disaat pasangan magil tengah ber genre romance maka di sisi Riji kini dirinya tengah termenung bersama jaki di sampingnya, mereka menerung bersama lantaran memiliki masalah yang sama
keduanya memiliki rasa kepada seseorang yang tak pernah menganggap mereka spesial, Riji yang selalu di jadikan alasan untuk mengakhiri hubungan antara gin dan pacarnya sedangkan jaki yang terlihat selalu di tolak oleh Krow
"cape gak sih jak lu di tolak mulu sama Krow?" suara Riji terdengar walau hanya pelan yang membuat Jaki mengalihkan perhatiannya
"lu juga gimana? cape gak dijadiin alasan sama Gin buat putus sama pacarnya?" tanya balik Jaki lontarkan yang hanya di balas tatapan sedu oleh Riji
"dia jadiin gua alasan buat putus sama pacarnya udah berulang kali sampe gua ngerasa terbiasa sama itu" jawab Riji di hadiahi anggukan oleh Jaki
"itu juga yang gua rasain ke Krow, gua terbiasa sama perilaku krow yang nolak gua. lagian kalo dia sampe nerima gua yang ada gua bakal pingsan karena kaget di detik itu juga" balas Jaki yang di selingi oleh kekehan
sudah menginjak angka 2 tahun yang dimana Jaki mengakui bahwa dirinya mulai menyukai Krow boloni, namun dirinya tentu saja sudah menyatakan perasaannya kepada Krow yang hanya di balas candaan dan sebuah penolakan
"kalian ngapain disini?" suara Mako terdengar yang membuat Jaki serta Riji terkejut bahkan Riji hampir saja terjatuh kebelakang jika Jaki tak sigap menahan nya
"anjing lu ko, tiba tiba muncul bikin orang jantungan" sentak Riji yang dibalas kekehan oleh Mako
setelah itu Mako segera duduk di samping Riji yang membuat Riji berada di tengah-tengah antara Mako dan Jaki. sungguh perbedaan tubuh yang lumayan signifikan
N. aku bikin tubuh Riji lebih kecil dari yang lain
"jadi kalian disini ngapain? pacaran kah" tanya Mako yang dihadiahi pukulan oleh Jaki yang berasal dari belakang
"kita enggak pacaran, lagi curhat aja tentang pujaan hati" balas Jaki tenang yang kini sudah kembali menatap kearah laut yang nampaknya menunjukkan ketenangan
"pujaan hati? Krow? kalian berdua suka sama Krow?" Mako lagi lagi berucap hal aneh yang membuat Riji menatap nya sengit
"bukan, tapi kita berdua punya kisah cinta yang lumayan rumit" jawab Riji yang diangguki oleh Jaki
"coba cerita ke gua, siapa tau gua bisa bantu kalian" pinta Mako kepada kedua temannya itu
"gua selalu dijadiin alasan sama gin buat putus sama pacarnya dan gua selalu berasa jadi pelampiasan sama gin, sedangkan Jaki dia selalu di tolak sama Krow karena Krow anggap kalo Jaki itu bercanda tentang perihal dia suka sama Krow" jelas Riji yang tak mendapat jawaban dari Mako, nampaknya Mako juga berfikir lumayan keras setelah mendengar penuturan dari Riji
"kalo Jaki sama Krow gua rasa kalian cuman perlu ngobrol berdua karena yang jadi masalah cuman Krow yang gak anggap serius perkataan Jaki" tutur Mako yang di balas tatapan oleh Jaki dan nampaknya Jaki terfikirkan sesuatu yang membuat dirinya langsung bangun dan pergi meninggalkan mereka berdua
saat Mako dan Riji menatap kearah Jaki, mereka melihat bahwa Jaki menarik pergelangan tangan Krow yang sejak tadi sedang bermain air di pinggir kolam bersama Mia
"gua rasa gua tau mereka mau ngapain" tutur kata yang Mako keluarkan membuat Riji terkekeh miris karena melihat temannya itu akan memulai sebuah kemajuan
"terus lu sama Gin gimana ji" tanya Mako yang sontak saja membuat Riji menunduk lesuh
"ko, sebenernya Gin selalu bilang i love you ke gua tapi dia tetep pacaran sama orang lain. bahkan saat dia baru selesai bersiap waktu mau date sama Feya dia sempet sempet nya bilang i love you ke gua" lesuh Riji yang membuat Mako menggelengkan kepalanya
"terus selama Gin bilang i love you ke lu, apa yang lu pikirkan tentang dia?" Mako kembali melemparkan sebuah pertanyaan kepada Riji yang membuat Riji langsung merubah duduknya kearah Mako
"semua perkataan dia bullshit di hidup gua, perkataan cinta yang dia lontarkan ke gua semuanya cuman bullshit" balas Riji menatap sedu kearah Mako dan dibalas oleh elusan lembut yang Mako berikan kepada surai hitam milik Riji
"kalo emang lu ngerasa perkataan dia bullshit coba omongin sama dia dan kalo emang lu ngerasa kalo lu gak bisa terima perkataan bullshit dari dia langsung aja lu bilang kalo lu muak sama omong kosong dia, jangan biarin diri lu jadi pelampiasan atau alasan gin untuk putus sama pacarnya. lu mau terus terus an jadi badutnya Gin? mungkin ini perkataan gak terlalu berguna tapi silahkan di coba, kalo lu mau menenangkan diri, sana ikut papi ngerokok di deket garasi" penjelasan Mako berikan serta memberikan saran kepada Riji untuk menenangkan pikirannya
"yaudah ko, makasih ya penjelasannya. nanti gua bakal omongin sama Gin" ucap Riji lalu meninggalkan Mako sendirian sambil berlari kearah garasi untuk merokok bersama sang papi
Mako yang menggelengkan kepalanya lalu dirinya memilih untuk mengambil sebungkus rokok dan membakar nya, sebenarnya pikirannya kini masih di penuhi oleh adegan yang ia lakukan bersama Agil. mengingat hal itu tentu saja pipi serta telinga Mako memerah hingga satu suara berteriak kearahnya
"Mako! it's you??" suara teriakan itu berasal dari Garin yang kini tengah menghampiri nya bersama dengan Istmo
"iya rin, sini nongkrong bareng gua" balas Mako dengan berteriak
akhirnya Mako kini duduk di temani oleh Garin yang sedang berusaha mencari posisi nyaman dan Istmo yang memilih untuk bersandar sambil merokok pada pembatas rumah yang memperlihatkan hamparan air laut
"Mako, sebenernya ada yang mau gua tanya in" suara Garin terdengar pelan bahkan terlihat keraguan dalam raut wajahnya
"hm? mau nanya apa rin" alis Mako terangkat sebelah yang menandakan bahwa dirinya penasaran akan hal yang akan di tanyakan oleh Garin
"Marcel itu anggota polisi yang jadi anggota inti kita..?" tanya Garin dengan nada yang sangat kecil, bahkan Istmo hanya mendengarnya samar samar
Mako hanya mengangguk lalu beberapa menit kemudian Mako tersadar dan segera menoleh kearah Garin
"kamu suka Rin sama Marcel?" sentak Mako yang langsung di hadiahi gelengan kepala oleh Garin
"engga kok, aku cuman nanya aja karena pas aku liat dia kemarin aku ngerasa tertarik sama mata elang yang dia punya" jelas Garin
Istmo berjalan kearah Garin dan Mako sambil terkekeh kecil
"ya itu sama aja kamu suka sama Marcel Rin" suara Istmo terdengar yang membuat Mako mengangguk menyetujui perkataan Istmo
"stop bahas aku sama Marcel, trus istmo sama Leo gimana??"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
apa kabar kalian semua? apakah kalian sudah cukup beristirahat? gimana persiapan kalian untuk besok bagi yang ujian? sudahkah kalian siapaku disini update chapter 012 yang kemungkinan kedepannya aku bakal update tentang hubungan dari setiap couple utama atau couple tambahan yang ada di book ini
jangan lupa vote, komen dan follow untuk mendukung aku ya! yuk budayakan mendukung author dengan berhenti menjadi pembaca yang hanya membaca tanpa men support sang penulis^^
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] 2gether, always 2gether (tnf couple)
Fanfiction[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus bersama. gak ada kata berpisah diantara kita" - 𝙈𝙖𝙠𝙤𝙩𝙤 𝙏𝙖𝙠𝙪𝙢𝙖 "selalu, kita akan selalu be...