Gimana kabar kalian?
Suka nggak sama cerita ini?
Kalau bagus bisa tag di instagram aku @wgulla_
Love dulu buat part ini
cerita ini terinpirasi dari mathias dan layla
***
SBD – 25
Alvaska menatap layar laptopnya. Tadi pagi ia meminta Rangga untuk mencari tahu, apa saja yang dibeli Serena menggunakan kartu yang telah ia berikan. Keningnya berkerut ketika tahu pengluarannya untuk apa saja. bibirnya tersenyum tanpa sadar. Memang Serena itu mirip sekali dengan seekor kucing sangat menggemaskan. Bisa-bisanya menghabiskan jutaan hanya untuk perawatan kucing. Bahkan wanita itu sendiri belum memakai uangnya untuk perawatan dirinya sendiri.
Apa perlu ia ancam lagi? Agar gadis kecil itu mau menuruti perkataannya. Ia lebih suka uangnya dihabiskan oleh Serena dari pada kucing sialan itu. sepertinya Serena memang sangat menyukai kucing. Niat awalnya membeli kucing itu hanya sebagai ancaman untuk Serena kalau gadis itu berani padanya.
Rangga masuk, langsung dihadapkan dengan Alvaska yang sedang tersenyum-senyum sendiri. Hal itu membuat Rangga aneh. Ia tahu sepertinya Alvaska begitu karena Serena. semenjak tidur dengan Serena, sifat Alvaska berubah. Pria itu jadi sering senyum padahal dulu dingin sekali dan hobinya marah-marah. Di pikirannya juga hanya balas dendam kepada orang-orang yang berusaha membunuh ibunya atau berniat mengambil harta warisannya.
Alvaska bukan gila warisan. Namun ia mencoba mempertahankan hak sang ibu. Baginya itu semua milik ibunya. Jadi ia akan berjuang agar tidak ada yang bisa mengambilnya. Alvaska begitu mencintai ibunya. Hanya saja Rangga takut kalau nanti Alvaska yang awalnya dendam dengan Serena malah jadi cinta.
"Pak, tadi nona Marsha menghubungi saya, dia akan ke sini."
"Bilang saya ada urusan, saya tidak ingin bertemu dengan siapapun hari ini." Alvaska benci mendengar nama itu. Ia pikir Marsha akan menyerah ketika tahu ia sudah memiliki kekasih, tapi gadis itu tetap saja nekat untuk mendekatinya. Ia benci dengan wanita yang hobi mengejarnya seperti tidak ada harga diri saja. mengemis cinta dan memaksa perasaan, padahal ia sama sekali tidak cinta.
"Okay, Pak."
"Saya mau pergi nanti."
"Kalau boleh tahu mau pergi ke mana, Pak?" tanya Rangga. Ia tebak pasti bertemu dengan Serena. Memang gila atasannya yang satu ini. Harus apa lagi ia mengatakan pada pria itu agar Alvaska sadar kalau dia menyukai Serena. Bahkan sudah terlihat jelas dari pelakunya. Ia saja kaget ketika Alvaska memberikan Serena banyak sekali fasilitas.
"Menjemput seseorang."
Alvaska sengaja tidak menyembut nama Serena. Ia tidak mau digoda oleh Rangga. Pasti nanti Rangga akan mengejeknya. Lalu mengatakan kalau ia sudah bucin dengan Serena. padahal ia berniat menjemput Serena karena tidak ingin Serena pulang bersama Alvin. Ia suka geram kalau membaca pesan yang dikirimkan Alvin kepada Serena.
Menurutnya Serena ini bodoh dan polos. Gadis itu apa buta untuk melihat kalau Alvin menyukai gadis itu. Ia benci melihat Alvin yang begitu perhatian dengan Serena. Ia memang berniat membuat kisah cinta remaja atau monyet Serena hancur berantakan gadis itu tidak boleh bahagia.
"Seseorang or someone who make you crazy." Rangga menebak kalau seseorang yang dimaksud oleh Alvaska itu adalah Serena. bosnya itu memang jaim sekali. Apa susahnya mengaku kalau mau menjemput Serena pulang sekolah. Sampai menolak ajakan bertemu dengan Marsha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped With The Boss | Alvaska (21+)
Romancewarning ada konten dewasanya !!! ada beberapa adegan kekerasan dan bahasa kasar!! Alvaska suka sekali membuat Serena menangis. Di mata Alvaska semakin cantik Serena semakin ia ingin membuat Serena menangis. Ia ingin membuat gadis itu hancur di gengg...