"Riji, bisa bantuin sebentar gak" suara Selia terdengar berteriak di pagi hari ini
"uy gua kesana" Riji segera menghampiri Selia yang berada di dapur dan membantu sang kak untuk memindahkan masakan yang telah siap keatas meja makan
saat Riji tengah sibuk membantu Selia tiba-tiba saja tangan melingkar di pinggangnya serta tak lupa dengan wangi tubuh berupa Vanilla bercampur kopi yang sudah Riji tahu siapa pemilik tangan tersebut
"Gin, bisa lepas dulu? mau bantuin kak sel" pinta Riji dengan baik namun dirinya malah merasakan gelengan kepala di lehernya
Riji hanya menghela nafas kasar dan berteriak kepada Garin serta Mako untuk mengantikan nya membantu Selia
"kenapa? tumben bangun pagi" suara Riji melembut yang membuat Gin memejamkan matanya sambil menghirup aroma khas milik Riji
"lu gak ada disamping gua, kasur rasanya kosong" perkataan yang Gin ucapkan sontak membuat Riji terkekeh lalu mengelus surai cokelat milik Gin
"ayo balik ke kamar, lanjutin tidurnya. lu semalem baru tidur jam 4" ucapan Riji hanya dibalas anggukan dan kini Gin memilih untuk menggendong Riji ala bridal style
Riji dengan senang hati mengalungkan tangannya di leher milih Gin dan menatap intens kearah wajah tampan Gin. dirinya teringat saat ia tak sengaja melihat Gin tengah menyiksa penghianat di bo
wajahnya terkena bercak darah serta tatapan yang Gin layangkan berbeda dengan tatapan yang biasa ia lihat, Gin yang sekarang dengan Gin yang tengah menyiksa sungguh berbeda
"kenapa melamun?" suara Gin membuat Riji kembali sadar dan segera menggeleng cepat
Gin yang mendengar itu hanya melayangkan raut wajah curiga, dirinya tak percaya akan gelengan yang diberikan Riji. namun dirinya memilih acuh dan segera menidurkan Riji disampingnya
Gin ingin segera kembali tidur karena dirinya sungguh lelah akibat selama dirinya harus membantu Rion berperang dengan anak to
"ji, maafin gua ya kalo semisalnya nanti gua berlaku kasar sama lu" ucapan yang Gin lontarkan membuat Riji mengangkat satu alisnya
aneh mendengar Gin mengucapkan itu namun memilih acuh dan mengangguk saja karena merasa bahwa itu hanya candaan Gin semata
•••••••••••
"Jaki! balik kesini gak lu!" selesai sarapan Krow berteriak kepada Jaki yang membuat seluruh anggota menghela nafas jengah
"yang maaf itu reflek doang!" teriak Jaki sambil berusaha menghindari amukan Krow
"reflek apaan begitu, sini lu cepet!" Krow kembali berteriak yang membuat Jaki semakin takut akan di amuk oleh Krow
bukan tanpa alasan mereka bertengkar, namun saat baru saja menyelesaikan sarapan Jaki tak sengaja mencium bibir Krow didepan anggota keluarga yang membuat Krow harus menahan malu dan menyembunyikan semburat merah yang tercetak jelas di pipinya
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] 2gether, always 2gether (tnf couple)
Fanfiction[DISCLAIMER!! FULL FIKSI DAN BERISI TENTANG IMAJINASI AUTHOR. SEBAGIAN SCENE DIAMBIL DARI STREAM ANGGOTA TNF] "apapun yang kita hadapi, ayo terus bersama. gak ada kata berpisah diantara kita" - 𝙈𝙖𝙠𝙤𝙩𝙤 𝙏𝙖𝙠𝙪𝙢𝙖 "selalu, kita akan selalu be...