Veintiseis | Kotak Pandora (Part II)

3.5K 479 17
                                    

Veintiseis | Kotak Pandora (Part II)




      "DASAR BAJINGAAAN!!"

Vas keramik berukuran besar itu dilemparkan ke lantai hingga bunyi pecahannya membuat seluruh ruangan bergetar. Tanah-tanah berserakan mengotori lantai yang sebelumnya terlihat begitu berkilau.

Gyuma menghentikan langkahnya sangking terkejut, hanya butuh waktu sedetik sampai pria itu kembali berlari menuju panggung dan berniat menghentikan kegilaan wanita itu cepat.



"BAWA RADIT KEMARI!! BAWA RADIT KEMARI ATAU SAYA HANCURKAN SEMUA TEMPAT INI!" Teriak wanita berambut pirang itu mengamuk.

Semua staff disana panik, beberapa yang melihat itu memekik ketakutan dan menyingkir. Sisanya mencoba untuk memanggil security diluar yang berjaga.

Gyuma berlari mempercepat langkahnya, apalagi saat melihat wanita berambut pirang itu meraih potongan keramik besar di lantai lalu menggeggamnya erat.

"CELIA!!"

Gyuma melesat maju, berniat untuk meraih pergelangan milik wanita itu sampai lengannya lebih dulu ditarik dari belakang. Tubunya terhentak keras hingga badannya terhuyung ke belakang.

Gyuma menahan nafas, merasakan tarikan kuat dari belakang yang tiba-tiba itu membuat seluruh tubuhnya mendadak kaku. Gyuma tak sempat mencerna apa yang terjadi. Dalam kilatan mata beberapa detik lalu, pecahan keramik yang tajam dan berkilau menghujam udara tepat melewatinya.

"LO GILA YAH?!" Teriak Birru marah. Menahan berat tubuh Gyuma di belakang dengan sigap. "MATA LO DIPAKE!" Amuknya terlihat cemas setengah mati.

Gyuma mengerjap, baru menyadari pecahan keramik di tangan wanita itu hampir saja terlempar ke arahnya jika Birru tak segera menarik Gyuma mundur.

Tak memperdulikan kekhawatiran Birru, Gyuma kembali menoleh pada Celia, menepis cengkraman tangan Birru kuat lalu berlari meraih pergelangan tangan wanita pirang itu cepat. Mata Gyuma melebar saat melihat darah yang mengalir dari telapak tangan Celia.


"ARE YOU CRAZY?!" Gyuma berteriak, menahan pergelangan tangan Celia yang mengeluarkan cairan merah.

"You guys are driving me crazy!" Balas wanita itu sama kerasnya. Adrenalin wanita itu jelas sedang berada di puncak, ia bahkan tak merasakan kesakitan pada telapak tangannya yang berdarah.

Celia mendorong Gyuma keras, berlari dam meraih apapun di dekatnya lalu melemparkan barang-barang itu sambil menjerit kesetanan.

"You, Raid, your father, and your entire family are all bastards! Kalian semua selalu menghancurkan hidup saya!! Kalian manusia rendahan yang membuat saya gila! Dasar keparaaat!! Penipuuu!! Kalian bukan manusia!!" Celia bergerak cepat dan liar, dia meraih laptopnya di meja, melemparkannya ke dinding dengan keras hingga para staff disana menjerit. Pecahan layar kaca laptop berhamburan, mengiringi teriakan amarahnya yang menggema di seluruh ruangan.

Tangannya kini menyapu meja, menjatuhkan semua gelas, sendok, piring, peralatan lainnya ke lantai. Suara benda-benda yang jatuh dan pecah semakin memperkuat suasana tegang yang menyelimuti ruangan. Setiap langkah wanita itu yang bergerak liar kesana kemari terlihat mencerminkan kemarahan yang dalam, membuat semua orang di sekitarnya yang melihat ikut merasa tegang.

Gyuma meneguk ludah, pria itu melirik saat melihat gerombolan security yang datang berlari.

Gyuma buru-buru memberikan tanda agar mereka tak semakin mendekat. Pria itu menatap tajam memperingati dengan tegas agar diantara mereka tidak boleh yang berani melangkah.

Heart, Blueprint!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang