Gimana kabar kalian?
Suka nggak sama cerita ini?
Kalau bagus bisa tag di instagram aku @wgulla_
Love dulu buat part ini
****
SBD – 12
Serena membuka matanya, ia terkejut tak kala mendapati dirinya tidak menggunakan apa-apa. Ia langsung menatap ke sekeliling, ia berada di sebuah kamar entah di mana itu. namun yang membuatnya tambah terkejut ketika ia mendapati sosok seorang pria di hadapannya. Apa yang terjadi? Kenapa dirinya bisa berada di kamar tanpa mengenakan pakaian?
"Sudah bangun?" ujar pria itu, lalu berbalik menatap ke arah Serena.
"Tuan."
Siapa sangka orang yang berada di dalam satu kamar dengannya adalah bosnya sendiri. Bagaimana bisa? Apa saja yang telah mereka lakukan? Jangan bilang kalau mereka melakukan hal itu? Jantung Serena berdebar memikirkan itu. tidak mungkin, kan kalau mereka bercinta? Namun ia merasakan sedikit sakit di sekitar kewanitaannya.
"Apa yang sebenarnya terjadi, kenapa saya bisa ada di sini Tuan? Dan tuan juga kenapa ada di sini?" tanya Serena dengan bingung, kepalanya masih pusing efek mabuk.
"Kamu lupa apa yang terjadi semalam?"
Lalu Serena mengingat-ingat apa yang terjadi semalam. Ia pergi bersama Mila dan lainnya ke sebuah diskotik. Lalu ia minum alkohol bersama mereka, awalnya ia menolak tapi akhirnya ia ikut meski sedikit. Tapi ternyata tubuhnya tidak tahan dengan alkohol, ia malah mabuk. Ia ingat menari dengan liar lalu lupa apa saja yang terjadi. Lantas ke mana perginya Mila dan yang lainnya. Kenapa ia berakhir seperti ini? Jangan bilang kalau ia dan tuannya itu melakukan hal seperti itu?
"Apa yang kita lakukan semalam tuan?"
"Tentu saja bersenang-senang."
Mata Serena membulat, ia tahu apa yang dimaksud oleh Alvaska. Ia langsung merapatkan selimutnya. Seakan melindungi dirinya.
"Tuan pasti bohong."
"Bohong untuk apa? Kamu lupa semalamm kamu menari seperti wanita malam lalu datang menggoda banyak pria lalu datang ke arah saya yang kebetulan ada di klub malam. Jadi ini hobi kamu? Bagaimana jika ibumu tahu apa yang kamu lakukan semalam pada saya."
Serena panik, ia terdiam mendengar itu. jangan sampai ibunya tahu perkara ini. Lagi pula semalam ia tidak sadar, semua di bawah pengaruh alkohol.
"Jangan laporkan ke ibu saya, tuan." Serena juga baru ingat kalau ia belum memberi kabar ibunya. Ponselnya hilang, jadi ketika ia pergi dengan Mila dan lainnya tidak ikut pamit.
"Nakal sekali kamu ternyata, saya kira kamu wanita polos."
"Saya cuma diajak teman saya tuan, mereka yang nyuruh saya ikut. Saya juga kaget waktu tahu mereka meninggalkan saya tadi malam." Serena menyesal telah mengiyakan ajakan Mila untuk ikut datang seharusnya ia langsung pulang saja. ia hanya tidak enak, karena telah dibelikan pakaian yang mahal.
"Teman yang kamu bilang itu sepertinya hanya mau mengerjai kamu."
"Maksud tuan?" Serena menatap Alvaska tidak mengerti.
"Dia bikin kamu mabuk terus ninggalin kamu sama cowok-cowok bukan hanya itu mereka juga memfoto kamu." Hal itu membuat Serena terkejut, ia tak menyangka ternyata Mila sekejam itu. Pantas saja Mila tiba-tiba ramah dan mau menjadi temannya.
"Sepertinya mereka berniat menyebarkan foto kamu dan cowok di club." Mendengar itu tubuh Serena bergetar, ia merinding ketakutan. Bagaimana jika nanti ia dipandang buruk di sekolah dianggap wanita penghibur dan sebagainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped With The Boss | Alvaska (21+)
Romancewarning ada konten dewasanya !!! ada beberapa adegan kekerasan dan bahasa kasar!! Alvaska suka sekali membuat Serena menangis. Di mata Alvaska semakin cantik Serena semakin ia ingin membuat Serena menangis. Ia ingin membuat gadis itu hancur di gengg...