036

2K 197 4
                                    

"gua juga siap pukul selingkuhan cowo gua" Feya ikut berujar setelah ia mendengar perkataan Riji sebelumnya

Riji sudah mulai maju menghampiri Feya namun lengannya ditahan oleh Gin yang membuat Riji harus menoleh kearahnya

"jangan, jangan by one sama dia. aku gak mau kamu luka" geleng Gin dengan nada cemasnya, seperti yang dia bilang bahwa dirinya akan menghabisi siapapun yang melukai Riji namun untuk saat ini Riji sendirilah yang meminta untuk tidak ikut campur

"aku gapapa, jangan takut dan jangan dendam apalagi ikut campur" bujuk Riji sambil sesekali memperingati Gin

setelah itu Gin mulai melepaskan tangannya di lengan Riji yang membuat Riji tersenyum

Riji dan Feya kini sudah saling berhadapan, anggota tnf maupun sg hanya melihat saja dari kejauhan

"setelah ini pergi dari Gin dan keluarga gua." peringat Riji yang membuat Feya melayangkan wajah meremehkannya

tanpa basa-basi Feya mulai memukul Riji yang untungnya bisa di tangkas oleh Riji dengan cekatan, bahkan kini Riji lah yang berhasil memukul Feya

Feya memberikan pukulan bertubi-tubi yang terus di tahan oleh Riji, saat Riji mulai memukul Feya dirinya berhasil mengenai tepat di wajah cantik Feya

"sialan!" teriak Feya dan dirinya semakin beringas memukuli Riji yang membuat Riji sesekali mendapat pukulan di lengan maupun wajahnya

"shut up bitch, lo gak pantes berteriak di depan gua" Riji berucap lalu kembali memukuli wajah Feya dengan sedikit brutal, bahkan dirinya sempat memukul pinggang Feya yang membuat Feya harus terpukul mundur

Riji mulai membalas pukulan beringas Feya, dirinya terus-terusan memukuli muka, pinggang hingga pukulan terakhirnya ia layangkan di dada yang membuat Feya menyemburkan darah ke wajah Riji

Riji dan Gin yang melihat bagaimana Feya menyemburkan darah membuat mereka mengingat bagaimana Rion dulu memukuli Gin

melihat Feya mulai kalah kini Vino menodongkan senjata kearah Riji yang membuat Gin tanpa basa-basi melayangkan satu peluru yang mengenai tepat di bahu kiri Vino

"jangan lancang menodongkan senjata kearah kekasih ku sialan" sentak Gin yang tak bisa dibalas lagi oleh Vino

setelah kejadian itu anggota sg langsung menarik Vino dan Feya untuk mendapat perawatan, sedangkan anggota Tnf kini mulai menghampiri Riji dengan kondisi wajah nya terdapat beberapa memar dan di pinggir bibirnya mengeluarkan darah

"sayang, aku udah bilang jangan berantem" Gin memeluk Riji dengan cukup erat yang membuat Riji tersenyum

"gapapa, habis ini kamu bebas dari dia" balas Riji yang membuat Gin mulai mengeluarkan tangisannya

para anggota yang mendengar tangisan Gin hanya terdiam lalu tersenyum, mereka paham bagaimana khawatirnya Gin saat Riji bertarung dengan Feya.

"udah udah ayo balik" ingat Rion menyadarkan Riji dan Gin

•••••••••

"takut juga saya liat luka kamu ji" nyinyir pak Sui ketika dirinya tengah mengobati luka Riji

hanya hanya tertawa sembari sesekali meringis akibat lukanya yang terkena alkohol pembersih luka

"saya sih biasa liat muka anggota sini pada bonyok, tapi kalo cewe atau cowo cantik kaya kalian saya tetep takut" ujar Sui yang kini masih fokus membersihkan luka Riji

bahkan Sui beberapa kali harus menempelkan perban luka di wajah Riji yang terluka akibat kuku atau benda tajam yang Feya gunakan

"pak Sui kan udah banyak pengalaman disini, dari korban tikungan kematian, korban perang, korban perampokan, korban penculikan" komen Mako yang membuat Sui terkekeh

"tetep aja saya ngerasa feel yang beda kalo nanganin luka disini, di rumah sakit saya ngerasa aman. tapi kalo di sini saya masih ngerasain aura kejahatan dan mafia disini" jelas Sui membalas perkataan Mako 

"tapi aslinya kita baik pak" kini Jaki ikut menimpali sembari masuk ke ruang penanganan dengan membawa box yang berisikan obat-obatan

"nih pak saya bawa refil obat-obatan" ucap Jaki saat dirinya menaruh box itu keatas meja yang berisi alat-alat medis Sui

Setelah selesai menangani Riji, Sui langsung menghampiri box itu dan membukanya lalu terlihatlah cairan infus, alkohol pembersih luka, betadine, perban, obat bius dan obat-obatan lainnya

"lengkap banget" komen Sui setelah melihat isi dari box itu

Jaki hanya mengangguk lalu nemilih untuk duduk di samping Riji sambil memakan kacang yang ia bawa tadi

"papi yang minta buat upgrade obat sama alat medis di rumah, biar pak Sui makin mudah ngelakuin penangan disini. katanya besok atau lusa alat-alat medis kaya pisau bedah, stetoskop, termometer bakal dateng" jelas Jaki yang membuat Sui tersenyum senang, jarang dirinya menemukan keluarga yang mau menyiapkan peralatan medis seperti ini

sebelumnya dirinya pernah ditawari untuk menjadi bagian dari badside, namun mereka tidak bisa menyiapkan alat-alat medis dan meminta Sui untuk membawanya dari ems

"care juga Rion sama saya"

"papi bingung mau kasih reward apa ke pak Sui jadinya dia ngasih perlengkapan medis aja" Jaki kembali melanjutkan ucapannya, bahkan kini Jaki tengah menyuapi kacang yang ia bawa ke Riji

ketiganya mulai berbincang santai hingga beberapa kali mereka tertawa kencang akibat candaan yang dilontarkan salahsatunya

hingga tanpa mereka sadar bahwa jam sudah menunjukkan jam 5 sore yang dimana mereka harus bersiap untuk makan malam

Riji berjalan dengan dibantu Sui dan Jaki turun ke lantai bawah yang dimana disana sudah banyak anggota keluarga yang berkumpul untuk bermain kartu Uno

kali ini mereka tidak berkumpul di ruang tengah melainkan di ruangan yang ada di dekat tangga turun yang membuat mereka langsung berkumpul dengan yang lainnya

Key serta para wanita lainnya sedikit mengiris melihat bagaimana wajah tampan nan cantik Riji kini menjadi babak belur

"gua ngeri liat wajah lu jing" Echi berbicara terlebih dahulu pada Riji saat Riji telah sampai di ruangan itu

"gua setuju sama Echi" timpal Enon yang sedari tadi terus memperhatikan wajah bonyok Riji

"udah cantik-cantik malah bonyok" Selia ikut menimpali yang membuat lainnya tertawa mendengar itu

Gin kini tak ikut tertawa melainkan menatap khawatir kearah Riji yang membuat Riji menghampirinya lalu mengelus lembut surai cokelat Gin

"sayang mau di elus juga kaya Gin" rengek Jaki yang membuat Krow langsung mengelus surai pink Jaki

"aku juga mau yang" kini Agil lah yang merengek pada Mako membuat Mako ikut mengelus surai hitam Agil

Rion yang melihat itu hanya memutarkan bola matanya malas, sedangkan Key hanya mendapatkan gelenggan kepala dari Elya

"sini sel peluk gua" pinta Echi pada Selia yang langsung Selia balas dengan pelukan, kini hanya tersisa Enon dan Funin yang tak mendapatkan pasangan

"sini non peluk gua" pinta Funin yang membuat Enon memberikan tatapan sinisnya

"ku aduin bapak sama sugar daddy ku kau ya" adu Enon yang membuat Funin terdiam

"jangan jir gua becanda"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
apa kabar kalian semua? apakah kalian sudah cukup beristirahat?

selamat hari raya idul adha bagi yang merayakan, sorry baru bisa ngucapin sore karena pagi siangnya wifi masih di benerin guys

thank you buat supportnya karena sekarang book ini udah mencapai Peringkat #3 di tagar Tnf. love u all

jangan lupa vote, komen dan follow untuk mendukung aku! ^^

[END] 2gether, always 2gether (tnf couple)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang