Love Sign (Chap. 20)

394 33 5
                                    

Setelah selesai makan, Babe masuk ke kamar untuk berganti pakaian yang dibelikan oleh bawahan Billy untuk dia pakai sebelum segera keluar dan duduk di sofa yang sama. Namun karena sifat cepat bosannya, tak butuh waktu lama ia pun duduk lalu berbaring dan ia pun mulai nakal berjalan di sekitar kantor milik Billy ke seluruh ruangan, ia berjalan ke kiri dan ke kanan hingga orang-orang yang sedang bekerja di sana melihatnya sampai melihat berkali-kali.

“Apa yang membuatmu tidak bisa diam?”

“Di mana ponsel dan kunci mobilku?” Saat ditanya, Babe langsung menoleh untuk menanyakan sesuatu pada orang yang duduk dan memandangi dirinya itu.

"Pertanyaan macam apa itu?”

"Mumu krub....di mana kunci mobil dan teleponku?" Babe berjalan dengan kedua tangan bertumpu di depan meja pria jangkung itu sebelum memiringkan kepalanya dengan manis. Dia bersikap sok manis di depan orang orang yang duduk di seberangnya.

"Kemarilah." Babe berjalan ke arah Billy dengan mudah. Billy merangkul dan memeluk pinggang kurus Babe kemudian, dia mengulurkan tangan dan membuka laci di samping mejanya dan mengeluarkan ponsel dan kunci mobil untuk orang lain. "Mau kemana kamu terburu-buru?”

“Mau apa lagi? Pulanglah.” Setelah menerima barang tersebut, Babe bersiap untuk segera menjauh dari pelukan orang yang duduk di belakangnya, tetapi orang yang lebih tua mengetahui dan menahan tubuh kurus Babe dan meletakkannya di pangkuannya sendiri dengan senyuman nakal, "Bisakah kamu tidak tersenyum seperti itu?”

"Kenapa, hm!!” tanya Babe dengan wajah tampannya yang semakin mendekat hingga hidungnya dengan hidung mancung Billy menempel sedikit.

“Aku tidak bisa menahan diriku.” Billy mendekatkan mulutnya dan berbisik sebagai jawaban membuat Babe tersipu malu, dia tersenyum dan membuatnya semakin menggemaskan, jadi Billy menggunakan jari-jarinya untuk menggelitik pinggang pria itu dengan main-main. “Kenapa malah tersenyum?” Protes Billy sambil terus menggelitik pinggang Babe hingga Babe terus tertawa di pangkuannya. Saat melihat lawan bicaranya tertawa hingga terengah-engah, Billy berhenti menggoda dan malah berbalik memeluknya.

Babe menatap wajah orang di depannya tanpa mengalihkan pandangannya. Billy juga tidak menghindari tatapan matanya. Kemudian tangan Billy menangkup pipinya dengan kedua tangannya. Entah kenapa pipinya begitu mudah dicubit, layak untuk digigit. Ibarat jajanan mochi yang empuk dan kenyal saat dimakan. Billy menatap Babe dalam waktu yang lama, bahkan dia tidak menyadari ketika bibir tebalnya menyentuh bibir Babe, bersamaan dengan ciuman manis dan penuh gairah. Babe hanya bisa membalas ciuman dan mengikuti saat Billy memimpin, sementara itu tangan Billy membelai punggung Babe untuk mencegahnya jatuh dari pangkuannya dan keduanya mabuk dengan ciuman mereka. Dan tiba-tiba ponsel milik Babe bergetar menyebabkan suara khas ciuman itu terputus, menyebabkan mereka berdua menjauh satu sama lain, dan merasa kesal karena momentum mesra mereka terganggu.

[Heng Rak] Babe melihat nomor yang menelepon sebelum ragu apakah akan menjawab panggilan seniornya di hadapan Billy atau tidak, atau apakah dia harus keluar untuk menjawabnya.

"Terima saja." Billy, melihat siapa yang menelepon, dia menyuruh Babe yang ragu-ragu untuk menjawab telepon dan melepaskan tangannya dari tubuh Babe agar ia segera menjawab telepon sebelum dia menoleh ke arah lain, hanya itu. Babe merasa panas dan dingin. Anehnya, seperti ada bagian tubuh yang menekanya dan bahkan dia tidak bangkit dari pangkuan Billy.

"Halo, P'Heng." Setelah menjawab telepon, Babe langsung menyapa.

(Halo, apakah kamu ada dirumah hari ini? Aku ingin kita keluar untuk makan bersama.) Suara yang keluar dari telepon itu menyebabkan Billy dengan cepat berbalik dan melihat ke arah Babe.

"Uh... Babe minta maaf pada P'Heng. Babe sangat sibuk hari ini." Penyangkalan itu dilontarkan Babe karena merasa tidak enak pada Billy.

(Tapi kita jarang bertemu satu sama lain....dan….) 

“Akhhhh!!!!” Saat Heng sedang berbicara, tiba-tiba suara memekakkan telinga Babe terdengar sebelum panggilan terputus. Orang yang menyebabkan Babe teriak itu adalah Billy yang meraih Babe dan menciumnya dengan brutal untuk menghilangkan kekesalan dan memutus panggilan dari orang lain yang menelepon hingga mengganggu mesra mereka.

……..🍑🐺………

Author note,

Hello.... yang tanya Heng kemana, aku memunculkan Heng di chapter ini ya, kayaknya gak apdol kalo dia gak jadi orang ketiga deh wkwkwk

Buat yang udah traktir author dan request cerita Phonphuwin, aku akan segera publish ya, makasih udah dukung kami dan percaya bahwa cerita kami bisa menarik kalian, yang mau traktir tetep ditunggu juga di TRAKTIRID yah, seikhlasnya saja....

Thanks to,
U parin,
JamiePP,
ALL Readers.

Love Sign (Billy × Babe) Short FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang