Treinta y Seite | Rencana Gyuma

3.5K 446 17
                                    

Treinta y Seite | Rencana Gyuma



      "Ini spesifikasi teknik sama kontrak konstruksinya," Vierra mengulurkan dua dokumen berbeda warna ditangannya, "terus yang ini rencana dan gambar kerja hotel yang seminggu lalu Bapak minta ke saya," sambung Vierra memberikan dokumen coklat terakhir yang sudah ia siapkan.

Gyuma mengernyit, "banyak bener," komentarnya singkat membuat Liam yang duduk di sisi lain pria itu menoyor kepala Gyuma dari belakang.

"Ini harusnya juga kerjaan lu, tinggal lu cek. Besok kasih ke gue," kata Liam ikut melihat-lihat dokumen di atas meja.

Gyuma memberenggut, meraih dokumen coklat disana sambil membaca rincian spesifikasi material yang sebelumnya ingin Gyuma ubah.

"Atap bale buat Vila resortnya jadi diganti kan Vier?" Tanya Gyuma membalikan halaman dokumen melihat desain terakhir yang dibuatnya tercetak.

"Saya udah ngomong sama Pak Fauzan katanya jadi Pak, nanti dicek dulu bahan sama uji kualitasnya. Kalau sudah oke dan sesuai nanti Pak Fauzan yang konfirmasi sendiri ke Pak Gyuma. Sementara karena lahan sama pondasinya dulu yang harus kejar target jadi yang bangunan utama hotelnya minta segera diverifikasi," Vierra menunjuk halaman terakhir dokumen kertas yang Gyuma pegang.

Gyuma menggut-manggut, "okey, nanti saya lanjut meeting sama Deni dan Pak Fauzan. Thank you Vierra," Gyuma tersenyum menutup dokumen, meraih dokumen selanjutnya dan memeriksa kembali satu persatu.

Vierra mengulum bibir, wanita itu memperbaiki posisi duduk sambil berdehem menatap Gyuma yang menunduk serius membaca laporan disana.

"Besok Bapak rencananya apa?" Tanya Vierra ragu-ragu.

Gyuma mendongak, mengernyitkan dahi lalu menoleh pada Liam, "besok gue ngapain?" Tanya pria itu polos yang dibalas toyoran di kepalanya kedua kali dari Liam.

Vierra melengos, "Ini yang bos siapa sih?" Cibir Vierra menepuk dahinya sendiri.

Gyuma menoleh, "lagian emang kenapa kamu tanya-tanya? Ada saya gak ada saya, besok kamu harus tetap ikut ke lokasi sama Deni." Kata Gyuma memperingati.

Vierra memajukan bibirnya, "saya berangkat sendiri aja ya Pak, agak siangan..." bujuknya mencoba mengambil hati Pak Boss, namun melihat delikan mata Gyuma wanita itu buru-buru memasang cengiran, "saya mau anter Bu Ganes cari oleh-oleh. Bu Ganes minta ditemenin saya," ucapnya putar otak mencari alasan paling cepat dan paling efisien.

Kali ini giliran Liam yang mendelikkan mata.

"Ganes? Dia mau cari oleh-oleh?" Tanya Gyuma mulai penasaran.

Vierra langsung tersenyum lebar, menghiraukan tatapan penuh hujatan dari Liam yang dududk di belakang Gyuma.

"Iya... besok hari terakhir Bu Ganes di Lombok. Jadi saya mau temenin Bu Ganes beli buah tangan--"

"LAST DAY?! Tomorrow?!" Potong Gyuma melebarkan mata maksimal.

Vierra mengangguk-angguk, "iya... semingguan lagi Bu Ganes udah mulai kerja. Katanya dia harus siap-siap buat kerjaannya. Padahal Bu Ganes kelihatan masih belom banyak main yah Pak," kata Vierra ikut melembaskan bahu, sedih karena sumber alasan bolosnya akan segera pergi, "gak kaya Bapak, hari pertama disini langsung bikin orang-orang sakit tulang," lanjut berkomentar pelan.

Gyuma mengulum bibir, memainkan kakinya di bawah kursi membuat Liam yang melihat itu jadi menghela nafas panjang.

'Vierra sialan!'

Gyuma meraih ponselnya, membuka grup chat yang di-pin di paling atas lalu mengetik pesan dengan cepat.



Grup 'Mapan dan Pemberani'

Heart, Blueprint!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang