Gimana kabar kalian?
Suka nggak sama cerita ini?
Kalau bagus bisa tag di instagram aku @wgulla_
Love dulu buat part ini
****
Alvaska tak mengira penyelidikannya selama bertahun-tahun perihal kematian ibunya, belum juga terungkap. Ia ingin tahu siapa orang yang telah bekerja sama dengan ayah Serena untuk mencelakakan ibunya. Ia yakin pasti ada orang yang menyuruhnya. Tidak mungkin ayah Serena melakukan itu secara tidak sengaja atau atas kemauan sendiri.
Emily Rose adalah nama ibunya. Sosok yang paling ia cintai. Sejak kematian ibunya, ia kehilangan arah. Ia bingung harus hidup seperti apa. Ia juga tidak mendapatkan kasih sayang dari ayahnya, terlebih ayahnya menikah lagi dan memiliki anak.
Alvaska sudah mencari tahu perihal kematian sang ibu, ia sebenarnya ingin tahu dari Rudi ayah Serena. Namun ayah Serena meninggal, padahal waktu itu kondisinya sudah hampir membaik. Ia curiga kalau ayah Serena tahu segalanya, namun karena tidak ingin terbongkar siapa pelaku sebenarnya.
"Gue nemu fakta baru tentang ayah Serena?"
"Apa itu?"
"Ternyata dulu beliau punya utang ratussan juta, dia terlibat utang judi di salah satu rentenir, tapi udah lunas sebelum kejadian ibu lo meninggal." Rangga mncari tahu sampai dalam perihal sosok Rudi dari orang-orang terdekat, dan temannya. untung ada salah satu teman Rudi yang bernama Riski memberitahu perihal kebiasaan Rudi.
Rudi diam-diam suka bermain judi, dan mabuk-mabukan. Hanya saja keluarganya tak ada yang tahu, karena Rudi pintar menyembunyikan citra buruknya itu.
"Padahal dulu dia terlihat seperti pria baik." Alvaska sedikit terkejut akan itu. ia dulu sering melihat kedekatan Rudi dan Serena sebagai seorang ayah dan anak yang sangat dekat, bahkan Rudi terlihat menyayangi Serena. Ternyata di balik semua itu pria itu brengsek. ia yakin Rudi juga diam-diam bermain wanita hanya saja tidak terlihat.
"Mungkin tebakan lo bener, kalau kematian mama lo masih ada hubungannya dengan ayah Serena. Sepertinya Ayah Serena ini disuruh orang agar kecelakaan itu benar terjadi. Kira-kira siapa dalang di belakang semua itu?"
Alvaska juga bingung, siapa yang menyuruh ayah Serena. Perasaan ibunya tidak memiliki musuh. Sebenarnya ada dua orang yang ia cuurigai istri kedua ayah dan adik ibunya yang bernama Lea. Alasan pertama, tiba-tiba setelah kematian ibunya, ayahnya menikah lagi an kedua Perusahaan dari keluarga ibunya di pegang oleh Lea. Bahkan bagian ibunya. Sampai sekarang ia masih menyelidiki ke dua orang itu. Ia tidak akan melepaskan mereka begitu saja.
Meski Rudi bukan dalang utama pembunuhan ibunya. Tetap saja ia juga tidak akan memammafkan ayah Serena karena telah melakukan ini padanya.
"Tetep selidikin Lea dan mama tiri gue, termasuk adik gue Alaska."
"Adik lo?"
"Gue takut semua harta yang seharusnya punya gue, jatuh ke tangan dia juga. Gue nggak mau berbagi, bagaimanapun gue anak dari istri pertama ayah gue." Beberapa hal yang ditakutkan oleh Alvaska ayahnya akan memberikan bagian yang banyak juga pada Alaska. Ia tidak terima. Andai mamanya tidak meninggal, pasti ayahnya juga tidak akan menikah lagi dan tentu saja ia juga tidak akan memiliki adik.
"Posesif sekali."
"Karena dia nggak berhak sekali buat itu."
"Soal Serena sampai kapan lo berhenti ganggu dia, gue tahu ayah dia salah, tapi dia nggak tau apa-apa mengenai masalah ini."
"Gue nggak akan berhenti ganggu Serena, sampai dia menderita dan nyerah untuk hidup." Mendengar perkataan Alvaska membuat bulu kuduk Rangga merinding. Kejam sekali memang anak satu ini. Ia sedikit iba terhadap Serena, pasti hidup anak itu tidak akan tenang. Karena ia tahu bagaimana sifat Alvaska, dia tidak akan berhenti sebelum puas dengan apa yang ia mau.
***
"HP kamu belum ketemu?" tanya Alvin pada Serena.
Mereka saat ini berada di kelas. Anak-anak sedang berada di luar istirahat. Hanya ada beberapa orang saja di kelas. Serena membuatkan makanan untuk Alvin. Sebagai balas budi sudah mentraktirnya menonton kemarin dan meminta maaf karena tidak bisa main sampai waktu yang ditentukan karena bajunya dikotorin oleh bos iblisnya itu.
Alvin terlihat senang, karena bisa memakan masakan Serena. Serena membuat bento sederhana untuk mereka. Masakan Serena sangatlah enak. Ia tidak akan bosan jika terus memakannya.
"Belum, entahlah di mana. Aku capek banget nyarinya." Serena frustasi karena ponselnya tak kunjng ketemu. Ia sudah mencari di seluruh rumah tapi tak menemukannya. Ia sampai menangis, untung saja sang ibu belum curiga. Ia tidak mau merepotkan ibunya dengan membeli ponsel baru.
"Kamu mau pake hp aku? aku punya dua." Alvin baru seminggu yang lalu upgrade dari iphone 11 jadi iphone 13. Jadi menurutnya tak masalah kalau Serena mau menggunakan ponselnya. Ia juga tidak butuh dua handphone.
"HP kamu yang IP 11 itu?"
"Iya, pakai aja. Di rumah Cuma jadi pajangan."
"Nggak mau!! Itu hp mahal, nanti rusak kalau aku yang pakai."
"Pakai aja, dari pada aku susah hubungin kamu."
"Ih, Alvin jangan itu punya kamu." Serena tidak enak hati jika harus menggunakan ponsel mahal itu. ia juga tidak ingin nanti ada gosip aneh-aneh yang tersebar kalau ada yang tahu ia menggunakan ponsel Alvin. Di sekolah ini fans cewek Alvin sangatlah banyak, itu juga yang menjadikan alasannya agar tidak jatuh cinta pada Alvin. Ia takut diserang satu sekolah.
"Kamu beneran nggak mau?"
"Nggak mau. Aku mau berusaha cari dulu HP aku. aku yakin pasti cumaa nyempil aja, nggak ilang. Masa di rumah ilang diambil orang, hp murah juga."
"Di rumah majikan kamu itu sering ada orang asing masuk gitu?"
"Nggak ada. Boss aku aja jarang di rumah."
"Nanti kalau memang beneran belum ketemu, bilang ke aku. Kamu pakai aja hp aku."
"Makasih banyak Alvin, kamu perhatian banget sama aku. kalau nggak ada kamu, mungkin aku di sini nggak ada temen."
Di saat mereka sedang makan, tiba-tiba Mila, Shila dan Lexi datang berdiri di hadapan mereka. hal itu membuat Alvin yang ingin membalas perkataan Serena diurungkan.
"Boleh bicara sebentar?"
"Ada, apa Mila?" Serena sedikit deg-degan dengan kehadiran ketiga orang itu. mengingat terakhir mereka menyelengkatnya sampai jatuh. Ia takut kalau ia dikerjai lagi.
"Aku mau minta maaf soal kejadian kemarin yang aku nyelengkat kamu."
"Ah, itu, iya aku maafin." Serena tidak percaya mendengar itu. Seorang Mila minta maaf kepadanya. Ia pikir Mila pura-pura tidak tahu mengeni masalah itu.
"Kamu mau kan temanan sama kita, sebagai permintaan maaf." Entahlah ini sungguhan atau tidak, tapi Serena senang, karena ada yang mau mengajaknya berteman, selama ia bersekolah hanya Alvin yang mau berteman dengannya, jadi ia antusias mendengarnya. Ia juga tidak mungkin menolak nanti ia dikira sombong. Mungkin beneran Mila merasa bersalah karena peristiwa kemarin.
"Mau, kok."
"Makasih Serena."
****
Gimana cerita ini?
Lanjut or no?
Spam 1 buat lanjutt
100 komen baru lanjut yaaa
follow instagram aku wgulla_
gulla
istri sahnya jaehyun
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped With The Boss | Alvaska (21+)
Romansawarning ada konten dewasanya !!! ada beberapa adegan kekerasan dan bahasa kasar!! Alvaska suka sekali membuat Serena menangis. Di mata Alvaska semakin cantik Serena semakin ia ingin membuat Serena menangis. Ia ingin membuat gadis itu hancur di gengg...