? kok kakak baru tau," kata Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Revealer (END)
Novela JuvenilSecret Revealer.. Apa yang kalian pikirkan saat membaca kata secret? Rahasia? Yaps, benar benar sekali. Sebuah organisasi pengungkap rahasia, organisasi detektif yang hanya ada pada satu generasi dengan empat pendiri. Anna, Tika, Bagas, dan Arfan...