Happy Reading!!
Maaf bila ada typo🙏••••
Di minggu ketiga setelah kasus hilangnya Bella dan tepat seminggu juga Bella di temukan. Kini, kelas 12 IPA 3 sedang praktek olahraga. Jadwal pelajaran olahraga mereka adalah di hari Kamis sehabis istirahat. Mereka melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum memulai praktek. Kali ini mereka di bebaskan untuk memilih ingin olahraga apa, dan mereka memilih untuk bermain bola kasti.
"Karena kita ada 33 orang, jadi ada satu tim yang isinya 17 ya. Saya bagikan dulu kelompoknya," kata Reynal sang ketua kelas.
Setelah usai membagi kelompok, kini saatnya kelompok Fadil yang menjadi pemain dan kelompok Anan menjaga.
"Gue duluan dong Dil," seru Nisa. Fadil pun membagi pemukulnya kepada Nisa dan mengalah kepadanya.
Pemukul pertama masih aman. Kini Nisa berdiri di pos 1 sembari menunggu teman-temannya untuk bergiliran memukul. Selanjutnya adalah sering mereka juluki sebagai atlet yaitu Ara. Dan betul saja ia memukul bola dengan sangat tinggi yang membuat dirinya dan Nisa berlari langsung ke arah pos 3. Tim Fadil bersorak bahagia, dan selanjutnya giliran Fadil dan Anna yang melemparkan bola ke arah Fadil.
Tepat sasaran, bola yang di arahkan ke Fadil langsung di pukul ke arah yang sekarang lebih jauh dan membuat ketiganya langsung berlari ke arah finish. Kelompok Anan tampak kesal namun tak jauh juga dari kata histeris teman-teman tim cewek di kelompok Anan. Kini giliran Anna yang memukul dan yang melempar bolanya adalah Arfan. Anna fokus melihat gerakan bola tersebut. Bola yang di pukulnya juga melambung tinggi, namun bola itu tertangkap olah Risa. Dengan badannya yang lentur berhasil mengelak bola yang di lemparkan Risa.
Mereka bermain dengan sangat senang, santai, dan bahagia. Tapi ketika mereka sedang asik bermain, mereka melihat beberapa polisi melewati lapangan dimana mereka sedang berolahraga. Mereka tampak bingung, tapi mereka seakan tak mempedulikan itu akhirnya mereka melanjutkan olahraga mereka.
Bel satu jam pelajaran pun berbunyi, para cewek-cewek beristirahat di pinggiran lapangan melihat anak-anak cowok kelas mereka melanjutkan permainan kasti tersebut. Dan kini ada satu orang polisi mendatangi guru olahraga mereka dan saling berbincang.
"Anak-anak, mohon perhatiannya," ucap pak Samsul selalu guru olahraga.
"Pak polisi ini ingin memanggil kalian ke ruang BK ada beberapa dari mereka yang ingin menyampaikan sesuatu. Nanti kalau sudah selesai, kalian bisa kembali melanjutkan permainannya," lanjut pak Samsul.
"Baik pak," seru mereka bersama.
Reynal memberi alat pemukul dan bola tersebut kepada pak Samsul dan mengikuti teman-temannya yang sudah berjalan menuju ruang BK. Anna dan Tika yang sedang minum juga ikut terheran-heran, ada apa sebenarnya? mengapa ada polisi ke sekolahnya.
"Tu, ada apa polisi ke sekolah kita?," tanya Dayana kepada Ratu sang cucu pemilik sekolah.
"Gue juga gak tau Na. Lagian, gue juga gak ada urusannya. Kakek juga gak ada bilang-bilang. Mungkin emang kepala sekolah lagi ngadain pemeriksaan aja sama siswa-siswa" jawab Ratu. Semuanya mengangguk dan kembali asik memakan jajanan masing-masing.
"Bagaimana anak-anak, apakah ingin tetap lanjut berolahraga atau ingin istirahat di kelas?," tanya pak Samsul kepada mereka.
"Istirahat di kelas aja kali ya pak. Soalnya sehabis ini kami ada ulangan lisan matematika," jawab Nisa selaku wakil ketua kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Revealer (END)
Fiksi RemajaSecret Revealer.. Apa yang kalian pikirkan saat membaca kata secret? Rahasia? Yaps, benar benar sekali. Sebuah organisasi pengungkap rahasia, organisasi detektif yang hanya ada pada satu generasi dengan empat pendiri. Anna, Tika, Bagas, dan Arfan...