062

1.3K 166 10
                                    

"agil please

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"agil please..."

Agil menggelengkan kepalanya, pria berambut hitam itu tersenyum teduh dan tak melepaskan pelukannya walau pun Mako bersikeras untuk melepaskan pelukan demi melihat wajah sang kekasih

"maaf sayang, aku janji aku bakal kembali secepatnya dan jemput kamu. aku akan kembali ke kamar penuh kenangan ini"

"promise?"

"promise."

keduanya berpelukan satu sama lain seolah-olah keduanya akan berpisah selamanya, Mako yang sejak tadi bergetar kini berangsur-angsur tenang

keduanya kini dengan hangat menduduki kasur nyaman itu, Mako memainkan ujung kemeja yang di gunakan oleh Agil

"Gil, aku takut kita gak bisa ketemu lagi.." lirih Mako tanpa menatap wajah tampan Agil

"kita pasti ketemu sayang, aku akan kembali dengan selamat" ucapan Agil di balas oleh gelengan kepala Mako

"bukan kamu yang pergi, tapi aku" balas Mako yang kini menjawab rasa penasaran yang di miliki oleh Agil

"kalo aku pergi lebih dulu, bawain aku bunga tulip putih ya?"

"kalau kamu gak bisa bawa banyak, bawa setangkai pun gak masalah" lanjut Mako dengan senyuman lebarnya membuat Agil merasakan sakit yang amat mendalam di lubuk hatinya

"kamu ngomong apa sih sayang?"

"gak tau, aku belakangan ini kepikiran tulip putih. jadi aku pengen tulip putih ada di atas makam aku nanti"

"sayang.."

"okay okay"

setelah itu keduanya terdiam, Mako yang sibuk memainkan ujung kemeja Agil nampaknya tak menyadari sang kekasih

Agil terdiam dengan wajah khawatirnya, rasa bimbang menghampirinya, perasaan nya begitu bercampur aduk hingga tanpa sadar ia menangis saat Mako sudah menyelami alam mimpinya

apakah Agil siap untuk meninggalkan sang pujaan hati?

•••••••••

di sisi ginji, keduanya tengah merokok bersama di balkon kamar mereka. bahkan Gin yang memang ingin menyampaikan sesuatu tampak ragu melihat wajah khawatir Riji

Gin diajak oleh Rion untuk ikut bersamanya, yang dimana hal itu menandakan bahwa Gin harus meninggalkan Riji

"babe, ada yang mau aku kasih tau" ucap Gin dengan nada pelannya, bahkan tangannya sudah melingkar apik di pinggang ramping Riji

"ngomong aja" balas Riji tanpa melihat kearah Gin, dirinya tengah asik menikmati hamparan ombak laut yang begitu menyejukkan

"aku dan Agil bakal ikut sama papi, maaf aku harus ninggalin kamu sebentar" ucapan Gin bagaikan sambaran petir bagi Riji

[END] 2gether, always 2gether (tnf couple)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang