• | chapter 23

1.6K 81 21
                                    

Tidak terasa kian hari keduanya semakin dekat, baik Teddy maupun Mala namun dari pihak keduanya tidak pernah ada kalimat memperjelas hubungan mereka akan di bawa kemana.

Seperti saat ini baik Teddy maupun Mala janjian akan menonton film Agak Laen di bioskop berlogo merah itu. Pria itu juga memang saat ini sedang libur, setelah sebelumnya dirinya tidak bisa untuk menemui gadis itu selama sepekan dikarenakan bapak kunjungan ke negara Eropa.

Mala tentunya  tidak bisa ikut, gadis itu sudah terlalu lama tidak masuk kelas karena insiden kemarin, ia khawatir akan semakin banyak materi yang tertinggal jika memaksakan untuk ikut bapak, walaupun dia sudah mendapatkan link Gdrive dan fotokopi catatan Diana.

Sempat seminggu itu juga baik Mala dan juga Teddy tidak ada komunikasi, namun sehari sebelum kepulangan Teddy kembali ke tanah air, ia menyempatkan untuk menelpon gadis itu, mengajak untuk menonton setelah itu mereka akan makan di restoran yang sudah di reservasi oleh Teddy.

Tentu hal itu di sambut baik oleh Mala. Anggap saja itu sebagai bagian untuk refreshing dengan menonton film setelah kemumetan melanda, mengingat dirinya sebentar lagi harus praktek langsung di salah satu rumah sakit swasta yang berafiliasi dengan kampus sebelum masuk masa koas, yang tentu di dampingi langsung oleh dokter residen tahun ketiga.

"Loh mas, sudah sampai saja, kok engga kabarin aku supaya aku turun?" Tanyanya yang baru saja menuruni anak tangga, saat ini Teddy sedang ngobrol dengan Rizky, entah apa yang dibicarakan keduanya.

"Gapapa.... Kan kamu mungkin aja lagi dandan, jadi mas tunggu aja, sudah siap kamu? Ucap Teddy.

"Iya sudah. Loh mas baju kita kok tebalik ya? Mas pakai baju atasan hitam bawahan putih, sementara aku atasan putih bawahnya hitam" ucap Mala sambil memperhatikan pakaian yang di pakai keduanya.

"Loh iya sama ya" jawab Teddy yang juga memperhatikan pakaian mereka hari ini, sedang di sisi lain, ada yang tidak senang dengan hal itu dan hanya memutar bola matanya jengah, malas menanggapi.

"Kalian lagi omongin apa aku enggak ganggu kan? Kalo bahas kerjaan aku duduk aja ya di sofa" ucapnya berjalan pelan menghampiri sofa yang tersedia, namun di tarik oleh Teddy pelan.

"Engga ngomongin kerjaan kok. Kita berangkat aja sekarang, nanti ke buru tambah siang" Teddy memegang pergelangan tangan Mala dan membawanya menuju mobilnya terparkir.

-000-

"Kalo aku di takutin gitu juga engga takut sih mas, rumah hantunya engga serem haha"

"masa makamnya di kencingin" ucapnya gadis itu sesekali tertawa, "ini filmnya humor banget ya mas" ucap gadis itu kepada seorang pria yang duduk di sampingnya, ia lantas mengambil pop corn rasa asin yang berada di tangan masnya.

"Aku enggak kuat sama film ini, humornya receh banget" sepanjang cerita gadis itu terus saja  berceloteh tentang filmnya, Teddy hanya tersenyum dan mendengarkan gadis itu berbicara.

Tidak ada kecanggungan lagi diantara keduanya.

"Mas, kamu capek ya?" Tanyanya yang melihat mas tiba-tiba menguap di tengah film yang masih berlangsung.

"Engga kok, cuma kurang tidur aja mas semalam" jawabnya, Mala mengambil kepala Teddy dan menaruh di bahunya, ia juga sesekali mengelus kepala Teddy pelan. "Tidur aja mas kalo ngantuk".

"Kamu enggak keberatan sama kepala mas yang  nyender di bahu kamu?"

"Engga kok, santai aja, aku lanjutin filmnya dulu ya, pop cornnya sini mas, biar aku yang pegang aja, takut kalo di kamu nanti jatuh pas kamu tidur" Mala mengambil pop corn yang berada di tangan Teddy.

Tidak lama pria itu pun tertidur pulas di bahu sang gadis, Mala masih sesekali mengelus kepala masnya dengan pelan, usapan itulah membuat Teddy tertidur nyenyak.

"Mas bangun yuk, filmnya sudah selesai" usapan dan bisikan gadis itu membuat mas terbangun.

"Maaf ya, mas jadi ketiduran, kasian bahu kamu keberatan karena kepala mas tadi" mas memegang pundak gadis itu pelan dan mengusapnya.

"Santai mas, ya sudah yuk pergi dari sini, kamu booking restoran dimana?" Tanyanya, mereka berjalan berdampingan keluar dari bioskop itu, namun tetap saja ada yang mengenali Teddy dan mengajaknya untuk berfoto, mengingat sebelumnya Teddy juga pernah menjadi asisten ajudan dari orang nomer satu dulu.

-000-

"Jadi kamu reservasi disini mas, pas banget aku emang mau makan sushi" ucap sang gadis yang masih memperhatikan menu yang tersedia.

Tadinya Teddy sama sekali tidak ingin bilang tujuan mereka kemana setelah keluar dari bioskop, pria itu hanya menariknya pelan ke tempat parkiran dan pergi dari sana.

Di sepanjang perjalanan pun Teddy hanya diam dan fokus kepada jalanan, Mala yang merasa tidak mendapatkan respon hanya dapat diam juga tanpa bertanya kembali.

Teddy mengemudikan mobilnya menuju daerah Senopati. sebelumnya mereka menonton di daerah Senayan, memang sih kedua tempat itu tidaklah jauh hanya berjarak tiga kilo meter saja.

Tahunya Teddy membawanya ke Sushi Hiro.

"Suka enggak?" Tanya Teddy yang akhirnya membuka suara juga.

"Suka banget, makasih ya mas" ucap gadis itu sambil tersenyum dengan tulus.

Mala sempat memesan beberapa menu seperti  bombastic roll, salmon volcano roll, thunder beef roll, dan crispy taco, sementara itu Teddy hanya memesan salmon carpaccio dan thunder beef roll.

Mereka melihat para chef sedang memasak secara langsung di hadapannya, selalu hal ini membuat Mala menjadi sangat lapar, bau masakannya langsung menyapa hidungnya.

-000-

"Kamu kalo makan kenapa selalu berantakan itu di sudut bibir" ucapnya sambil mengelap sudut bibir gadis yang ada di hadapannya itu.

"Ya gatau ya, mungkin karena sangat menikmati makanan, apalagi sushi tuh makanan kesukaan aku" jawab Mala yang saat ini sedang menyantap menu salmon volcano roll.

"Tapi pelan-pelan aja, mas engga minta kok, kalo habis mas bisa pesenin lagi" ucap pria itu kembali.

Setelah mereka menyelesaikan makannya, mereka bergegas untuk pulang ke Kertanegara, karena hari sudah semakin larut. Hari ini Teddy juga kembali akan menginap di rumah bapak.

"Mas makasih ya hari ini" ucap gadis itu sebelum mereka turun dari dalam mobil.

"Iya, nanti kita quality time lagi ya, besok mas ada nemenin bapak ke istana".

"Iya mas... Besok aku juga ada praktek langsung di rumah sakit di awasi langsung oleh dokter residen".

Bersambung....

Senang engga kalian?
Mumpung hari ini aku ultah, aku update pagi, happy reading guys!

Ajudan | LENGKAP✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang