6. Adab Istri

6.1K 288 54
                                    

Rasulullah SAW bersabda "Sebaik-baiknya wanita untuk suami  adalah yang menyenangkan saat diliat, taat saat diperintah, dan tak menentang suaminya baik dalam hatinya serta tak membelanjakan (memakai) hartanya pada perkara yang dibenci suaminya” (H. R. Ahmad)

***

Awan merangkai menghiasi dirinya. Sejuk menerpa mentari pun menyapa. Kuncup bunga bermekaran dalam hatinya. Wajah berseri menunjukkan benih cintanya.

Setelah menjalankan rutinitas, sabya berniat berbelanja. Penat didadanya mampu membuatnya salah tingkah. Bayangan itu, seakan-akan berputar memenuhi isi otaknya. Satu langkahnya mampu menjalankan takdir dari-Nya.

"Bi, sabya keluar bentar ya" teriak sabya saat pandangannya tak menemukan bi surti.

Karna tak kunjung mendapatkan jawaban dari bi surti. Dia pun mencari pulpen dan secarik kertas. Mencatat beberapa kata dan meletakkannya di meja makan. Kemudian dia pun bergegas melanjutkan perjalanannya.

"Non mau kemana?" kata bi surti.

"Astagfirullah, bibi ngapain di situ" kata sabya saat melihat bi surti tengkurap dibawah meja makan.

"Ya bersih-bersih atuh" kata bi surti.

"Oh"kata sabya.

"Non, mau kemana" kata bi suri mengulangi.

"Shopping" kata sabya.

"Udah izin belum sama aden" kata bi surti sambil bangkit dari tengkurapnya dan menepuk-nepuk gamisnya.

"Harus ya?" Kata sabya.

"Yaiyalah, itu salah satu adab istri tau" kata bi surti.

"Dalil lagi deh" kata sabya.

"Hust, durhaka tau" kata bi surti.

"Gak perduli" kata sabya melanjutkan langkahnya.

"Stop jangan bergerak" kata bi surti menodongkan kemocengnya berlagak seperti komandan TNI.

"Bibi ngapain sih"kata sabya tak berkutik.

"Anter tuh kotak makan" kata bi surti berkacak pinggang serasa nyonya rumah.

Sabya pun mengikuti arah yang ditunjuk bi surti. Terdapat paper bag berwarna biru yang terletak diatas meja makan.

"Anter kemana?" kata sabya.

"Ya anter ke kantor adenlah" kata bi surti sambil menurunkan kemocengnya.

"Hah? Harus sabya ya yang anter" kata sabya.

"Ck.. istri durhaka kamu" kata bi surti sambil memukul bokong sabya dengan kemoceng.

"Bik.. sakit tau" kata sabya mengusap-usap bagian yang dipukul bi surti.

"Mangkanya anterin tuh kotak makan" kata bi surti.

"Iya.. iya tapi sabya gak tau tuh alamat kantornya" kata sabya.

"Nanti bibi kirim alamatnya" kata bi surti sambil memberikan paper bagnya ke sabya.

"Gak mau.. biar bibi aja yang anter" Kata sabya menaruh paper bagnya di meja makan dan melanjutkan perjalanannya.

"Ya allah non, kok tega sih biarin bibi bolak-balik hanya anterin nih kotak makan" kata bi surti.

"Suruh siapa yang bolak-balik" kata sabya.

"Non, Ya Allah pinggang bibik encok ini" kata bi surti sambil memegangi pinggangnya

"Gak usah pura-pura deh, sabya gak bakal ngaruh" kata sabya.

SABYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang