[COMPLETED]
Kata orang cinta pertama itu akan berkesan di kehidupan kita, minimal kita merasakannya satu kali dalam hidup kita.
Kata orang cinta pertama itu ketika kita suka dengan seseorang untuk pertama kalinya dengan perasaan yang menggebu-gebu.
...
Balasan itu ada, jadi jangan pernah bersikap merugikan orang lain. Apa yang kamu tanam, akan kamu tuai suatu hari nanti. •••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah hari di mana rahasia Feby terbongkar dan diketahui satu sekolah. Perempuan itu banyak disindir oleh beberapa orang, entah itu teman seangkatannya atau adik kelasnya.
Para guru pun mengetahui berita Feby yang merupakan anak seorang pembunuh. Mereka tidak bisa melakukan banyak hal untuk memberikan peringatan atau hukuman, karena saat ini sudah memasuki waktu ujian untuk kelas XII.
Semenjak berita itu tersebar, Feby menjadi sering marah-marah tidak jelas. Kadang ia pun menyalahkan Dea yang menjadi penyebab dirinya dibenci satu sekolah.
"Rasain tuh," gumam Tina seraya menatap Feby dengan tajam.
"Udahlah."
Tina berdecak sebal, lalu ia berdehem sebentar, "aduh gue males banget nih satu kelas sama anak pembunuh. Takut banget dirampok sama dibunuh," teriak Tina seraya melirik Feby dengan sinis.
Beberapa murid di kelas tersebut pun langsung menoleh ke arah Tina. Mereka melirik ke arah Feby yang terlihat marah, lalu mencoba untuk tidak peduli. Toh mereka tidak mau berurusan dengan pembunuh seperti Feby. Beberapa berpikir takut menjadi korban selanjutnya.
Dea menepuk lengan Tina dengan kencang, berharap teman sebangkunya itu tidak berteriak kembali, "udah ih," ucap Dea panik.
"Kok udah?! Gak lah!! Gue tuh anti banget kalau sekelas sama orang bermasalah!!" teriak Tina lagi. Lalu ia menghela napas dengan kencang. "Sayangnya udah mau lulus sih, jadi gak kena hukuman. Kalau bukan kelas XII kayanya juga bakal langsung dikeluarin," lanjut Tina dengan masih berteriak.
"Tina udah."
Tina mengedikkan bahunya tak acuh, "ih males sama anak pembunuh," ucapnya lagi.
"Anjing lo ya Tina!! Dari tadi gue diemin malah ngelunjak!!" teriak Feby seraya melangkah dengan cepat menuju Tina.
Tina langsung beranjak dari kursinya dan menantang Feby tanpa rasa takut, "apa?! Gue gak takut sama lo!! Anak pembunuh bisanya fitnah orang aja!! Najis!!" teriak Tina dengan berkacak pinggan.
Dea yang berada di tengah-tengah antara Feby dan Tina hanya menatap keduanya bingung. Ia menahan teman sebangkunya itu agar tidak melompat cepat untuk menyerang Feby. Ia menatap teman-temannya yang lain untuk meminta pertolongan.
"Fan... pisahin sana Fan," ucap Kiki seraya menepuk bahu Alfan beberapa kali.
"Bentar, kalau mereka nyolot lagi gue ke sana. Lo bertiga bantu gue nanti," ujar Alfan.
Kiki, Rama, dan Reza hanya menganggukkan kepalanya mengerti. Beberapa hari terakhir kelas mereka selalu terkena masalah karena muridnya sendiri. Alfan selaku ketua kelas pun merasa bersalah pada bu Sari selaku wali kelas.