GIDARA - 38

257 42 4
                                    

Pulang sekolah Adara bersama teman-teman nya sedang berada di cafe, mereka ingin menghabiskan waktu bersama disana. Sejujurnya Clarissa masih kesal dengan sahabatnya, namun apa boleh buat? Ini juga salahnya, memarahi Adara yang sedang mode singa. Alhasil, disinilah mereka sekarang bercanda gurau bersama sambil menikmati coffee latte yang berada di cafe umbrella.

"Lo tau gak? Tempat yang waktu itu pernah kita kunjungi ternyata itu agak serem anjir. Beruntung kita selamat, coba kalo gak? Wah bisa-bisa kita jadi tumbal pesugihan." celetuk Jenny bergidik ngeri.

"Salah siapa milih ke tempat itu? Gue kan gak nyaranin disitu." sinis Clarissa.

"Habis nya rumor disitu, view nya bagus. Iya sih gue akui emang tempatnya bagus, tapi ya setiap tempat pasti ada asal-usul legendaris nya." sahut Jenny.

"Lain kali ke tempat village puncak aja. Kalo bisa akhir tahun pas sehabis kelulusan." usul Vio.

"Gimana?" tanya Vio.

"Ara? Gimana. Menurut lo akhir tahun nanti kita ke Village puncak apa gak? Atau lo ada rekomendasi lain?" tanya Jenny.

Adara terlihat berfikir sebentar, kemudian sedetik berikutnya mengangguk mengiyakan. Mereka berseru senang karena mendapat jawaban Adara.

Disaat mereka tengah membicarakan hal-hal yang menyenangkan, tak disangka di bangku sebrang ada sepasang manusia yang tengah mengunjungi tempat itu.

Tidak hanya dua mahluk itu melainkan ada para manusia yang juga ikut andil mengikutinya.

"Eh itu bukan nya Adara sama temen nya?" seru Irshad pelan, Kevin menoleh ke arah yang ditunjuk Irshad.

Benar disana ada Adara dkk yang tengah bercanda gurau, sepertinya mereka tidak menyadari keberadaan dia dan sahabatnya.

"Gibran, yuk duduk disana. Kamu mau pesen apa?" tanya Lea sambil bergelayut manja di lengan Gibran.

"Terserah." ucapnya.

Lea terlihat tersenyum senang, ia pun menuntun Gibran untuk duduk ditempat yang dia pilih kemudian ia memanggil waiters yang sedang bersantai.

"Mbak, saya pesan coffee latte 2, kalian pesan apa?" tanya Lea ramah.

"Ah oh ini kita americano aja." sahut Noah lebih dulu.

Lea mengangguk ia menatap waiters tersebut seolah memberi jawaban. Waiters mengangguk mengiyakan kemudian pergi dari sana.

"Duduk-duduk kalian jangan berdiri, ini kan tempatnya ada yang kosong." sahutnya yang membuat mereka merasa mual tiba-tiba.

"Lancar sekali drama ramahnya." batin mereka bertiga bersamaan.

Mereka pun menurut, Noah dkk kecuali Gibran dan Lea tidak bisa melihat keberadaan Adara dkk karena posisi mereka membelakangi.

Kevin mengeluarkan ponsel nya secara diam-diam, ia mengetik sesuatu disana. Nampaknya tengah menghubungi kekasihnya yang sedang bercanda gurau.

Me:

Sayang, gue disini bareng zidan dkk + makhluk ghoib.

Bby girl

Mahluk ghoib siapa?

Kamu dimana? Kok aku gak liat?

Me:

Gue disebrang lo, makanya kalo ngeliat itu sekalian.

Lea.

Bby girl

Ish, kan aku nanya. Gitu aja pakek otot.

VERSI (GIDARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang