Ketika Caine sedang meraih gelas yang ada diatas meja, tiba-tiba Rion datang dan menggendongnya hingga gelas yang ia raih jatuh pecah ke lantai.
CRAANG! (Suara gelas pecah)
"Astaga kamu kagetin aja!"
"Ngapain kamu duduk dilantai? Masih sakit kah?!" Ucap rion
"Macih cakit" terdengar suara serak caine
"Huft- Kenapa kamu gemesin banget sih... Aku jadinya ga tega buat nyakitin kamu!" Ucap Rion menghela nafas sambil memeluk erat-erat Caine.
"Hmm"
"Untuk kali ini aja aku bakal maafin kamu oke? Besok-besok jangan diulangi lagi kalo ga bukan lubang kamu doang yang ku buat sakit, tapi kaki kamu juga aku patahin biar kamu ga bisa pergi jauh dari aku!" Ucap rion sambil mengelus rambut Caine.
"Terus Tia... Sampai kapan dia tinggal disini?" Tanya caine tiba-tiba
"Kamu sabar aja ya sayang, aku bakal cari cara buat keluarin Tia dari rumah ini kok! Kamu gausah tanggapi apa yang Tia omongin, cukup kamu fokus ke aku aja oke?" Jawab Rion mencoba meyakinkan kekasihnya, tapi Caine rasa tidak memberi jawaban yang ia mau.
"Kamu laper ga? Mau aku ambilin makanan?" Tanya Rion dan dijawab anggukan oleh Caine. Ketika Rion pergi kebawah untuk mengambil makanan, tiba-tiba terdengar suara notifikasi dari handphone nya. Lalu caine pun memeriksanya.
Terlihat pesan dari makomi yang menghawatirkan kondisi Caine. Caine pun mencoba meyakinkan makomi untuk tidak mengkhawatirkannya.
Ketika Caine hendak membalas pesan makomi, terdengar suara telapak kaki sedang berjalan menuju kamarnya yang tak lain ialah Rion. Caine segera menyembunyikan ponselnya di laci dekat tempat tidurnya.
"Caine, ini makanannya mau ku suapin ga?"
"Mau"
Ketika Rion sedang menyuapi Caine, tiba-tiba anak-anak berdatangan masuk kedalam kamarnya. Mereka langsung memeluk Caine yang sedang duduk bersandar diatas kasur.
"MAMIII!" Terdengar suara teriakan dari echi.
"Mami kemana aja selama ini Mia kangen..." Ucap Mia sambil memeluk caine
"Udah jangan teriak-teriak woy kasian mami lagi sakit tuh!" Ucap krow menghentikan adik-adiknya agar tidak menggangu Caine yang lagi sakit.
"Ma-mami... I need a hug too!" Ucap Garin dengan gugup minta dipeluk Caine.
"Garin martini~ sini, sini peyuk!" Caine pun memeluk mereka semua cukup lama. Melihat hal itu Rion pun segera menghentikan anak-anaknya.
"Udah udah jangan kelamaan peluknya, giliran gue minggir!" Ucap rion sambil mengusir anak-anaknya dari pelukan Caine, lalu memeluknya. Echi pun kesal dan mengatainya.
"Emang bapak roblok!"
"Gua Minecraft"
Caine hanya bisa tertawa melihat tingkah laku mereka yang sangat mirip dengan bapaknya. Ketika mereka sedang bercanda tawa, Caine tidak sengaja melihat wajah yang belum pernah ia lihat sebelumnya sedang berdiri dibelakang pintu.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE MAFIA LEADER ||Rioncaine
FanfictionMenceritakan seorang bos mafia yang menjalin hubungan dengan pria yang 15 tahun lebih muda darinya. ⚠️WARNING BXB AREA⚠️ Dilarang membaca untuk anak berusia kurang dari 18 tahun dan untuk homophobia. Semua yang tertulis semata-mata hanya karangan sa...