Broken 💔

757 67 16
                                    

Kedua mata terpejam ketika bibir mereka bertemu. Nafas mulai memburu. Diandra tidak lagi kedinginan, karena Nathan menawarkan kehangatan. Nathan seakan tak ingin lepas, tangannya menahan tengkuk Diandra agar ciuman mereka lebih dalam.
Air kolam itu menjadi tenang, karena yang bergejolak kini dua insan dalam deru hasrat.
Derap rasa makin kuat, namun sesaat Diandra sadar ini salah. Ia mendorong tubuh Nathan. Tapi Nathan tak mau berhenti, hingga setetes air mata Diandra jatuh. Diandra menangis di hadapan Nathan.

"Why are you crying? "
Tangan Nathan mengusap air mata Diandra.

Diandra tak menjawab, ia makin menangis.

"I'm sorry for that kiss".
Nathan memeluk Diandra.

Mereka kemudian meninggalkan kolam itu, dengan Diandra dalam rengkuhan Nathan.

Diandra dengan bajunya yang masih basah membereskan barang-barangnya. Ia tak bisa menghadapi Nathan. Ketika akan bergegas tangan Nathan menahannya.

" I LOVE YOU, Di"
Nathan menggenggam tangan Diandra erat

" Ini salah, saya yang salah"

"Apanya yang salah? "
Mata Nathan menatap tajam seolah mencari jawaban.

"Because I'm not dating my brother's friend"

Ucap Diandra segera membuang pandangan untuk menghindari tenggelam dalam tatapan Nathan yang begitu dalam.
Namun Nathan tak tinggal diam, ia meraih tangan Diandra untuk untuk tetap dalam kendalinya. Tubuhnya mendorong Diandra ke arah dinding, Nathan mendekatkan wajahnya ke arah Diandra yang masih menghindari tatapannya. Kemudian Nathan berkata.

"Saya tau mencintai kamu itu sulit, setiap hari rasanya seperti berdiri di ladang ranjau. Menyakitkan, tapi saya sudah terperangkap disitu"
Mata Nathan berkaca-kaca.

"I am a bad girl, anggap saya sebagai orang paling jahat. Jangan cintai orang jahat, Nathan"

"Kalo ini soal umur, soal status kamu sebagai kakaknya Lino. Ini sama sekali bukan masalah"
Nathan mencoba meyakinkan.

"Kamu salah ngartiin ini, Nathan"

"Jadi........ "

"For me, We're just having fun. Jangan cinta sama saya"
Suara Diandra bergetar, ia sungguh merasa bersalah. Melukai Nathan yang benar-benar tulus mencintainya. Kali ini ia salah. Dalam hatinya yang terdalam sebenarnya sedikit ada riak ruang untuk Nathan. Namun Diandra sudah menyerah duluan karena datang harapan pasti bernama Thom.

Nathan 9 tahun lebih muda. Baginya Nathan punya banyak kesempatan mendapatkan yang lebih dari dirinya. Seorang Nathan yang lembut, kini tersakiti permainannya. Dan mencintai bagi Nathan adalah berdiri di ladang ranjau. Maka kalimat itu makin menenggelamkan Diandra dalam rasa bersalah.

Laki-laki tinggi, tegap berwajah rupawan itu sekarang menangis, hidungnya memerah. Ia terluka parah karena kata-kata. Nathan hancur sekarang, ia kemudian berlutut di hadapan Diandra memegang tangan wanita itu seakan memohon.

"Pleasee.... Di, Saya cinta sama kamu. Jangan suruh saya untuk berhenti"

"Kamu harus lupain saya"
Ucap Diandra sambil menyingkirkan tangan Nathan dan berlalu dari hadapannya. Meninggalkan Nathan yang terluka.

***

Dirumah, Lino dan Thom asik bermain PS hingga lupa waktu. Jam sudah menunjukan jam 1 malam. Tiba-tiba Diandra datang mengagetkan mereka berdua. Matanya bengkak, hidungnya memerah dan tangisnya masih tersisa. Baju dan rambutnya juga basah padahal di luar tidak hujan.

"Kakak nangis? "
Tanya Lino ketika melihat wajah merah kakaknya.

"Enggaaaak"
Diandra menyanggah. Ia langsung meninggalkan Thom dan Lino yang berada di ruangan itu untuk menuju kamarnya.
Thom lalu bangkit dan mengikuti Diandra di belakangnya. Ia khawatir tentang apa yang terjadi pada wanitanya itu.

MinefielsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang