Love Sign (Part. 18)

399 31 3
                                    

Pelajaran Cinta No.2

Warning!!!!!

Di atas ranjang king size, kini ada dua orang yang saling berpelukan erat. Pemuda yang lebih mungil itu sedang membenamkan diri dalam hangatnya dada bidang milik Billy untuk menghindari kesejukan AC di dalam ruangan sehingga menyebabkan pemilik dada bidang itu terbangun.

Sedangkan Billy, dia memandang pria mungil di pelukannya dengan penuh kasih sayang sebelum pria jangkung itu segera berbalik untuk mengambil ponselnya sendiri dan melihat waktu dan menemukan bahwa sekarang sudah hampir jam sepuluh pagi. Dia bangun jam segini, apakah benar?

“Ayo bangun sekarang.” Melihat waktu sarapan sudah lewat, dia segera membungkuk untuk membangunkan orang yang masih mengantuk itu.

"Umm!" Namun lelaki kecil itu malah mengerang dengan nada kesal.

“Babi kecil, bangun.” Dari menggosok pipinya dengan jari, Billy berbalik dan membungkuk untuk menggigit ujung hidung Babe sambil menggoda.

"Iya bangunnn!" terdengar erangan lucu sebagai jawaban, tapi mata babi kecil yang dibangunkan itu masih belum terbuka.

"Apakah kamu akan bangun sendiri? Atau kamu ingin aku bangunkan dengan cara spesial?” Billy membungkuk lagi dan menggigit bibir bawahnya sebelum berkata “Aku hitung, satu… dua….”

"Iya aku bangun." Babe buru-buru membuka matanya sebelum sosok jangkung itu selesai menghitung hingga senyum geli dari sosok jangkung itu terlihat. Mata bulat yang indah milik Babe menatap seseorang yang bertelanjang dada. Tidak, bukan hanya Billy yang telanjang, tapi juga Babe sepertinya baru ingat kegiatan apa saja yang baru saja mereka lakukan bersama tadi malam. Dan ketika dia mengingat berbagai kejadian yang mengalir di kepalanya, dia merasa sangat malu hingga dia hampir tidak bisa menahan perasaannya.

"Morning kiss?" tanya Billy yang masih berbaring itu, yang wajahnya langsung memerah sebelum menarik tubuh orang itu ke atas dirinya.

Seperti yang baru disadari oleh Babe, mereka berdua tengah telanjang dan fakta bahwa Billy menarik tubuhnya ke atas dadanya seperti itu membuat tubuh mereka menempel dengan sempurna. Hal itu membuat Babe merasa sangat malu hingga dia hampir ingin menghilang dari sana.

Morning kiss nya mana? babi kecil.” Billy masih berbicara dengan tenang, tapi ada sesuatu di tubuhnya yang tidak setenang kelihatannya. Pasalnya, Babe bisa merasakan beberapa bagian tubuh Billy yang dipenuhi gairah dengan sangat baik (horny). 

‘Tapi tunggu, dia memanggilku apa tadi? 'Babi kecil'?’ Pikir Babe.

“Kamu tadi memanggilku apa?” ​​Babe bertanya langsung. 

Dia tidak bilang aku berat seperti babi, kan?

“Babi kecil, babi kecil, babi kecil.” Jawab Billy sambil meremas pantat indah Babe dengan sensual.

"Apakah menurutmu aku seberat babi?" Protes Babe sambil mengerucutkan bibirnya, itulah pemikiran Babe ketika Billy memanggilnya dengan Babi kecil.

“Pipimu yang bulat itu terlihat seperti babi kecil. Itu saja!!” Selesai berbicara, Billy langsung mencium pipi Babe yang berwarna cerah itu dan kemudian meraih leher Babe dan menciumnya lagi. Babe yang sudah diajari itu belajar dengan cepat dan merespons ciuman Billy dengan sangat baik. Hingga dia bisa mendengar suara nyaring Billy yang mengerang dan berkata “Apakah kamu mau aku ajari pelajaran cinta nomor 2?”

"SHIA! Billy..kamu….ah…" Tanpa menunggu jawaban, Billy meraih ‘inti tubuhnya’ sendiri dan memasukkannya ke dalam tubuh orang yang berbaring di atasnya sebelum menekan pinggulnya dengan keras lalu menyentaknya, sehingga dia merasa milik Babe itu menelan dirinya sepenuhnya. Babe mengerang pelan, ini tidak sesakit yang pertama kali, tapi bahkan lebih mendebarkan daripada yang pertama kali.

"Cobalah bergerak, babi kecil. Ahh, benar seperti itu. Bergeraklah sesukamu." Babe yang mudah menyerap pelajaran itu, dengan suka hati menggerakan tubuhnya maju dan mundur sesuai irama mengikuti perintah Billy. Bahkan lebih menegangkan lagi, karena Babe merasakan berada di atas Billy itu seperti dia sedang mengendalikan permainan cinta kali ini dan pelajaran baru ini mulai meningkat secara pesat. Setelah melakukan pelajaran tersebut, kini mereka beralih ke kamar mandi. Babe merasa lelah jadi dia tidak membiarkan Billy untuk mendekatinya lagi saat mereka masih berada di kamar mandi yang sama.

Kini Babe dan Billy duduk berhadapan di bathtub yang sama. Mata Babe tak lepas curiga dari gerak-gerik Billy, dia tahu kalau Billy masih belum puas untuk mengajarinya. Dan ketika Billy bergerak, Babe langsung waspada. “Hei!! Jangan bergerak atau aku akan memukul wajahmu,” teriak Babe.

Tapi bukan Billy namanya jika dia tidak mempunyai jurus jitu untuk memperdaya Babe. “Aku hanya ingin memelukmu, apa tidak boleh? Aku janji tidak akan berbuat macam-macam.” Billy memasang wajah kecewa. Babe masih curiga tapi dia tidak mau membuat Billy kecewa, jadi ketika dia ditarik oleh Billy untuk duduk dipangkuannya, Babe pasrah. Tapi…..

Babe merasa tertipu dengan akal bulus Billy, kini dia tidak bisa bergerak ketika Billy terus mengendus lehernya, bahkan dengan mudah dia memasuki Babe kembali hingga membuat Babe mengerang karena dengan posisi ini juga dia merasa lubangnya terasa penuh. Tak ada yang bisa Babe lakukan lagi selain pasrah dengan perbuatan Billy saat ini. Ketika mereka sudah tenang dari pelepasannya, tubuh bagian Billy masih terus menegang dan merasakan hal itu. Namun Babe akan keras kali ini, jika Billy memaksanya untuk melakukannya lagi maka dia tak akan segan-segan untuk membunuhnya. Dan kini Babe mulai menyabuni dirinya untuk mengabaikan Billy, dan lagi-lagi Billy masih berusaha untuk tetap melakukannya.

"Hai! Sudah cukup." Erangan kelelahan terdengar pada orang yang menggosokkan sabun ke sekujur tubuhnya sendiri dengan nada memohon. Hari ini babe sudah tidak kuat lagi. Babe merasa lapar, tapi sekarang dia juga sangat mengantuk sehingga sehabis ini dia ingin tidur sampai esok hari.

…🍑🐺….

Billy yang modus itu sexy, thanks buat P'Monich yang udah membuat aku kepikiran chapter ini tuh 'Babe On Top' tapi emank mungkin tidak sebagus chap NC yang lain hahaha...

Terimakasih buar para readers yang masih mau baca fanfic ku yang random ini, chapter selanjutnya kita bakalan menguak masa lalu Billy.

Yang mau ngasih suport ke aku bisa ke Link TRAKTIRID di bio yah, suport kalian itu sangat berharga buat aku.

Sekali lagi thanks to,
U parin as editor,
P'Monich yang udah ngasih ide,
All readers.

Love Sign (Billy × Babe) Short FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang