[COMPLETED]
Kata orang cinta pertama itu akan berkesan di kehidupan kita, minimal kita merasakannya satu kali dalam hidup kita.
Kata orang cinta pertama itu ketika kita suka dengan seseorang untuk pertama kalinya dengan perasaan yang menggebu-gebu.
...
Kisah ini berakhir dengan kita yang memutuskan untuk memiliki kehidupan masing-masing. •••
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Akhirnya."
Dea mengambil salah satu novel yang berada di rak atas. Ia tersenyum senang saat dirinya berhasil menerbitkan novel yang telah ia buat. Dirinya menerawang ke enam tahun yang lalu, saat semuanya telah dimulai.
Mereka menjadi salah satu alasan Dea untuk bisa terus bertahan. Ia ingin membalas apa yang mereka katakan pada dirinya dulu. Dan ia sudah membuktikan jika dirinya bukan Dea yang sama dengan Dea di enam tahun yang lalu.
Soal Alfan, setelah ia kembali ke Jakarta dari acara seminarnya di Surabaya. Ia merasa hampa dan bingung harus bagaimana. Dirinya langsung mengingat jika ia sudah tidak bisa melihat Alfan untuk waktu yang cukup lama.
Setelah pulang dari Surabaya, ia selalu menatap ke arah langit dalam waktu yang cukup lama. Ia selalu berpikir jika Alfan sedang melakukan hal yang sama di sana.
Ia sudah mengakui jika dirinya sudah melupakan Alfan, hatinya saat ini berlabuh pada seseorang di tempat kerjanya. Walaupun perasaannya pada Alfan tidak sebesar dulu, tetapi mengetahui kenyataan Alfan sudah tidak ada di tempat yang sama membuat Dea merasa hampa.
Selama ini Dea tidak peduli jika ia tidak bertemu dengan Alfan, karena ia merasa bisa bertemu dengan Alfan di kesempatan apapun karena satu kota. Tapi untuk sekarang, kesempatan sekecil apapun tidak bisa ia harapkan karena Alfan sudah jauh di tempat barunya.
Dea menghela napas dengan pelan dan keluar dari area toko buku. Ia melangkah dengan pelan dan menatap sekitarnya yang terlihat ramai. Ia menoleh saat beberapa pelajar khas dengan seragam sekolah mereka melewati dirinya. Ia terdiam saat masa sekolah sudah berakhir di enam tahun yang lalu.
Ia merasa semua masa di enam tahun yang lalu sudah habis tidak bisa ia nikmati kembali. Bahkan perasaannya pada Alfan pun sudah ia habiskan pada enam tahun yang lalu.
Setelah ia mendengar semua penjelasan dari Kiki, ia merasa jika semesta cukup jahat padanya. Jika memang ia tidak ditakdirkan untuk bersama dengan Alfan, kenapa ia harus memiliki perasaan ini. Bahkan ia harus mengetahui semuanya setelah ia dan Alfan sudah tidak bisa bersama.
Selama ini ia selalu berpikir jika dirinya yang tersakiti, tapi ternyata ada Alfan yang ikut tersakiti karena rela berkorban. Ia tidak ingin menyalahkan adanya Feby, Nanda, maupun Mely di antara ia dan Alfan. Saat itu mereka menjadi pelengkap dan ujian bagi ia dan Alfan, apakah mereka bisa melewatinya atau tidak.
Sangat disayangkan ia dan Alfan tidak bisa bersama karena tidak bisa melewati ketiga orang itu. Entah apa yang direncanakan oleh semesta sehingga ia memiliki perasaan yang cukup besar tapi tidak ditakdirkan bersama.
Semua yang dijelaskan Kiki terasa sangat menyakitkan dan tidak adil bagi dirinya maupun Alfan. Setelah itu Dea juga sangat menyayangkan apa yang terjadi dulu di antara ia dan juga Alfan, dan kenapa semuanya harus terasa jelas setelah enam tahun lamanya.
Selama enam tahun ia merasa bingung, selama enam tahun ia merasa takut, selama enam tahun ia merasa marah. Tapi ia tidak tau harus melampiaskan semuanya bagaimana. Tapi yang ia tau, Alfan begitu jahat karena tidak berani muncul dan menjelaskan semuanya.
Sekarang ia sadar jika kisahnya saat ini tidak berhasil. Cinta pertamanya menjadi kebahagiaan besar saat ia remaja, tapi menjadi hal paling menyakitkan secara bersamaan.
Dea duduk di salah satu restoran dan melihat-lihat menu makanan yang ada. Ia mengeluarkan buku catatan dan menuliskan beberapa kata sebelum ia benar-benar memesan makanan. Ia membaca satu kalimat yang ia catat sebagai kalimat terakhir yang ada di dalam novel yang baru saja ia buat.
"Selesai."
I will be your girl in another life, i am promise
Dea membaca kalimat tersebut dengan perasaan tidak menentu. Senang, sedih, marah, kecewa menjadi satu dalam hatinya saat ini. Ia tersenyum tipis dan mencoba untuk menutup semua luka dan kenangan indah yang ada di kisah enam tahun ke belakang. Semuanya ia tutup untuk ia jadikan masa lalu, dan ia akan menikmati masa saat ini untuk dijadikan masa depan. Kisahnya berakhir sebelum ia memutuskan untuk memulai semuanya dengan orang yang ia cintai. ••• Epilog meluncurrrrrrrr 💃💃💃
Gimana sama Epilog nya? Maaf kalau tidak sesuai ekspektasi kalian karena mereka harus berpisah huhu. Tapi untuk endingnya, semoga kalian puas yaw 😉
Terima kasih buat kalian yg udah setiap baca cerita ini, terima kasih karena udh mau membantu untuk memberikan vote dan komen kalian. Terima kasih banyak yaaa
Coba dong kalian kasih tau, apa yg kalian suka dari novel ini xixi. Aku penasaran karena novel ini termasuk novel pertama aku yg pernah aku pikirin sebelum aku upload semua novel aku yg lain
Sebenernya kalimat 'enam tahun' itu dikisah aslinya lebih ke lama kisah ini berjalan. Walaupun kisah mereka gak pacaran satu sama lain, tapi mereka ada. Yaa mereka udh gak tau ada d mana, tapi yg pasti mereka masih sehat walafiat. Untuk beberapa kisah juga gak aku samain dengan yg asli, karena ada beberapa hal yg udh aku lupa kisahnya gimana xixi
Sosok Alfan ada, tapi aku buat nama dia jauh dari nama aslinya. Aku gak tau dia ada di mana, karena udh lama banget gak ketemu sama Alfan. Aku juga gak pernah dapet kabar soal dia lagi, mungkin hampir 10 tahun aku gak ketemu dan gak tau kabar Alfan. Semua sosmednya pun aku gak tau, karena emang dia menghilang begitu aja. Temen-temennya pun sama, gak ada yg tau. Tapi pernah denger kalau dia masih hidup dan sehat walaupun kabarnya blm pasti dan jadi misteri sampai sekarang, semoga selalu baik ya 😊
Jangan lupa vote dan komennya di bagian terakhir ini yaaa. Jangan lupa juga ajak tmn kalian buat baca cerita ini, kita emosi dan galau bareng haha