18. Pertengkaran

827 53 14
                                    

Ketukan langkah kaki terdengar disepenjuru ruang. Membawakan sebuah prasangka terduga. Tebak-tebakkan berputar dikepala. Menanyakan siapa disana.

Sabya diikat disebuah kursi. Dimana penglihatannya tertutup dengan kain. Sabya tak mengetahui dimana dia berada. Dan dimana pula suaminya berada.

"Akhirnya.. mereka kau bawa juga" kata madam umma.

'Dia? Dah ku duga' batin sabya.

"Mereka kami temukan di sebuah hutan madam" kata leona.

"Apa yang dia dilakukan.. rahman ini selalu menentangku" kata madam umma.

"Tuan bahkan sulit tuk kami bawa.. karna perlawannya yang keras kepala" kata vina.

"Hmm..Buka kainnya" kata madam umma menunjukkan kain penutup mata.

"Baik"kata airen sambil membuka kain penutup mata dan mulut keduanya.

Seketika cahaya terang menyilaukan penglihatan sabya. Dia baru mengerti bahwa dirinya berada diruang tamunya sendiri. Dan melihat rahman yang sama-sama diikat.

"Apakah oma akan seperti ini?" Kata rahman.

"Kenapa? Kau yang selalu melawanku rahman!" Kata madam umma.

"Itu karna pendapat oma kurang tepat" kata rahman.

"Ingat ya rahman.. istri kau ini.. gadis urakan tak mengerti jalan.. kau tak tau.. dia bahkan berkata kotor didepanku.. bagaimana keturunan kau nanti? Urakan juga.. pecandu narkoba?" Kata madam umma.

"Aku akan membimbing keluargaku sendiri.. masalah didalam keluargaku.. akan aku tangani dan jangan ikut campur masalah pribadiku" kata rahman.

"Kau ini masih anak ingusan.. tentang keluarga? Kau belum tau banyak hal rahman" kata madam umma.

"Kenapa? Masih ada Allah yang akan mendampingiku" kata rahman.

"Kau akan membutuhkan bantuanku rahman" kata madam umma.

"Oma.. aku tak ingin anda memasuki kehidupanku" kata rahman.

"Apa masalahmu?" Kata madam umma.

"Anda terlalu egois.. hanya mementingkan masalah pribadimu saja" kata rahman.

"Anak kurang ajar.. ini nih hasil didikan umimu.. dia tak becus ngurus anak" kata madam umma.

"Oma jangan sebut umiku dalam masalah ini.. apalagi bibir pedasmu.. anda akan mengkambing hitamkan siapa saja agar anda terhindar dari kesalahan" kata rahman.

Plakkk

Sebuah tamparan manis hinggap di pipi rahman. Menimbulkan bekas jari tangan tergambar. Dan rintihan derita telah didengar.

"Mas Rahman" kata sabya cemas.

Rahman memberikan kode bahwa dirinya baik-baik saja. Dan memberikan intruksi untuk diam. Bahwa dia akan tanganinya.

"Jangan semena-mena bicaramu rahman..Apa kau sudah terprofokasi istrimu ini rahman? Seharusnya tak akan ku biarkan pernikahan ini terjadi.. bagaimana orangtuamu mencari calon menantu untukmu rahman?" Kata madam umma.

"Aku yang menyetujuinya.. jadi aku akan bertanggung jawab atas semua yang kulakukan" kata rahman.

Sabya hanya mendengarkan keduanya. Tak ingin berbicara. Sebab akan menimbulkan masalah. Meskipun ingin sekali menentang perkataannya. Namun dia tahan.

"Huft.. aku akan mengambil alih perusahaan dan ku berikan kepada cucuku" kata madam umma.

'Aneh.. bukannya rahman cucunya.. kenapa bicaranya bolak-balik?' Kata sabya bingung.

SABYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang