Love Sign (Part. 11)

429 35 8
                                    

Tiga hari kemudian.....Babe mulai mencoba pekerjaan menjadi model pakaian musim panas untuk sebuah brand. Ini adalah mimpi lain yang ingin diwujudkan olehnya. Tapi dia mungkin tidak akan menerima pekerjaan ini secara permanen. Karena yang sebenarnya ingin dilakukan Babe adalah bekerja di bidang fashion. Untuk pemotretan seperti ini, dia hanya ingin mencoba pengalaman baru saja.

"Jaa!!!! Nong Babe, namaku Jiji. Akulah yang akan menjaga N’Babe hari ini, haha." Seorang ladyboy menghampirinya dan menyapanya dengan cepat, saat ia baru saja masuk.ke studio ini.

"Um...halo Khun. Jiji," Babe membalas dengan bingung.

“Ayo, aku akan mengajakmu melihat model yang akan menjadi partnermu bersama hari ini. Jaa… dia duduk di sana." Setelah mereka selesai saling menyapa, Babe segera diseret ke tempat rias. "Kao...ini Nong Babe. Model yang akan jadi partnermu hari ini.”

Wadee,” Kao atau Kaownah, seorang model pria yang sangat tampan, menyapa dengan tatapan genit sebelum mengulurkan tangannya ke hadapan Babe.

"Wadee." Babe malah mengangkat tangannya ( Wai) untuk menyapa orang lain, dengan hati-hati menghindari berjabat tangan dengan orang di depannya.

“Kalau begitu silahkan kalian saling mengenal satu sama lain dulu. Aku akan pergi melihat pakaian apakah semuanya sudah siap atau tidak." Jiji, ladyboy itu, memberitahu mereka berdua sebelum berbalik dan berjalan pergi. Meninggalkan Babe yang merasa tidak nyaman ketika hanya ditinggal berdua dengan sang model tersebut.

"Apakah ini...pekerjaan pertamamu? Kamu terlihat tegang." Kao bertanya, merasa geli. Sikap Babe yang terlihat seolah-olah tidak peduli padanya, tapi itu membuat Kao semakin penasaran pada sosok yang akan menjadi partnernya itu.

"Maaf, aku baru saja kembali dari luar negeri. Jadi aku masih canggung dengan orang asing. Mungkin aku belum terbiasa karena takut salah bahasa, tapi kalau urusan pekerjaan, aku akan profesional. Aku bisa membedakannya." Babe menjawab sebelum mengangkat ponselnya untuk bermain game.

.
.

Pemotretan hari ini selesai dengan sukses meski secara tak langsung Babe merasa bahwa Kao mengambil kesempatan dalam pemotretan ini untuk skinship dengannya. Namun karena kepintarannya, Babe juga memberinya balasan yang menyakitkan saat istirahat jeda. Namun sifat kurang ajar Kao begitu tinggi sehingga sebagian dari dirinya mulai kesulitan mengendalikan emosinya.

"Nong Babe...ayo kita makan bersama sepulang kerja. Hari ini adalah hari ulang tahun P'Pom sang Fotografer." P'Jiji dengan cepat meraih lengan Babe setelah melihat dia sudah selesai mengganti pakaiannya.

"Uh...akuuuu…" Babe langsung menjadi bingung karena dia tidak ingin bergabung dengan grup atau bertemu lagi dengan Kao, karena dia masih sangat kesal.

“Nah, hari ini adalah ulang tahunku, aku harap N’Babe mau bergabung, dan ini sebagai ucapan rasa terima kasih kami, karena Nong mau bekerja bersama kami hari ini.” P’Pom yang sedang berulang tahun mengajak Babe secara pribadi, jadi bagaimana dia bisa menolak? Jika menolak pasti dia dianggap tidak punya sopan santun.

“Um… dimana P’Pom akan merayakannya? Apakah boleh aku menelpon sepupuku dulu?” Babe menatap pria yang usianya genap 40 tahun itu.

“Aku mengadakannya di club Xxx, kamu bisa mengajak sepupumu untuk datang juga.” Kata P’Pom lagi.

“Oh, kalau begitu aku mau menelpon sepupuku dulu.” Setelah berkata begitu, Babe langsung keluar dan menelpon Yai.

Sementara itu….

“Hentikan pemikiran kotormu itu, Kao. N’Babe adalah anak satu-satunya di keluarga Phuwiriya. Kamu tidak boleh melakukan apa pun untuk menggali lubang kuburanmu sendiri. Aku menghabiskan banyak uang untuk membuatmu sampai di posisi ini, jadi aku mohon jangan macam-macam.” Jiji mengomeli Kao dengan tidak senang. Selama pemotretan, mengapa dia tidak tahu bahwa anak di bawah agensinya itu membuat Partnernya merasa tidak nyaman? Untungnya, N’Babe tidak mempermasalahkan hal itu lebih lanjut, jadi ladyboy itu masih bisa bernafas lega.

Love Sign (Billy × Babe) Short FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang