5. the first morning

794 96 22
                                    

waktu masih menunjukkan pukul tujuh pagi. jaehyuk bangkit dari kasurnya setelah mendengar bunyi alarm yang berdering dari atas nakas.

tak butuh waktu lama bagi si pemuda yoon untuk kemudian membasuh diri dan berpakaian rapi, tak lupa menata rambutnya.

pupil matanya sedikit melebar tatkala ia keluar dari kamar dan mendapati asahi yang sudah sibuk di pantry.

"o-oh, sudah bangun?" bahu mungil itu sedikit tersentak tatkala mendapati kehadiran yang lebih tua.

sementara itu, atensi jaehyuk terfokus pada tubuh mungil asahi yang kini masih dibalut kaus dan celana panjang kebesaran miliknya yang ia pinjamkan semalam.

"aku tidak tahu apa yang kau suka, jadi aku hanya membuatkan sarapan sederhana ini."

jaehyuk mengalihkan pandang pada satu tangkup roti bakar berisi keju, sepiring omelet, dan segelas susu putih yang tersaji di atas meja.

sebenarnya ia tidak terbiasa sarapan dan memilih untuk meminum kopi hangat di kantin rumah sakit sebagai gantinya, tetapi melihat asahi sudah bangun pagi untuk menyiapkannya, membuat jaehyuk merasa tidak enak untuk mengabaikannya begitu saja.

jaehyuk melirik sekilas pada jam tangan yang melingkar di tangan kirinya. sepertinya ia masih punya cukup waktu sebelum visite pertamanya pagi ini.

si pemuda yoon mengambil tempat di meja makan dan menatap sang lawan yang kini masih berdiri dengan kikuk, harap-harap cemas kalau jaehyuk tidak menyukai sarapannya.

"mengapa kita tidak sarapan bersama?"

"uhm, aku bisa melakukannya nanㅡ"

"duduklah."

asahi pun akhirnya duduk, mengambil satu potong roti dari bungkusnya dan melahapnya dengan perlahan.

"ngomong-ngomong, bagaimana dengan kuliahmu?" jaehyuk kembali membuka pembicaraan.

"aku cuti setahun."

"kalau adikmu? dia tinggal di mana sekarang?"

"kebetulan dia baru saja masuk sekolah asrama."

"oh, begitu?"

asahi mengangguk dengan pipi yang sedikit menggembung.

"bolehkah aku bertanya juga?"

jaehyuk terkekeh melihat tingkah asahi yang sedikit berbeda pagi ini. padahal seingatnya, kemarin pemuda itu masih blak-blakan dan tak gentar melayangkan argumen untuk setiap ucapannya.

namun, entah apa yang membuatnya mendadak sopan dan terlihat seperti kucing penurut hanya dalam waktu semalam.

"tentu."

"tuanㅡ kak jaehyuk bekerja di rumah sakit mana?" ralat asahi cepat, masih tak terbiasa dengan panggilan akrab itu.

"sky medical center."

asahi ber'oh' ria dengan pandangan kagum. ia tahu bahwa rumah sakit itu merupakan salah satu pusat pengobatan terbaik di negeri ini.

mereka melanjutkan dengan beberapa perbincangan ringan lain hingga jaehyuk menyelesaikan sarapannya.

untuk itu, asahi mengambil inisiatif untuk mencuci piring dan gelas kotor yang mereka gunakan. "biar kubereskan."

"asahi."

asahi tak berdusta saat ia mengatakan bahwa desiran aneh mengalir dalam tubuhnya tatkala rungunya menangkap suara lembut jaehyuk yang memanggil nama aslinya.

"y-ya?"

"aku menghargai niatmu, tapi besok kau tak perlu menyiapkan ini. aku tak terbiasa sarapan pagi."

spark in you; jaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang