GIDARA - 02

388 27 3
                                    

Adara Syiqa zain

Gadis ceria namun galaknya minta ampun, ia tidak takut dengan apapun bahkan cowok sangar sekalipun. Karna jika mereka berani terhadapnya tinggal ditonjok saja masa depannya. Begitu pikirnya.

Adara Syiqa Zain atau kerap disapa Ara oleh temannya memiliki kebiasaan yaitu suka sekali mengendarai motor dengan gaya ugal-ugalan, katakan saja dia cewek badgirl-swag kelakuannya yang seperti preman ini membuatnya menjadi primadona sekolah. Aneh sekali.

Adara adalah gadis dengan sejuta racun dalam mulutnya. Ngegas, emosian, dan juga tahan banting, adara sangat mengenal siapa itu Gibran Ketua Gengster yang terkenal sadis dan ditakuti seluruh wilayah jakarta. Namun mereka tak pernah bertegur sapa lantaran Adara yang ogah untuk bertemu wajah sangar milik Gibran laki-laki arogan dan kasar.

Adara memiliki tubuh bak gitar spanyol, bibirnya tipis namun berisi, rambutnya yang panjang bergelombang berwarna brown, bulu matanya yang lentik dan alis tebal sedikit menukik.

Keunggulan lain yang dimiliki Adara adalah aura yang mampu menghipnotis siapa saja yang menatapnya, dipastikan ia mampu menaklukkan sang Raja singa yang ditakuti itu walau sebenarnya dia sendiri tidak tau bagaimana kepribadian ketua gengster populer di sekolahnya. Tidak banyak yang Adara lakukan disekolah selain suka menyindir, ngegas, emosian dan ucapan pedas.

"Sialan, kemana sih sapu tangan gue, perasaan gue udah muter-muter dari tadi tapi gak ketemu-ketemu." gerutu Adara menggeram kesal.

Sejak 15 menit yang lalu ia mencari ke seluruh lapangan tapi tak kunjung ia dapatkan.

"Apa jangan-jangan sudah diambil oleh orang lain?." batinnya cemas.

Pada saat sedang mencari benda kesayangannya ia merasa ada yang memperhatikannya diatas sana tepat dimana laki-laki itu berada. Ia pun memutuskan untuk mencari ke tempat lain, saat laki-laki tersebut akan kembali menatapnya, tapi ternyata gadis itu menghilang sekejap mata.

"Lo cari apa sih Ara? Dari tadi gue liat lo muter kesana-kemari, gue sampe puyeng liat nya." ucap Vio menatap heran sahabatnya.

"Tau tuh, gue yang dari tadi diem aja dibuat puyeng ama dia." sahut Clarissa sambil selfie.

"Ara, lo cari apa?" tanya Jenny lembut.

Adara terlihat menghela nafas pelan dengan tangan yang menyeka keringatnya, ia menatap para sahabatnya dengan tatapan lelah.

"Gue cari sapu tangan pemberian nyokap gue, gue cari kesemua tempat tapi dari tadi gue cari gak dapat-dapat." jawabnya dengan nada lesu.

Mereka saling pandang lalu menatap Adara dengan iba, Jenny pun berjalan dan merangkul Adara.

"Nanti kita bantu cari okey, mending kita masuk dulu, ntar istirahat ke dua kita bantu cari sama-sama," ucap Jenny menenangkan.

Adara hanya bisa mengangguk menyetujui dan menatap sekeliling berharap ia bisa menemukan Sapu tangan kesayangannya.

***

Istirahat ke dua bel pun berbunyi keseharian Adara yang selalu ceria dan tertawa lepas kini terlihat lesu dan tak bertenaga, selama pelajaran berlangsung ia tidak konsen karna sibuk mencari sapu tangan kesayangannya.

Bahkan sampai ditegur oleh guru pun ia terus mencari sapu tangannya. Seperti itulah Adara, tipikal cewek yang tak peduli sekitar jika ia kehilangan sesuatu berupa barang ataupun hati yang tertinggal. Cakep.

Para Guru hanya bisa menyerah karna mereka tau mulut gadis itu sangat pedas seperti cabai, jika dalam mood yang buruk jangan harap mengganggunya jika tidak ingin kena semprot oleh ucapannya yang menusuk dada.

VERSI (GIDARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang