13. Surprise Ulang Tahun Bunda

29 4 0
                                    

Happy Reading!!
Maaf bila ada typo🙏

•••••

Seminggu sudah sejak kejadian Dara menghilang dan juga di hari yang bersamaan pak Roby di jatuhi hukuman penjara selama 10 tahun. Kondisi Dara juga sudah semakin membaik pasca kejadian yang menimpa dirinya.

Kini kelas IPA 3 sedang mengikuti pelajaran matematika wajib. Mereka mengerjakan soal dengan tertib dan teratur.

"Pak, kalau sudah boleh kumpul?," tanya Adrian dengan lantang.

"Boleh. Silahkan yang sudah boleh kumpul," jawab pak Topo.

Beberapa siswa mengumpulkan tugas mereka di meja guru, pak Topo pun langsung mengoreksi hasil kerja milik siswanya. Sembari menunggu pak Topo mengkoreksi banyak di antara mereka yang mengobrol antar teman sebangku.

"Na, gue kan mau beli cardigan nih. Menurut lo cocok yang warna apa?," tanya Tika sembari menunjukkan beberapa foto warna cardigan.

Anna memperhatikan Tika dengan saksama dan kembali fokus melihat beberapa foto cardigan di sana.

"Kalau menurut gue sih warna pink, lucu gitu. Ya, tapi kalau lo gak suka warna pink bisa beli warna abu-abu atau biru nih bagus juga," jawab Anna.

"Oke deh. Nanti lo temenin gue beli ya," kata Tika tersenyum.

"Boleh, tapi ingat jangan mendadak soalnya gue sibuk," balas Anna dengan becanda.

"Iyadeh yang paling sibuk, huh," kata Tika dengan bombastic side eye miliknya. Anna pun terkekeh.

"Tik, gue mau nanya deh," ujar Anna. Tika menoleh ke arah Anna dan menaikkan salah satu alisnya.

"Lo sama Bagas kan udah temenan nih ya dari kecil," lanjut Anna.

"Iya terus?," tanya Tika.

"Kalian pernah ada perasaan saling suka gitu gak?," tanya Anna penasaran.

"Gue sih gak ada perasaan apa-apa sama Bagas. Ya gue anggap dia sebagai sahabat masa kecil gue aja Na, lagian gue yakin dia juga begitu ke gue," jawab Tika.

"Tumben nanya begituan, ada apa?," lanjut Tika bertanya.

"Ya nggak apa-apa sih. Tapi nih, semisal ya kalau Bagas suka sama lo gimana?," tanya Anna hati-hati.

Tika menatap Anna serius. Sepersekian detik kemudian Tika tertawa kecil sambil memukul pundak Anna pelan.

"Lo ada-ada aja deh Na, mana mungkin Bagas suka sama sahabat kecilnya sendiri," jawab Tika.

Anna memutar bola matanya malas dan langsung menoyor kepala Tika pelan.

"Aduh," ringis Tika sembari mengusap kepalanya.

"Lah, gue jawab bener Na. Gak mungkin Bagas suka sama gue, dia juga tau kali kalau gue lagi deket sama orang lain," lanjut Tika.

"Iya gue tau kalau lo deket sama orang lain. Aldi kan yang ngedeketin lo," balas Anna. Tika menggangguk sambil tersenyum malu.

"Gak usah malu-malu, jijik gue liatnya," lanjut Anna dengan penuh penekanan.

"Kok lo kasar banget sih, dedek gak suka!," ujar Tika menggunakan nada lebaynya. Anna langsung bergidik ngeri dengan nada bicara Tika.

Secret Revealer (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang