"agil please..."
Agil menggelengkan kepalanya, pria berambut hitam itu tersenyum teduh dan tak melepaskan pelukannya walau pun Mako bersikeras untuk melepaskan pelukan demi melihat wajah sang kekasih
"maaf sayang, aku janji aku bakal kembali secepatnya dan jemput kamu. aku akan kembali ke kamar penuh kenangan ini"
"promise?"
"promise."
keduanya berpelukan satu sama lain seolah-olah keduanya akan berpisah selamanya, Mako yang sejak tadi bergetar kini berangsur-angsur tenang
keduanya kini dengan hangat menduduki kasur nyaman itu, Mako memainkan ujung kemeja yang di gunakan oleh Agil
"Gil, aku takut kita gak bisa ketemu lagi.." lirih Mako tanpa menatap wajah tampan Agil
"kita pasti ketemu sayang, aku akan kembali dengan selamat" ucapan Agil di balas oleh gelengan kepala Mako
"bukan kamu yang pergi, tapi aku" balas Mako yang kini menjawab rasa penasaran yang di miliki oleh Agil
"kalo aku pergi lebih dulu, bawain aku bunga tulip putih ya?"
"kalau kamu gak bisa bawa banyak, bawa setangkai pun gak masalah" lanjut Mako dengan senyuman lebarnya membuat Agil merasakan sakit yang amat mendalam di lubuk hatinya
"kamu ngomong apa sih sayang?"
"gak tau, aku belakangan ini kepikiran tulip putih. jadi aku pengen tulip putih ada di atas makam aku nanti"
"sayang.."
"okay okay"
setelah itu keduanya terdiam, Mako yang sibuk memainkan ujung kemeja Agil nampaknya tak menyadari sang kekasih
Agil terdiam dengan wajah khawatirnya, rasa bimbang menghampirinya, perasaan nya begitu bercampur aduk hingga tanpa sadar ia menangis saat Mako sudah menyelami alam mimpinya
apakah Agil siap untuk meninggalkan sang pujaan hati?
•••••••••
di sisi ginji, keduanya tengah merokok bersama di balkon kamar mereka. bahkan Gin yang memang ingin menyampaikan sesuatu tampak ragu melihat wajah khawatir Riji
Gin diajak oleh Rion untuk ikut bersamanya, yang dimana hal itu menandakan bahwa Gin harus meninggalkan Riji
"babe, ada yang mau aku kasih tau" ucap Gin dengan nada pelannya, bahkan tangannya sudah melingkar apik di pinggang ramping Riji
"ngomong aja" balas Riji tanpa melihat kearah Gin, dirinya tengah asik menikmati hamparan ombak laut yang begitu menyejukkan
"aku dan Agil bakal ikut sama papi, maaf aku harus ninggalin kamu sebentar" ucapan Gin bagaikan sambaran petir bagi Riji
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] 2gether, always 2gether (tnf couple)
Fanfiction[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus bersama. gak ada kata berpisah diantara kita" - 𝙈𝙖𝙠𝙤𝙩𝙤 𝙏𝙖𝙠𝙪𝙢𝙖 "selalu, kita akan selalu be...