06

320 18 0
                                    

Happy Reading...

"Apa bunda bilang kan, selama ini kamu nggak percaya sama bunda. liat gimana aslinya mantan calon istri kamu itu. Untung aja ketahuan sekarang" Dumel Rini begitu mereka tiba dirumah.

Rio hanya diam duduk di sofa ruang tamu.

"Udah bun, nggak capek dari tadi ngomel terus" Ucap Haris

"Ayah juga sama aja, selama ini bunda ngomong kalian nggak peduli. Liat kan kita di tipu mentah-mentah. Mau jadi apa wanita yang sudah rusak begitu" Ucap Rini menumpahkan rasa kesalnya.
Ternyata feeling nya tidak salah.

Maura yang mendengar ribut-ribut dari ruang tamu segera keluar dari kamarnya. Ia melihat bundanya sedang mengomel dengan wajah kesal.

"Kenapa bun?" Tanya Maura

Rini menatap ke arah putrinya.

"Ini abang kamu batal nikah" Beritahu Rini.

Maura kaget mendengar ucapan bundanya.

"Kok bisa batal bun?"

"Ya bisalah, orang calon istrinya si Riana itu ketaun udah nggak perawan lagi" Beritahu Rini.

"Astaghfirullah, kok bisa bun?" Tanya Maura yang penasaran. Padahal pernikahan abangnya itu tinggal beberapa hari lagi

"Bisalah, panjang ceritanya. Yang penting untung abang kamu nggak jadi nikah sama dia. Bisa-bisa nya abang kamu mau menikahi wanita bekas orang lain. Padahal dari dulu bunda bilang kalau dia itu bukan wanita yang baik, tapi abang kamu ngeyel" Jelas Rini panjang lebar.

"Bun, udah. Kita nggak boleh menghakimi seseorang seperti itu" Ujar Haris mengingatkan.

Pria paruh baya itu sudah lelah mendengar istrinya yang sedari tadi sibuk mengomel dan mencaci maki mantan calon menantunya.

"Lebih baik kita pikirkan bagaimana cara menjelaskan kepada para saudara mengenai batalnya pernikahan ini" Ucap Haris.

"Alah tinggal bilang aja calon istrinya udah nggak perawan yah" Sahut Rini.

"Jangan begitu bun, seharusnya kita menutup aib seseorang. Bukannya malah disebarluaskan" Ucap Haris bijak

"Ah terserah ayah la. Bunda pusing" Ujar Rini.

Rio berdiri dari duduknya, ia melangkahkan kakinya menuju kamar.

"Mau kemana kamu Yo? Bunda belum selesai" Panggil Rini

"Udah biarin aja, dia butuh waktu untuk sendiri" Haris menahan istrinya yang akan menyusul Rio.

Rio menutup pintu kamarnya, ia butuh waktu untuk sendiri. Bagaimanapun ia sedang tidak baik-baik saja.

"Arghhh sial" Ucap Rio sambil meremas rambutnya.

Padahal pernikahan nya sudah di depan mata. Bisa-bisa nya Riana membohongi nya selama ini.

Jujur ia masih mencintai wanita itu, tapi ia tidak bisa menerima masa lalu Riana. Ego nya sangat tinggi untuk menerima wanita itu apa adanya, ia tak bisa.

Jika ia memaksa untuk tetap melanjutkan pernikahan ini, bisa-bisa setiap mereka akan melakukan hubungan suami istri dia akan teringat jika istrinya itu juga pernah disentuh oleh pria lain. Rio tak bisa Terima, ia tak ikhlas.

Jadi lebih baik pernikahan ini di batalkan. Mungkin ia butuh waktu untuk melupakan semua ini, daripada ia dan Riana tetap menikah tapi sama-sama tersiksa, karena mereka tidak akan bisa bahagia.

Rio membanting undangan pernikahan yang sudah di susun dalam paperbag. Undangan itu berserakan di lantai. Ada untungnya juga ia belum membagikan undangan itu kepada orang-orang.

Setulus KasihmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang