038

2.1K 227 45
                                    

Sore ini Garin sedang mangalami nasib sialnya, dirinya baru saja tertangkap polisi setelah melakukan pengejaran bersama Mako, Exu dan Krow

namun yang menurut Garin paling sial adalah polisi yang memprosesnya adalah Marcel, sang pujaan hati nya. mau di taruh dimana lagi wajah Garin jika dirinya tertangkap basah melakukan kriminal?

"smg sama peluru sebanyaknya 30 saya amankan, dendam sebanyak 300 ribu" jelas Marcel saat dirinya selesai menggeledah Garin yang membuat Garin menaikkan alisnya

"kaga di penjara cel?" cicit Garin yang dibalas gelengan kepala oleh Marcel

sedangkan Garin yang melihat itu langsung tersenyum senang sambil berkali-kali mengucapkan terimakasih pada marcel

"masa senjata sama peluru di sita cel?" rengek Garin yang membuat Marcel menghela nafas panjang

"nanti saya balikin setelah kamu bebas" jawab Marcel sembari berbisik tepat di telinga milik Garin, hal itu tak ayal membuat Garin merasakan Geli dan semburat merah mulai muncul di pipinya

setelah itu Garin mulai di proses seperti biasa sambil sesekali bercanda dengan officer lainnya, bahkan dirinya beberapa kali tertawa kencang akibat melihat Enon yang ikut tertangkap melakukan kriminal dan di omeli oleh papanya

bahkan Exu turut di omeli oleh Ano akibat perbuatannya itu, sementara Agil hanya tertawa sambil merekam moment dimana Exu sedang di omeli oleh sang ayah

"yah maafin Exu!" teriak Exu sambil terus berlari menghindari pukulan Ano

"gak! kamu mentang-mentang habis ayah kasih uang buat modif, mobil nya langsung dipake buat pengajaran" teriak Ano yang membuat Exu semakin meringis, bukan main-main Ano memukuli Exu menggunakan berkas kasus-kasus yang disana tertulis nama 'Catatan Kriminal Exu wolfenshire Apriano'

"liat ini catatan kriminal kamu bentar lagi setebel catatan kriminal nya Gilbert!" sentak Ano yang kini membuat Mako, Krow dan Garin meringis

"kalo kamu punya anak jangan sadis kaya gitu ya cel" bisik Garin yang membuat Marcel terkekeh

"kalo anak aku bareng kamu pasti aku bakal sadis kaya pak Ano" jawab Marcel yang dihadiahi cubitan oleh Garin di pinggang milik Marcel

"lagian kalo itu anak kita pasti dia bakal turunin sifat aku atau gak kamu" lanjut Marcel, Garin hanya mendengus malas mendengar itu

"mending ikut sifat kamu"

"emang kamu mau aku nikahin? kalo mau nanti aku izin Rion" perkataan yang Marcel keluarkan kali ini membuat Garin langsung memukul pundak Deputy itu dengan cukup keras

lalu Marcel hanya tertawa sambil sesekali mengelus pundak miliknya yang terasa sakit akibat pukulan yang di berikan oleh Garin

disaat keduanya tengah asik bermesraan kini Exu tengah berusaha berlindung dibalik tubuh menhan yang sedang berkunjung ke sektor A untuk menemui Agil

"pak Menhan, tolongin saya pak" adu Exu yang membuat Agil tertawa kencang, bagaimana bisa Exu berlindung di balik Menhan sedangkan Menhan adalah teman dari Ano?

"no sabar! anak lu jangan dipukulin" sentak Menhan yang membuat Ano berhenti memukuli sang anak

"sini kamu, pusing ayah ngurusin kamu! biar cepet langsung aja ayah denda" pinta Ano kepada Exu yang membuat Exu mulai berani mendekati sang ayah

"kenape kesini pi?" tanya Agil pada Menhan yang kini menghampiri dirinya

"saya kira si Gilbert yang berulah" ujar Menhan menyerukan kecurigaan nya

"kaga, dia udah kaga keliatan batang idung nya di kota sekitar 2 hari. kayanya dia nongkrong di markasnya" Jawab Agil dengan jujur, karena dia benar-benar tak bertemu dengan sang adik sejak 2 hari terakhir

"pak Ano saya izin off duty ya!" tiba-tiba Marcel berteriak sembari menarik pergelangan tangan Garin

sementara itu Ano hanya mengangguk lalu melanjutkan untuk memproses denda sang anak, Exu hanya terdiam duduk di depan sang ayah

"nanti uang jajan Exu kirim ya yah, soalnya uang Exu berkurang karena denda"

mendengar itu Ano langsung memukuli Exu dengan berkas catatan kriminal nya yang membuat sektor A kembali ramai, bu Kalla yang baru datang pun hanya menggelengkan kepalanya

•••••

"kita mau kemana?" tanya Garin pada Marcel, kini keduanya sudah berada di mobil milik Marcel

"kita nongkrong yuk di pantai, liat senja" balas Marcel yang membuat Garin memunculkan wajah berbinarnya

mereka mengobrol banyak mengenai aktivitas mereka, dari Garin yang berceloteh mengenai dirinya yang tadi melakukan pengajaran bersama Mako, Exu dan Krow lalu dilanjut dengan dirinya yang berceloteh bahwa tadi pagi Echi dan Rion kembali bertengkar

tak terasa mereka telah sampai di pantai yang Ano rekomendasikan pada Marcel, tempat ini dekat dengan pantai yang biasanya Ano gunakan untuk berkencan dengan Enon

"cantik banget pantai" cicit Garin saat dirinya baru turun dari mobil dan melihat hamparan pasir putih yang begitu memanjakan mata

"suka? besok-besok kesini lagi sama aku ya" ujar Marcel yang dibalas anggukan oleh Garin

mata Garin terus berbinar yang membuat Marcel tersenyum, dirinya menyadari bahwa ia senakin jatuh pada pesona sang pangerang kodok yang satu ini

"niatnya saya mau tunangan sama kamu Rin" ucap Marcel yang membuat Garin terkejut, bagaimana bisa Marcel tiba-tiba mengajak dirinya untuk bertunangan?

"kamu siap kah tunangan? kamu kan tau sendiri kalo papi gak ngebolehin anaknya tunangan atau nikah kalo belum cukup finansial" balas Garin yang membuat Marcel tersenyum

"saya udah nabung dan gaji saya udah lebih dari cukup buat menghidupi kamu, bahkan kalo kamu mau saya bisa kasih kamu uang jajan 10 juta perbulan. lagi pula saya udah izin ke papi setelah saya resmi naik pangkat ke deputy, kamu yang temenin saya dari pengangguran sampai bisa jadi deputy kaya sekarang" jelas Marcel membuat Garin tersenyum haru, dirinya tak sadar bahwa ia sudah menemani Marcel cukup lama

saat Marcel tidak memiliki pekerjaan sampai menjadi officer 1 dirinya masih tak memiliki hubungan dengan Marcel, dan saat Marcel menjadi officer 3 hingga sekarang dirinya masih setia menemani pria itu

"saya mau bilang terimakasih banyak, kamu udah setia menemani saya dari pengangguran sampai jadi deputy, kamu yang setia menemani saya dikala saya harus berselisih paham dengan papi dan keluarga lainnya akibat tuduhan putih-putih kala itu. kamu yang senantiasa mengobati saya kalau saya dipukul papi, dan kamu yang senantiasa merawat saya ketika saya sakit, saya gak tau gimana cara mengungkapkan rasa cinta saya ke kamu. intinya saya benar-benar cinta sama kamu" kata demi kata yang Marcel keluarkan membuat Garin tersenyum gembira, ia berhasil menemani laki-laki itu hingga sukses

"itu artinya aku berhasil jalanin tugas aki buat temenin kamu sampai sukses?" tanya Garin yang langsung diangguki semangat oleh Marcel

"you did it darling, so will you be mine?" ucap Marcel sembari membuka sebuah kotak kecil berisi cincin berlian yang ia beli satu minggu lalu

"yes i will!" jawab Garin dengan semangat

kini Marcel mulai memasangkan cincin itu di jari manis Garin, hubungan mereka yang jarang di ketahui progres nya ternyata sudah mencapai ketahap tunangan. Marcel siap untuk meminang Garin ketika ia sudah siap, kapanpun itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
apa kabar kalian semua? apakah kalian sudah cukup beristirahat?

di chapter ini aku bikin hubungan MarRin ke jenjang yang lebih serius sekaligus untuk merayakan pencapaian book ini yang berhasil mendapat peringkat #3 di tagar tnf

ditunggu lamaran selanjutnya untuk couple lain ya sayangkuu

jangan lupa vote, komen dan follow untuk mendukung aku! ^^

[END] 2gether, always 2gether (tnf couple)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang