Love Sign (Part. 29)

175 32 1
                                    

Suara kicauan burung di pagi hari membangunkan lelaki yang sedang meringkuk di tempat tidur, dia merasa sedikit pusing.

"Uh....kepalaku sakit sekali." Tangan kurus Babe memijat pelipisnya sendiri dengan keras 2-3 kali. Dia perlahan bangkit dan duduk di tempat tidur, dan hal pertama yang dia lakukan adalah mengambil ponselnya dan memeriksa kekacauan kalau-kalau dia melakukan lelucon lagi tadi malam karena dia mabuk.

"Tuan muda, apakah kamu sudah bangun?" suara Bibi Jai memanggil bersamaan dengan suara ketukan pintu kamarnya.

"Aku sudah bangun, Bibi Jai," suara pelan dari Babe menjawab, "Bibi, apa ada sesuatu?”

"Nyonya, dia menyuruh bibi memanggil Tuan muda turun untuk sarapan bersama. Hari ini, Nyonya membuatkan bubur udang untukmu." Suara celoteh dari balik pintu menyebabkan Babe segera bangkit dari tempat tidur.

"Krub, Bi. Aku ingin mandi sebentar, nanti aku akan turun." Babe selesai berbicara ketika dia mendengar jawaban dari luar untuk melakukan urusan pribadinya. Babe hanya menghabiskan 15 menit di kamar mandi. Dia hanya membutuhkan waktu beberapa menit karena dia takut semua orang akan menunggu lama, dia buru-buru berpakaian dan berjalan menuju meja makan dimana ayah dan ibunya sudah duduk menunggu.

“Good morning PhoMae…”

"Kemari? Kemarilah dan biarkan Mae memukulmu, dasar anak nakal." Suara jernih Khunying Nareerat siap memarahi anak kesayangannya itu setelah melihat Babe mendekatinya.

“Ao… aku salah apa Mae?” Babe mencoba membela diri.

“Tadi malam, Mae sudah bilang padamu untuk tidak terbawa suasana. Tapi apa? Kamu pulang harus dipapah oleh Yai, kan.” Khunying Nareerat menjelaskan kesalahan anaknya.

“Bev hanya minum sedikit Mae, jangan khawatir,” Babe membela diri sambil memakan bubur ke dalam mulutnya.

“Kapan kamu akan pergi ke luar kota?”

“Besok.”

"Bev, apa kamu sudah mengemasi barang-barangmu? Bagaimana kamu kesana? Cepatlah makan dan bersiap-siaplah." Suara nyaring satu-satunya wanita di rumah itu kembali berteriak.

"Mae, pemotretannya hanya 2 hari. Babe tidak perlu menyiapkan banyak barang. Dan mungkin aku akan menyetir sendiri." Jawab Babe dengan nada bercanda.

“Baiklah, jaga dirimu baik-baik.” Ibu Babe memberi nasihat terakhir.

“Krub, kalau begitu aku ingin bersiap-siap.” Ketika Babe selesai berbicara, dia berdiri dari meja ruang makan dan segera berjalan kembali ke kamarnya.

Babe masuk ke kamarnya, dia berjalan dan mengambil koper putih berukuran sedang dan meletakkannya di tengah tempat tidur kemudian mengambil 2-3 pakaian untuk pergi ke pantai. Pakaian itu kemudian dilipat untuk dimasukkan ke dalam koper. Sebelum pergi, dia mengambil berbagai macam barang dan masukkan juga sampai semuanya selesai.

TING!!!

Saat Babe meletakan kopernya di samping tempat tidur, bunyi ponselnya berbunyi. Dia langsung mengambil ponselnya dan memeriksanya.

Aku akan menjemputmu besok.’

‘Jangan menyetir sendiri.’

Begitu Babe melihat dari siapa pesan itu berasal, mulutnya menyunggingkan senyuman merekah. Babe memilih mengetik balasan yang mengatakan ya, itu saja, lalu melompat ke atas tempat tidur dan menyalakan TV untuk menonton kartun favoritnya. Babe menghabiskan hari itu dengan menonton kartun di kamarnya hingga penghujung hari, ketika dia melihat dari jendela kamarnya dan menemukan bahwa langit di luar sudah gelap gulita.

Love Sign (Billy × Babe) Short FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang