Tunangan? | chapter 38

1.7K 76 10
                                    

"Hai Masku sayang! Tumben sudah ada disini aja. Kangen ya sama aku?" Tanya gadis itu setelah melihat masnya berada di ruang pribadinya, ia dirinya baru saja sampai di rumah, setelah hampir dua bulan lamanya ia menginap di mess rumah sakit bersama Diana.

"Enggak tuh biasa aja, siapa juga yang kangen. Kamu kan bilang hari ini pulang, jadi mas tunggu kamu saja disini, kebetulan mas juga baru selesai menemani Bapak" jawab mas dengan raut biasa saja, tidak ada kerinduan yang tercetak di wajahnya saat menatap gadisnya.

"Ih kok gitu! Kamu di chat tapi engga di bales loh mas, kamu juga lupa ya hari ini hari apa?" Ucap gadis itu dengan raut wajah sedihnya.

"Emang hari ini ada apa?" Tanya masnya dengan wajah bingungnya sambil menatap lama wajah gadisnya. "Mas cuma mau bilang, besok temani mas ya ke acara nikahan teman satu letting mas, kamu siap-siap dari pagi saja ya mama mau ketemu kamu katanya kangen, kata mama juga kamu susah untuk di hubungi".

"Kamu beneran enggak inget nih mas? Ih nangis banget aku... Oh oke besok pagi aku sudah rapih deh sambil nunggu kamu jemput mas, kamu jadi pulang hari ini? Mama perasaan enggak ada hubungi aku deh mas" jawab gadis itu sambil mengerutkan keningnya.

"Iya memang ada apa sih sayang?" Ucap pria itu sambil menarik tubuh gadisnya ke dalam pelukan hangatnya, sebenarnya pria ini sangat merindukan kekasihnya, sudah hampir satu bulan lamanya mereka tidak berjumpa, terakhir bertemu juga itu pada saat penyerahan simbolis hasil KPU untuk bapak. Bahkan untuk sekedar bertukar kabar saja rasanya agak sulit, karena beberapa hari lalu Teddy mendapatkan surat keputusan dirinya menjadi Wakil Komandan Yonif, jadi saat ini dirinya sudah mengemban dua tugas sekaligus jadi dia harus bolak-balik ke tempat Bapak, ke Kodim, serta ke rumahnya untuk mengecek kondisi hewan peliharaannya.

"Parah banget mas" ucap gadis itu merajuk sambil menyilangkan lengannya dan bergeser sedikit menjauhi masnya.

"Kamu tuh kenapa? Sudah lama loh kita enggak ketemu sayang" bujuk masnya.

"Tapi kamu masa lupa!"

"Bilang dong sama mas, mas mana tahu kalo kamu enggak cerita"

"Sudah diem dulu aku masih kesel!"

"Iya maafin mas ya, coba sekarang cerita" tarik mas lagi membawa gadis itu kembali kepelukannya.

"Kamu pikir saja dulu mas. Oh iya gimana kerjaan kamu mas?" Tanya Kemala ingin memastikan masnya dalam kondisi baik.

"Ya begitulah, bapak menambahkan tanggung jawab ke mas sebagai Wadan, kata bapak biar mas ada pengalaman memimpin batalyon. Sebelum mas nantinya akan pendidikan kembali setelah bapak di lantik jadi presiden" jawab masnya menghembuskan nafas yang berat.

"Pantas saja kamu jadi lupa, berarti sekarang sudah mulai aktif ya di batalyon?" Mala mengelus rambut masnya dengan sayang dengan posisi menyamping.

"Iya sudah. Kemarin mas ke batalyon di daerah Depok, sekalian ketemu sama komandannya. Besok mas mau ngomongin hal yang serius juga ya saat di rumah mama"

"Ngomongin apa ya mas?"

"Mas mau lamar kamu" jawab mas sambil mencium pipi gadisnya gemas.

"Lamar mas? Tapi aku belum siap, aku saja baru menjalankan koas lima bulan loh"

"Tapi itu bisa sambil berjalan sayang. Kamu ingatkan kamu memperbolehkan mas untuk pendidikan di luar negeri, mas sudah daftar untuk itu, nanti di bulan November mas akan berangkat ke Amerika" ucapan masnya sontak membuat Mala kaget bukan main, ya memang dirinya memperbolehkan mas untuk pendidikan di luar negeri agar lebih cepat kembali, tapi apa boleh secepat ini? Apa bulan November? Bahkan mas mendaftarkan pendidikannya ia juga tidak tahu apa-apa.

Ajudan | LENGKAP✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang