046

2.1K 220 32
                                    

lagi dan lagi, kini Gilbert tengah berada di ruang kerja sang papi alias ruang kerja menhan. di ruangan itu terdapat Agil, Menhan, rafael dan dirinya

"bikin ulah apalagi kamu?" tanya Menhan menatap sang anak bungsu yang ada dihadapannya itu

"gua cuman pursuit doang" jawab Gilbert dengan nada malasnya, bahkan mukanya sudah menunjukkan tanda-tanda badmood

"pursuit doang?! papi dapet kabar dari pak Ano kalo kamu berantem di uwu ya!" sentak Menhan yang membuat Gilbert terkejut dan mulai menggaruk tengkuknya yang tak gatal

"aku berantem di uwu karena di pukul duluan sama anak-anak br" ucap Gilbert mencoba untuk membela dirinya sendiri

"bapak bisa tanya ke deme, ke cinta dan tanya ke Kevin!" lanjut Agil yang dibalas gelengan kepala oleh Menhan

"panggil mereka bertiga kesini Gil" pinta Menhan kepada anak sulung nya yang berdiri didekat rafael

"ini kenapa mama ikut kesini?" tanya Gilbert menatap kearah Rafael yang dibalas dengan tatapan tak suka Rafael

"mama mama, pala lu mama. panggil gua baginda raja" balas Rafael yang membuat Gilbert menjulurkan lidahnya mengejek

"yeu ngeledek aja lu botak" lanjut Rafael yang kembali meledek Gilbert

"gua udah kaga botak!"

"udah udah, kenapa jadi berantem?" tanya Menhan menatap Rafael dan Gilbert yang masih saling menjulurkan lidahnya untuk meledek satu sama lain

"mereka bertiga lagi otw kesini, katanya Exu juga diajak sama cinta. soalnya Exu ngeliat kejadian itu" ujar Agil saat selesai menelepon ketiga saksi yang diucapkan oleh Gilbert

Menhan hanya mengangguk lalu menyilangkan kedua tangannya di dada sembari menatap sang anak bungsu, sungguh lelah mengurusi anaknya yang satu ini

tugas pemerintahan yang kini sedang dibanjiri oleh berkas-berkas dari kepolisian, bengkel, dan ems serta dirinya yang harus terjun ke lapangan demi memperbaiki fasilitas publik

keempatnya kini terdiam dengan Gilbert dan Rafael yang terus meledek satu sama lain, sebenarnya Gilbert tak ingin meledek Rafael karena Rafael adalah orang yang sering mentraktir nya di lux bar ditambah Rafael adalah pemilik dari tempat itu

setelah itu datanglah Kevin, Cinta, Deme dan Exu secara bersamaan. ke-empatnya langsung berdiri dibelakang Gilbert yang membuat Gilbert tersenyum senang

"jadi kalian berempat orang yang liat kejadian pertikaian Gilbert di uwu?" tanya Menhan membuka suara, keempatnya hanya mengangguk menanggapi pertanyaan itu

"kalian beneran melihat pertikaian itu? gak cuman gimmick buat ngelindungi Gilbert?" Menhan kembali bertanya yang membuat Kevin mulai membuka suaranya

"saya liat pertikaian itu, memang yang memulai perkelahian adalah pihak br yang sepertinya punya dendam pribadi dengan Gilbert" jelas Kevin yang dibalas anggukan paham oleh Menhan

"Cinta dan Deme gimana?"

"kalo saya sendiri memang sedang bertugas saat itu, kebetulan ingin ke uwu cafe untuk membeli makanan dan membeli beberapa minuman. tiba-tiba saja terdengar teriakan Abang Gilbert yang dimana dia berteriak akibat di pukul oleh anggota br" ucap cinta menjelaskan kejadian satu hari yang lalu

"kalo aku emang lagi nongkrong sama Leo di uwu cafe, terus aku ngelirik Gilbert karena dia berani banget jalan di dekat anak-anak br, pas aku lagi perhatiin dia tiba-tiba anak br nyamperin Gilbert dan mulai mukul dia. bener kata buk cinta kalau Gilbert sempet teriak waktu di pukul" lanjut Exu yang membuat Gilbert semakin tersenyum senang, setidaknya dirinya berhasil membuktikan bahwa ia tidak salah untuk kali ini.

[END] 2gether, always 2gether (tnf couple)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang