Diandra bahkan tidak bisa menjawab pertanyaan Nathan tentang apa hubungan mereka sebenarnya. Ia tak bisa menghindar karena Nathan sekarang menyatu bersamanya. Wajah Nathan begitu jelas ada di hadapannya dengan keringat membasahi rambut bagian depannya yang sedikit acak-acakan.
Mereka terdiam sejenak karena pertanyaan, namun permainan belum selesai. Nathan yang kecewa karena Diandra tidak bisa menjawab, membalik tubuh wanita itu dengan kasar. Dan membenamkan cintanya lebih dalam. Tangannya menjambak rambut Diandra yang panjang. Hingga kepalanya tertarik ke belakang.
"Kamu milikku sekarang"
Teriak Nathan penuh emosi, kemudian melepaskan tangannya dari rambut Diandra.
Diandra hanya melenguh kemudian membenamkan wajahnya di bantal untuk meredam desahannya yang makin menjadi karena Nathan benar-benar tak ada ampun membuatnya tidak berdaya kali ini.Diandra adalah seorang alfa dan kini Nathan adalah dominan. Diandra menjadi tak biasa, ia takluk kali ini. Berulang kali ia meminta ampun, lututnya sudah lemas.
"Nath pleaseeeeee...udaaahhh"
Diandra memohon.Namun Nathan belum tuntas, tenaganya seakan tak ada habisnya apalagi setelah mendengar Diandra memohon. Egonya terpenuhi, namun hatinya masih ragu karena belum memiliki seutuhnya wanita itu.
Sesaat sebelum usai, Nathan mencium bibir Diandra lagi dan lagi. Lalu memeluknya erat seakan tak mau kehilangan, menghirup aroma tubuh wanita pujaannya untuk merekamnya kuat dalam ingatan.
Diandra paham Nathan telah selesai karena amarah, amarah atas kekecewaan terhadap dirinya yang masih meragu. Diandra menyeka keringat di dahi Nathan. Dan membisikan sesuatu yang membuat Nathan terlelap dengan senyum di samping Diandra malam itu." Marry me, then I'll be yours"
***
"Tadi malem liat Inggris nggak, gilak goalnya Bellingham"
Ucap Justin bersemangat saat makan siang di cafetaria semeja dengan teman-temannya."Langsung di counter di menit-menit akhir"
Ivar menambahkan."Lagian gue bilang juga apa, pasti menang"
Rafa tak mau kalah.Nathan hanya terpaku mendengar teman-teman nya berceloteh. Ia ingat kemarin ia melewatkan pertandingan bola antara Inggris vs Slovakia. Kini ia begitu penasaran mendengar teman-teman nya membicarakan pertandingan itu. Karena ia sama sekali belum meng update skor pertandingan tersebut.
"Emang skornya berapa? "
Tanya Nathan santai sambil menyuap makan siangnya."Emang lo ngga liat? "
Tanya Ivar menengok ke Nathan."Tumben banget lu"
Ucap Rafa."Enggak"
Jawab Nathan."Emang lo kemaren ngapain? lo pulangnya duluan. Kemaren gue telepon juga nggak lo angkat. Nggak bales chat grup kantor juga"
Tanya Justin penasaran karena belakangan Nathan terlihat aneh, karena sudah jarang berkumpul dengan teman-temannya. Tentu saja jarang berkumpul, Nathan begitu sibuk dengan Diandra akhir-akhir ini."Tadi malem itu...... "
Nathan bingung untuk menjawab, karena tidak mungkin ia jujur mengatakan apa yang tadi malam ia lakukan."Olahraga"
Lanjut Nathan."Olah raga malem yaaa"
Ivar menggoda. Olah raga malam yang di maksud Ivar tentu saja kegiatan dua orang pasangan dewasa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Minefiels
Fanfiction"Because I'm not dating my brother's friend" Ucap Diandra segera membuang pandangan untuk menghindari tenggelam dalam tatapan Nathan yang begitu dalam. Namun Nathan tak tinggal diam, ia meraih tangan Diandra untuk untuk tetap dalam kendalinya. Tubuh...