Hurt

816 75 12
                                    

Ciuman di tengah tangisan adalah sebuah kesalahan. Nathan sadar akan hal itu. Maka ketika sebuah tamparan dari Diandra ia terima, Nathan hanya diam. Pertanyaan yang menanyakan tentang tangisan Diandra pun tidak terjawab.
Nathan menduga karena Diandra bertengkar dengan Thom. Namun paginya mereka terlihat mesra dan baik-baik saja.

Yaaa.... Diandra bahkan tidak sanggup untuk menanyakan apa yang di dengarnya tentang panggilan di ponsel kekasihnya itu. Dia menutup mata dan telinganya. Ia tidak mau untuk kehilangan Thom.

Setelah liburan dan melepas Lino ke Belanda. Diandra berpura-pura semuanya baik-baik saja. Padahal dengan kemampuan dan koneksinya sebagai pengacara ia bisa saja mendapat jawab atas pertanyaan - pertanyaan yang mengganggu dalam pikirannya.

Dan Thom, dia juga bisa merasakan kepura-puraan kekasihnya terlebih wanita yang menelponnya mengatakan bahwa malam itu teleponnya sempat diangkat namun tidak ada suara. Thom juga paham bahwa Diandra sebenarnya tahu. Ia juga takut memulai mengatakan yang sebenarnya. Tapi, permasalahn ini makin meruncing antara Thom dan wanita lain ini, yang suatu saat bisa membahayakan Diandra. Ia belum siap kehilangan Diandra. Karena dalam hatinya, tidak ada wanita lain selain Diandra.

Hubungan itu seperti sandiwara, perlahan bola api itu makin panas. Diandra yang kepercayaannya telah goyah dan Thom yang takut menyakiti Diandra. Maka suatu malam dengan gerimis yang dingin menjadi malam terakhir mereka. Sebuah perpisahan yang pahit bagi kedua insan yang saling mencintai.

Malam itu Diandra duduk di sofa dengan Thom yang sudah menunggu disitu.

"Aku mau ngomong sesuatu, Di"
Ucap Thom saat menatap lekat kekasihnya.

"Apa? "
Tanya Diandra pasrah. Ia tau ini adalah sebuah awal percakapan paling menyakitkan bagi dirinya.

"Aku tau kamu berusaha menyembunyikan kecurigaan mu tentang aku. I've hurt you"

"Aku nggak mau tau, aku nggak mau denger"
Diandra mencoba menghindar, ia bangkit dari duduknya lalu mencoba pergi. Namun langkahnya dihentikan Thom dengan menarik tangannya.

"Di, kenapa kamu harus sakit karena aku, kamu berhak bahagia"

"Aku bahagia sama kamu, aku terlalu bahagia. Sampe aku takut... Takut.....kehilangan kamu"
Diandra mulai terisak.

"I want to break up, Di"
Air mata Thom mengalir.

"Nooooooo!! "
Diandra berteriak.

"Aku punya seseorang selain kamu"
Sebuah kejujuran sekaligus kebohongan di ucapkan Thom. Kejujuran karena ada wanita lain yang mengganggu pikiran Thom,namun sebuah kebohongan karena tidak ada wanita lain selain Diandra dalam hatinya. Ia hanya berusaha agar Diandra membencinya. Padahal dalam lubuk hatinya yang terdalam ia juga terluka.

"Enggaak, kamu bohong"

"Iya aku bohong. Semua kata-kata cintaku ke kamu itu bohong. Aku cuma penasaran sama kamu"

"It doesn't change anything. I still love you"

"Tapi aku engga, Di. Aku ngga cinta kamu"
Suara Thom bergetar saat mengucapkannya.

"Please, kamu jangan kayak gini"
Suara Diandra lirih melebur bersama tangisannya.

"Lupain aku, aku jahat sama kamu"
Thom mencoba menyakinkan sesuatu yang bahkan ia tidak ingin katakan.

"AKU NGGA PEDULI, AKU NGGA PEDULI KAMU JAHAT ATAU ENGGAK. AKU....CINTA...SAMA...KAMU!! "
Teriak Diandra yang suara memenuhi ruangan.

Mencintai sedalam ini bagi Diandra sangatlah sulit. Bertemu dengan Thom menjadikannya percaya bahwa ia tak hanya memburu kasih sayang dan perhatian dari pria. Ia juga bisa jatuh cinta, jatuh cinta yang sebenar-benarnya. Maka, ini adalah neraka baginya.

MinefielsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang