When I Love Someone's Son

786 46 12
                                    

Tidak ada yang lebih indah bagi Nathan melihat Diandra duduk di tribun untuk mendukungnya. Pandangannya tak pernah lepas hanya untuk memastikan kekasihnya masih duduk disana. Energinya bertambah berkali lipat setiap ada kesempatan membawa bola. Ia ingin mempersembahkan goal untuk kekasihnya. Ia ingin melihat wajah bangga Diandra.

Namun laju bola selalu mengkhianatinya, tak ada goal dari Nathan malam itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun laju bola selalu mengkhianatinya, tak ada goal dari Nathan malam itu. Bahkan teamnya kalah tipis 0-1. Usai pertandingan Nathan menemui Diandra, ia berjalan lesu menuju tribun. Diandra menyambut dengan senyum dan tangan terbuka siap untuk sebuah pelukan. Nathan jatuh ke pelukan itu tanpa tenaga.

"Its okay, honey

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Its okay, honey. Kamu hebat"
Ucap Diandra menepuk-nepuk punggung Nathan. Diandra tau Nathan kecewa karena kekalahan nya.

Cukup lama pelukan itu. Aroma tubuh Diandra begitu menenangkan. Lengan Nathan yang kekar menarik tubuh Diandra makin dekat. Ia seakan tak mau melepas pelukan itu. Terlalu nyaman dan begitu tenang bagi Nathan yang kehilangan semangat.

"Kamu tau, semua orang memperhatikan"
Bisik Diandra.

"Aku tidak peduli, aku hanya ingin seperti ini sebentar saja"
Ucap Nathan lesu.

Tiba-tiba sebuah teriakan yang memanggil nama Nathan terdengar. Mereka melepas pelukan kemudian menoleh ke asal suara itu. Nathan berbinar melihat siapa yang datang. Dan Diandra tau apa yang akan di hadapinya setelah ini. Jantungnya mendadak berdegup kencang. Tangannya berkeringat.

"Mama....paaaaa"
Teriakan Nathan sambil melambai dengan wajah gembira.

***

"So this is Diandra, look how beautiful you are "
Puji Mama Melinda.

Setelah pertemuan di stadion yang mengejutkan bagi Diandra, mereka pun makan malam bersama di sebuah dining restoran. Kekhawatiran Diandra karena takut tidak diterima keluarga Nathan juga tidak terjadi. Mama Melinda dan Papa Remeo sangat hangat menyambut Diandra sebagai kekasih Nathan.

Mama Melinda adalah gambaran wanita Eropa dengan rambut blonde dan wajah Kaukasoid yang khas. Hidung dan matanya menurun sempurna pada Nathan. Sebaliknya papa Romeo memiliki wajah Asia dengan kulit cokelat. Pembawaannya ramah dan murah senyum. Ia mewariskan gen rambut hitamnya ke anak laki-lakinya itu. Namun papa Romeo sendiri memilih gaya pelontos dengan janggut mirip Nathan.

MinefielsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang