• | Chapter 9

2K 88 2
                                    

Pagi ini Teddy datang agak sedikit terlambat tidak seperti biasanya, telat karena macet dari arah pintu  keluar tol dari rumahnya yang berada di daerah cijantung jakarta timur - ke kartanegara yang berada di daerah jakarta selatan, ya walaupun telat masih dalam batas wajar sekitar dua puluh menit, tapi tetap saja ia sungkan dengan rekan lainnya.

Ia bergegas langsung masuk ke dalam ruangannya sendiri, yang masih satu tempat dengan ruangan para staff, ia masuk ke dalam ruangan itu dan mengambil dua kopernya bersamaan tas kecil sling bag, sebelum nanti ia serahkan, ia akan meminta Mala untuk mengecek barang-barangnya apakah ada yang hilang atau tidak.

Teddy mencari keberadaan Mala, ia berjalan menuju ke ruangan pribadi Mala yang berada di lantai dua namun kosong, ia mengetuk pintu kamar Mala juga tidak ada yang merespon, ia kembali  berjalan menyusuri setiap sisi ruangan yang berada di Kertanegara namun nihil.

Mala saat ini sedang duduk di pendopo taman belakang rumahnya, untuk menghirup udara segar yang berasal dari tanaman dan pepohonan di dekatnya, ia melihat setiap sisi rumahnya, "tidak ada yang berubah, masih seperti dulu, hanya saja terdapat kolam ikan kecil di dekat tamannya itu", seingat Mala dulu tidak ada kolam ikan.

Mala berjalan ke arah kolam itu, ia melihat cukup banyak ikan koi yang berenang disini dengan berbagai corak di tubuh ikan, "apa mungkin bapak yang pelihara" batinnya.

"Itu ikan-ikan saya Mala" seketika batin Mala terinterupsi oleh orang yang berada di belakangnya, Mala seketika menoleh mendapati Teddy yang saat ini sudah rapih dan lengkap dengan seragam PDH-nya, tentu Mala kaget di buatnya oleh kedatangan pria itu, namun ia masih bisa menguasai diri.

"Eh Pak Teddy, kaget kirain siapa, kok ikannya ada disini" jawabnya pelan dengan wajah bingung.

"Saya sudah ijin bapak sebelumnya" ucap Teddy menjelaskan.

"Bapak hobi ikan koi ya rupanya" jawab Mala kembali sambil melihat ke ikan milik Teddy.

"Iya, saya cukup suka ikan koi, sebelumnya saya tadi mencari kamu, tapi ternyata kamu disini Mala, ini saya bawakan tas kamu" ucap Teddy sambil menunjukan tas Mala, "oh iya saya mau kamu cek terlebih dahulu isi tas ini, ada yang hilang atau engga, karena sewaktu itu tas ini kan tergeletak di bandara saat kamu menghilang" terdengar suara Teddy mengecil di akhir kalimat.

"Makasih ya Pak Teddy sudah di bawakan tasnya, iya nanti saya cek ya" jawab Mala dengan tersenyum kecil. "Pak teddy saya bawa dulu ya tas-tas saya" ucap Mala menarik salah satu kopernya namun di tahan Teddy.

"Biar saya saja yang bawa, kamu bawa tas kecil ini aja, sambil di periksa isinya, nanti kasih tahu saya kalau ada barang yang hilang" jawabnya sambil menarik kedua tas koper itu dan berjalan ke dalam rumah untuk membawanya ke ruangan Mala, tentu gadis itu mengikuti dari belakang.

Mala sempat melihat barang-barang di sling bagnya, iya mencari keberadaan ponselnya, karena semenjak insiden itu, ia sama sekali tidak menggunakan ponsel dan bahkan di kopernya itu terdapat laptop dan tabletnya ia akan mengeceknya nanti.

Hari ini juga tepatnya Kertanegara kedatangan seorang artis dan influencer ibukota ternama, sebetulnya sih kedatangan kali ini untuk bertemu dengan Bapak, ada yang ingin di bicarakan.

"Wah bro... Sudah lama kita enggak ketemu ya, kamu sibuk banget kita jadi susah ngumpul" ucap influencer itu bernama Raffi sambil mengarahkan kamera yang berada di tangannya ke arah Teddy, Teddy yang menatap kamera hanya tersenyum malu.

"Nah ini guys teman saya ajudan presiden ya sebelumnya, terus Teddy ini sekarang jadi ajudan Menteri pertahanan"

"Ya seperti itulah" jawab Teddy seadanya sambil tertawa, Teddy membawa Raffi masuk ke dalam Kartanegara untuk bertemu dengan Bapak Prajoko.

"Sudah lama ya engga ketemu bapak?" Tanya Teddy

"Iya sudah lama, sekitar empat sampai lima tahun sepertinya saya tidak bertemu bapak" jawab Raffi

"Berarti ini pertemuan perdana kembali ya" ucap Teddy sambil terkekeh.

"Iya perdana lagi ya berarti, saya cukup gugup juga ini" jawab Raffi sambil tertawa pelan dan menunjukkan ekspresi groginya.

Teddy dan Raffi sudah memasuki ruang kerja bapak, "Hallo bapak, terimakasih sudah mengundang saya kesini" ucap Raffi dengan senyum dan salam hormat.

"Iya Raffi, saya terimakasih juga kamu mau datang ke Kertanegara ya" jawab pak Prajoko

"Saya kesini mau menyatakan niat baik saya, saya ingin mendukung bapak untuk pemilihan nanti pak, kebetulan sekali sebelumnya saya juga pernah mengikuti kegiatan ini dan hasilnya cukup positif" ucap Raffi sambil tersenyum yang tentunya kamera masih merekam vlog mereka.

"Baik-baik, terimakasih loh ya, ayo di makan dulu, kita kan hari ini sekalian mau makan siang, jangan canggung-canggung ya fi" jawab Bapak, mereka berjalan beriringan ke ruang makan, tidak lupa Teddy selalu mendampingi bapak.

Saat mereka masih sedang asik mengobrol disambil memakan makanan yang sudah tersaji di meja, pintu ruang makan terbuka dari arah luar, tidak lama dari itu seorang gadis masuk ke dalam,  karena ia juga sebenarnya tidak menyadari sedang ada kegiatan di sana, dia hanya melihat ada bapak saja.

"Loh Mala kapan balik?" Tanya Raffi sambil mengarahkan kamera ke arah Mala, yang di panggil pun kaget dan tersenyum canggung dan meminta maaf tanpa suara ke arah bapak dan Teddy.

"Eh ada kak Raffi, maaf aku ganggu ya, tadi mau ke bapak" ucapnya pelan.

Teddy menganggukan kepala dan memberikan isyarat kepada Mala  untuk mendekat ke arah bapak.

"Ada apa nak?" Tanya bapak sambil melihat ke arah anaknya.

"Aku mau izin hari ini ke kampus, untuk mengurusi transfer nilai, supaya nanti bisa koas sesegera mungkin pak" jawabnya sambil memperlihatkan map berkasnya.

"Iya bapak izinkan dan nanti kamu sampaikan ke Teddy ya"

"Saya jadi ingat loh pak, waktu dulu kan Mala ini  pernah ikut idola cilik juga ya" ucap Raffi sambil memperhatikan Mala

"Iya kak Raffi" jawab Mala dengan terkekeh pelan.

"Eh tahunya Mala ini anak Bapak" ucap Raffi kembali.

Teddy yang menyadari percakapan ini sudah keluar dari alurnya, membawa Mala pelan keluar ruang makan.

"Jadi hari ini kamu mau ke kampus mana  rencananya ya?"

"Iya Pak, saya mau ke kampus UI sesegera mungkin untuk mendaftarkan diri ikut program koas" jawab Mala tampak antusias.

"Oke nanti saya koordinasi dengan staff yang lain untuk mengantar kamu dan melakukan pengawalan ya" ucapnya sambil mengetik sesuatu di ponselnya.

"Loh pak gausah di kawal segala, memangnya saya anak kecil" jawab Mala sambil cemberut, ia tidak mau di anggap anak kecil, di Amerika saja dia sendiri amankan buktinya.

"Tidak ada penolakan Mala, kamu engga ingat insiden kemarin?" Tanyanya kembali

"Saya di Amerika saja aman kok pak, engga ada istilah di kawal-kawal" ucapnya kekeuh kembali

"Di kawal atau engga pergi sama sekali terserah kamu" jawab Teddy bersiap untuk meninggalkan Mala.

"Eh iya pak, iya pak, saya mau di kawal" jawabnya sambil memegang tangan Teddy, setelah itu dia menghentakkan kaki untuk kembali ke kamarnya untuk bersiap pergi nanti.

Bersambung....

Ajudan | LENGKAP✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang