Love Sign (Part. 23)

283 32 6
                                    

Cukup, dasar mesum!!" Babe mendorong dada Billy sebelum menarik dirinya menjauh dari wajah tampan orang tersebut.

“Hari apa kamu berangkat kerja?” Billy membelai pipi merah Babe dengan geli sebelum bertanya tentang pekerjaan Babe.

“Besok kita akan membicarakan tentang pemotretannya. Karena aku juga masih belum tahu konsep dan detailnya." Jawab Babe jujur ​​​​sambil tersenyum melihat sosok jangkung Billynya

“Kalau begitu kamu bisa pulang dan istirahat. Aku akan minta Natee mengantarmu pulang." Billy mencubit pipi orang yang sedang tersenyum mesra padanya.

“Aku membawa mobil sendiri, jadi aku akan pulang sendiri.” Babe bersiap untuk bangun dari pangkuan Billy. Namun tangan kekar itu tetap tidak mau melepaskan cengkeramannya di pinggangnya.

"Apakah kamu datang kesini hanya untuk meminjam orangku? Kamu tidak merindukanku? Apakah aku boleh memelukmu untuk melepaskan kerinduanku?"

Mendengar itu Babe hanya bisa melebarkan matanya, dia sendiri tadi yang menyuruhnya pulang, tapi sekarang dia malah berkata seperti itu, Babe benar-benar tidak mengerti dengan pikiran Billy.

"Bukankah kamu sudah memelukku?" Lagi pula, jika aku pulang telat, besok aku akan terlambat bekerja." Babe menolak Billy meskipun Saat ini dia masih dalam pelukan seorang pria bertubuh besar itu.

Dan tiba-tiba....

"Apa yang kamu lakukan, Mu? Jangan gendong aku. Kalau aku terjatuh, aku benar-benar tidak ingin bicara denganmu."

Billy menggendong tubuh mungil Babe dan dengan cepat berdiri lalu berjalan ke sofa di tengah kantor, sebelum membaringkan babe di atas sofa, sosok berbadan tegap itu menghempaskan dirinya ke atas tubuh Babe hingga tubuh mungil Babe tertutup tubuh besar Billy.

"Aku sangat lelah, biarkan aku mengisi ulang baterai dulu." Setelah mengatakan itu, Billy mencium lekukan leher putih pria kecil itu dan dia menutup matanya berdiam diri disana, tidak tahu sudah berapa menit dia memejamkan mata untuk beristirahat sampai dia mendengar suara seseorang mengetuk pintu yang merupakan tangan kanannya. Billy langsung berdiri tegak kemudian membangun kan Babe dan bersikap normal sebelum berteriak agar tangan kanannya bisa masuk ke dalam ruangan. Natee kemudian masuk karena dia ditugaskan oleh bos muda itu untuk mengantarkan orang penting bos itu sampai tujuan dengan selamat.

“Kalau begitu aku pulang dulu.” Babe segera bangun dan mengucapkan selamat tinggal kepada pemilik ruangan itu.

"Natee, tolong bawa mobilku. Berikan aku kunci mobilmu." Billy memerintahkan pengawalnya dan mengulurkan tangannya untuk meminta kunci mobil milik Babe. Tangan kecil Babe kemudian merogoh sakunya dan mengeluarkan kunci, dengan ragu-ragu meletakkannya di tangan Billy.

“Ayo pergi, Khun Babe.” Natee mengajak Babe untuk segera pulang setelah Babe memberikan kunci mobilnya pada Billy.

"Kamu tunggu di bawah dulu, aku akan menyusulmu." Setelah Babe mengatakan itu, Natee segera keluar. Mendengar suara pintu ditutup, Babe segera berjalan ke arah Billy yang sedang duduk dan menatapnya seolah sedang menunggu untuk melihat apa yang akan Babe lakukan padanya.

“Apa yang kamu tunggu? Jika kamu tidak pulang sekarang, aku tidak menjamin kamu bisa pulang hari ini.” Ketika Billy selesai berbicara, Babe langsung membungkuk dan segera mencium bibir Billy dengan lembut lalu segera berlari keluar ruangan. Billy hanya terdiam sebentar kemudian mengangkat jarinya dan membelai bibirnya sendiri yang tadi dicium oleh Babe, ini pertama kalinya Babe inisiatif menciumnya sendiri.

.

.

.

Waktu sudah menunjukkan pukul delapan pagi ketika Billy datang ke kediaman Babe dan menunggu satu-satunya tuan muda di rumah itu dengan sambutan yang sangat ramah dari Khunying Nareerat, Ibu dari Tuan muda Babe.

Love Sign (Billy × Babe) Short FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang