017

2.4K 219 22
                                    

DISCLAIMER !!
— Gin Pov'e
— Berisi keseharian Black Oni (Bo)
— Berisi kekerasan
— Bahasa Kasar
— Bijak Dalam Membaca!!

••••••••

hari ketiga gua berada di bo, lebih tepatnya di markas atau hood mereka. gua dikirim kesini karena kasus gua yang termasuk kasus berat dalam keluarga yang mengharuskan mengabdikan diri pada black oni atas kesalahan yang gua lakuin

hari ini gua udah di perbolehkan buat aktivitas seperti biasanya, luka yang ada di tubuh gua perlahan lahan membaik tapi sayangnya luka yang berada di hidung gua susah hilang karena itu adalah luka yang bikin gua gampang banget mimisan

"Gin, lu kaga sarapan?" tiba tiba ada suara Jarex di kamar gua

"kaga rex, gua skip aja lagi kaga mood" balas gua singkat tanpa menoleh ke arah Jarex atau sekedar lihat muka dia

"lu gak mood atau males ketemu si cheva?" pertanyaan yang Jarex kasih tentu aja bikin gua terdiam di tempat, nama cewe yang bikin gua punya nafsu buat ngebunuh

"stop bahas cewe jalang itu" sentak gua ke Jarex yang cuman dibales gelengan kepala

"perlu gua ingetin gak kalo misalnya cheva anggota inti bo yang bikin presentase lu berdua ketemu meningkat 90%?"

pov end

setelah beberapa lama mereka berbincang di kamar Gin, akhirnya keduanya memilih untuk sarapan berdua di ruang makan karena anggota bo lainnya sudah kembali pada aktivitas masing-masing

"Gin kok makan berdua aja sama Jarex, kamu menghindar dari aku ya?" suara perempuan terdengar yang membuat kita semua tahu bahwa itu adalah suara milik Cheva

dengan tiba tiba Cheva memeluk Gin dari belakang yang membuat tangannya menyentuh dada bidang Gin

"angkat tangan lu sebelum tangan lu putus" ancam Gin yang kini sudah mengarahkan pisau di pergelangan tangan Cheva

sedangkan Cheva yang melihat itu segera mengangkat kedua tangannya dan memilih untuk duduk di samping Gin

"pergi dari hadapan gua Cheva khaylia" tekan Gin menatap tajam kearah Cheva sedangkan Cheva hanya mengangkat kedua bahunya dan lanjut memperhatikan aktivitas Gin

Gin kini sudah jengah dan segera bangkit lalu menodongkan pistol miliknya, ia menodongkan pistol tepat di wajah cantik milik Cheva

"weh Gin santai bro" tegur Jarex yang nyatanya tak di hiraukan Gin

melihat Cheva yang tidak beranjak sedikit pun akhirnya Gin memilih untuk melepaskan satu tembakan sebagai tanda peringatan dan Cheva yang diperlakukan seperti itu segera bangkit dan menjauhi Gin

"Gin?! kok ada suara tembakan" suara Zora terdengar yang nampaknya ia baru saja tiba di ruang makan

"Rex, ini kenapa?" kini Kevin lah yang bertanya kepada Jarex atas apa yang telah terjadi

"Cheva godain Gin lagi dan Gin mungkin lagi badmood jadi dia nodong senjata ke Cheva" penjelasan yang Jarex berikan nampaknya membuat Kevin paham akan kondisi yang tengah terjadi

"turunin senjata lu Gin, papi lu ngajarin buat enggak menodongkan senjata ke wanita atau anak anak" tegur Kevin yang di patuhi oleh Gin

sedangkan Cheva langsung meninggalkan mereka dan memilih untuk berkumpul dengan anggota bo lainnya

"lu kenapa marah banget sih Gin? padahal cuman dipegang doang sama Cheva" bukan Kevin bukan Zora tetapi ini adalah suara ibam. anak dari Zora dan Kevin yang baru saja kembali dari perjalanan bisnis

"yang boleh sentuh tubuh gua hanya gua dan RIJI CASSANOVA." tegas Gin kepada Ibam yang membuat Ibam hanya mengatup kan mulutnya

"lain kali jangan menodongkan senjata ke perempuan lagi ya Gin?" lembut Zora mencoba membujuk Gin yang nampaknya masih badmood karena hal tadi

"dia hanya iblis yang dengan lancangnya nyetuh tubuh gua"

FLASHBACK  ON

"Ginn, kamu mau kemana? kok gak ngajak aku sih!" suara wanita terdengar yang dimana itu adalah suara dari Cheva

"berisik Cheva, gak usah sentuh gua lagi karena hubungan kita udah selesai" balas Gin yang dimana dibalas tatapan tak suka oleh cheva

"aku gak setuju kita putus gin!!" sentak Cheva kepada Gin yang membuat Gin menghentikan aktivitas nya memindahkan buku

"lu udah ngelakuin hubungan badan sama relasi lu dan lu masih gak mau putus sama gua? otak lu kemana Chev" tegas Gin sambil menaruh buku miliknya dengan sedikit bantingan

"kalo kamu cemburu aku hubungan badan sama dia, kamu juga bisa berhubungan badan sama aku" goda Cheva yang kini sudah berani membuka bajunya satu persatu

"ayo kita lakuin hubungan badan dan setelah itu gak ada lagi orang yang bisa mendapatkan kamu kecuali aku" lanjut Cheva yang masih sibuk mendekat kearah Gin hingga pada akhirnya Cheva sudah tidak mengenakan sehelai benang pun

Gin yang melihat itu dengan segera mengisi pistol miliknya dengan peluru dan menodongkan nya kearah Cheva

"Hanya.Riji.Yang.Boleh.Menyentuh.Ku" penekanan kata di lakukan oleh Gin yang bertujuan untuk mengingatkan Cheva

"ngapain sih kamu ngebahas jalang itu didepan aku?! kita lagi berdua loh!" mendengar kata jalang yang Cheva layangkan sontak saja Gin terpancing amarah dan pada akhirnya ia melayangkan sebuah tembakan yang tepat mengenai kaki kiri Cheva

"lu cewe cantik tapi gak punya otak, harga diri lu lebih rendah dari sampah pasar. lu gak pantes nyebut Riji sebagai jalang, gua rasa sebutan jalang lebih pantes buat lo" ucap Gin lalu setelah itu meninggalkan Cheva sendirian yang kini sedang berusaha meminta tolong

FLASHBACK OFF

"maafin Cheva tentang kejadian beberapa hari yang lalu ya? mungkin dia belum bisa move on dari kamu" jelas Zora lembut, bahkan dengan itu Gin mengingat bahwa hanya Caine lah yang berkata lembut kepadanya

"jalang kaya dia gak pantas buat dapat maaf dari gua" final Gin yang tak ingin berdebat dan memilih untuk keluar dan berkeliling kota mencari udara segar

"huh, kita bakal hadapin dia berapa lama ma? emang kita bisa ubah sifat pemarah dia?" seru Ibam kepada Zora saat Gin sudah meninggalkan area hood bo

"kalo kita gak bisa sembuh in sifat pemarahnya, kita jadiin dia sebagai pendiam yang pada akhirnya sifat pemarah itu akan jadi dendam yang bisa kita gunakan untuk lawan" jawab Kevin menjelaskan kepada sang sulung

"pada akhirnya amarah yang tidak bisa di salurkan maka akan menjadi dendam yang begitu terdalam" lanjut Jarex menambahkan penjelasan dari Kevin

ibam yang mendengar itu hanya mengangguk saja tanpa berniat untuk bertanya lagi karena ia tau apa yang ingin dilakukan oleh Jarex dan sang papa akan mengorbankan suatu hal

"pada akhirnya kita harus menggunakan Mako untuk menjadi senjata yang gak bisa dilawan oleh dendam mendalam Gin" hal yang diucapkan Zora membuat Ibam terdiam

"jika tidak bisa membunuh sifat pemarahnya maka jadikan sifat itu sebagai bantuan untuk menumbuhkan sifat baru yang lebih kuat dari sebelumnya"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
bjirr lanjut lgi nih cerita, sampe jari keriting tapi gapapa lah intinya lopyu ol

aku ingin melanjutkan rewatch stream Riji selama jadi teenep❤️❤️

[END] 2gether, always 2gether (tnf couple)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang