29. Panas

212 8 2
                                    

Plaaakkkk

Suara tamparan yang sangat nyaring ditelinga. Membuat si korban tersungkur ke lantai. Terhembas hingga jauh akibat tamparan itu.

"Madam? " Kata Adisti yang terkejut.

"Masih bisa tertawa? " Kata madam umma.

Sebelum madam umma datang. Adisti bersama bodyguard yang lain bercanda ria menciptakan moment yang lucu. Dia belum memikirkan madam umma hari ini. Belum melaporkan apa pun yang terjadi.

"Maaf madam" Kata Adisti berdiri dibantu dengan temannya.

"Enggar Adisti Kusuma anda telah dijatuhi hukuman. Anda telah dikeluarkan dari perusahaan. Ini keputusan dari madam umma" Kata airen membaca sebuah kontrak ditangannya.

"Apa ini berkaitan dengan pak azlan madam?" Kata Adisti.

"Masih bertanya? Ini hukumanmu adisti! Karna kamu semua telah tertipu" Kata Reina.

"Madam? Bolehkah saya dihukum saja.. Tanpa harus dikeluarkan dari HRJ group" Kata Adisti.

"Kecewa dis.. Kita semua kamu bohongi tanpa ada sedikitpun celah yang bisa kami curigai" Kata leona.

Leona benar istri akif. Dia tak pernah mengetahui sedikitpun. Akif menyembunyikan semua rahasia itu dengan rapat. Hanya akif dan rahman yang tau semuanya. Sebagai saksi atas pernikahan itu.

"Kecerdasanmu itu telah kamu gunakan dengan salah dis" Kata reina.

"Maaf dis.. Kali ini aku tak bisa sependapat denganmu" Kata airen

"Bangkai yang tersembunyi akan tercium baunya" Kata reina.

"Hukum dia" Kata madam umma.

"Tapi madam? " Kata mereka serempak.

"Kalian mau juga dikeluarkan? " Kata madam umma.

Vina yang memberanikan diri menarik Adisti. Memberikan isyarat pada adisti. Sebagai permintaan maafnya. Dan dibalas dengan anggukan kepalanya.

"Maaf" Kata leona dan dibalas anggukan kepalanya.

Leona mengambil sebuah kain. Dan membasahinya dengan air es. Menempelkannya pada wajah adisti. Kedua tangan Adisti ditarik oleh sahabatnya. Dan kakinya meronta-ronta karna hampir kehabisan nafas.

Airen yang tak tega mengambil kain itu. Membuat Adisti bisa bernafas dengan sempurna.

"AIREEENNN!! "Kata reina.

"Maaf madam.. Kita bisa selesaikan ini tanpa kekerasan" Kata airen.

"Aku sudah adil.. Tapi dia mau dihukum.. Jadi? Apa pendapatmu" Kata madam umma.

"Hufft" Kata airen menarik hijabnya dengan frustasi.

"Lanjutkan.. Ganti posisi.. Jika kalian tidak bisa" Kata reina.

Reina memanggil bodyguard wanita yang lain. Membawa perlengkapan yang dibutuhkan. Dan mengusir para sahabat Adisti.

Pintu UKS itu tertutup dengan rapat. Hanya teriakan Adisti dan beberapa bodyguard yang mengancam.

"Bagaimana ini? " Kata leona memijat kepalanya.

"Aku sudah berusaha semampuku membujuk madam tapi tidak bisa" Kata leona kembali.

"Aku pun sama.. Malah si reina itu memberi tipu muslihat yang bisa menyiksa Adisti" Kata Vina.

"Kamu tau?" Kata airen.

"Bukankah sudah jelas reina busuk itu cinta mati sama pak azlan" Kata Vina.

"Dari kapan?" Kata airen yang diam-diam mengetahui bersama Adisti.

SABYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang