10

304 20 4
                                    

Happy Reading...

Riana menyusun barang-barang yang tadi dibelinya. Sekarang dapurnya tampak lebih hidup setelah diisi oleh beberapa peralatan. Walaupun seadanya, Riana tetap tersenyum puas.

Riana membuka kerdus yang berisi kompor baru. Walaupun ia tidak pernah memakai kompor seperti itu tapi ia akan belajar. Sebenarnya Riana ingin membeli kompor gas, tapi uangnya sangat pas-pasan. Jadi ia memutuskan untuk membeli kompor biasa alias kompor minyak tanah.

Setelah membaca kertas petunjuk, Riana mulai merakit kompor tersebut yang untungnya tidak terlalu ribet. Ia juga mengisi kompor tersebut dengan minyak tanah yang tadi sudah dibelinya di kedai tak jauh dari kontrakan.

"Bismillah" Ucap Riana saat menghidupkan mancis untuk mencoba kompor tersebut.

Cara memakai kompor minyak tanah tersebut adalah dengan memasukkan lidi kedalam tank minyak tanahnya. Setelah itu lidi yang sudah terkena minyak tanah di bakar dengan mancis lalu di arahkan ke sumbu kompor hingga apinya menyala secara merata.

"Masak nasi dulu aja kali ya" Ujar Riana.

Akhirnya ia memutuskan untuk masak nasi terlebih dahulu. Urusan lauknya bisa nanti terakhir. Karena kompor minyak tanah ini hanya satu tungku jadi masaknya harus menunggu satu-satu selesai. Tidak seperti kompor gas yang ada memiliki dua tungku.

Riana menuangkan dua gelas takar beras kedalam periuk nasi, setelah beras di cuci tinggal di masak saja di atas kompor. Riana bukannya tidak bisa memasak, walaupun ia jarang memasak di rumahnya dulu tapi ia bisa memasak. Hanya saja ia agak ragu karena tidak biasa menggunakan barang-barang seperti di kontrakan nya sekarang. Biasa masak dirumahnya menggunakan kompor gas, dan jika ingin memasak nasi tinggal di magicom saja.

"Assalamu'alaikum" Terdengar suara Alex dari depan.

Riana menjawab salam di dalam hati.

Alex melangkahkan kakinya kedalam rumah. Saat melewati kamar ia tidak melihat istrinya. Alex mengerutkan dahinya bingung. Biasanya jam segini wanita itu rebahan di kamar.

Mendengar suara dari dapur, Alex melangkahkan kakinya kesana. Ia melihat Riana sedang berdiri membelakanginya, seperti sedang menunggu sesuatu. Ia juga melihat dapur yang cukup berantakan, dengan beberapa barang terletak di lantai yang sepertinya masih baru menurut Alex.

"Kamu ngapain?" Tanya Alex karena penasaran.

Riana berbalik ketika mendengar suara Alex.

"Masak nasi" Jawab Riana singkat.

Alex mengernyitkan dahinya karena bingung. Riana menghela nafas kemudian menjelaskan kepada pria itu.

"Aku beli beberapa peralatan dapur biar bisa masak, jadi pengeluarannya bisa lebih hemat. Dan nggak terus-terusan beli makanan dari luar" Jelas Riana.

Alex mengangguk mengerti.

"Uang yang saya kasih semalam habis?" Tanya Alex memastikan.

Riana tertunduk karena takut Alex marah. Jujur saja uang tersebut hanya sisa beberapa ribu, karena ia sudah membeli beras dan beberapa bahan makanan lainnya untuk stok beberapa hari.

Alex menghela nafas melihat istrinya yang tertunduk, ia tidak marah jika uang tersebut habis. Ia juga paham apalagi Riana membeli peralatan dapur, malah ia merasa bersalah takut uang yang diberinya ternyata kurang.

Alex mengeluarkan dua lembar uang seratusan kemudian mendekat ke arah Riana.

"Buat kamu" Alex menyodorkan uang tersebut kepada Riana.

Melihat itu Riana mengangkat kepalanya menatap pria di depannya.

"Nggak usah, uang yang kemarin masih ada sisa dikit lagi" Ujar Riana.

Setulus KasihmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang