Curenta y Tris | Undangan Pernikahan

2.1K 488 54
                                    

Curenta y Tris | Undangan Pernikahan





        "WELCOME BACK BU GANEEEESSS!!"

Salma melepaskan confetti, menyambut dengan heboh dan terbuka wanita yang akhirnya kembali bertugas setelah hampir sebulan masa cutinya.

Ini sudah seminggu tepat setelah kembalinya Ganes dari Lombok. Mood dan kondisinya sudah sangat begitu baik. Wanita itu benar-benar sudah siap berkerja.

Ganes menaruh sebelah tangannya di dada, belagak terharu sambil mengusap ujung-ujung mata.

"Makasih rakyatku..." kata Ganes sambil tersenyum manis.

Salma yang melihat itu langsung mencibir, "kurang aja lo," kata wanita berparas manis itu manyun, "nih bunga... sogokan supaya gak ada lagi drama lo mau ngundurin diri,"

Ganes mengernyit, menerima uluran buket Bunga mawar pink dari tangan Salma.

"Lah.. bunga doang? Duitnya mana? Gini doang seminggu juga semangat gue udah layu sama bunganya, Sal." Kata Ganes tanpa merasa berdosa.

Salma menipiskan bibir. "Nes, lu liburan buat menurunkan emosi gak sekalian materialistis lo diturunin juga?"

Ganes yang mendengar itu gantian mencibir, "ini mah bawaan orok. Mau di reset pabrik juga yang ini udah ke instal dari sananya," balas Ganes enteng, "btw, ini yang datang nyambut gue beneran lo doang? Gue dikucilin gini?" Tanya Ganes melirik sekeliling kantor lingkungan kantornya yang sepi.

Salma terkekeh, "Nes, siapa suruh kerja lo bagus, punya koneksi, profesional, terus gak suka bersosialisasi. Yang begitu kagak disukai di sini," kata Salma dengan gaya julidnya.

Ganes melongo kecil, "Lah, perasaan gue bener."

Salma tertawa, "kagak papa gak disambut mantan bawahan, yang penting disambut atasan. Tadi gue liat Pak Boss bilang mau nyapa lo. Pas turun mobil gue intip udah bawa bingkisan segala, tapi kayaknya ada tamu." Kata Salma sempat melihat atasannya yang baru datang saat wanuta itu berjalan ke sini.

"Tamu? Sepagi ini? Siapa?" tanya Ganes, penasaran.

Salma mengangkat bahunya, "Tau dah, gue gak sempet kenalan," jawab Salma memasang cengirannya.

Ganes melengos pendek, tak tahan, wanita itu jadi melayangkan tendangan ringan ke arah Salma, membuat wanita berhijab paras manis itu tertawa puas.

"Btw ini kantor lo ada dua meja? Gue mau pindah divisi aja gimana? Gabung bareng lo lagi," usul Salma melihat meja kosong yang bersebrangan dengan Ganes.

Ganes menggeleng. "Kagak boleh sama si Pak Boss. Gue udah ajuin permintaan itu beberapa minggu lalu. Jawabannya malah, 'kalau dua tenaga kerja terbaik saya taruh tempat yang sama, saya rugi. Saya butuh masing-masing untuk naikin aspek di tempat berbeda.' Katanya dia trauma kalau lo sama gue bareng lagi, nanti ada yang minta resign part dua." Kata Ganes membuat Salma terbahak.

"Lu sih..." tunjuk Salma menyalahkan, "Jadi, ini bangku kosong diisi siapa?" Tanyanya penasaran.

"Buka lowongan, katanya udah masuk tiga orang pelamar. Nanti interview lusa," jelas Ganes.

Salma menggeleng-geleng tak percaya. "Kemarin gue minta GPK belum dikasih, terus ini apaaaa? Emang udah paling bener gue masuk barisan Ganes haters. Ini namanya jelas-jelas pilih kasih." Protesnya setengah mengomel.

Ganes langsung menyela, "Lu minta 4 GPK, Salma Fakhira... Gue minta satu dan urgent. Lagian punya lo bukannya udah diproses?"

"Udah. Tapi kan gue duluan yang minta! Kok lo duluan yang dapet," rengek Salma masih dengan nada protes.

Heart, Blueprint!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang