19

253 16 4
                                    

Happy Reading...

Pagi-pagi sekali Riana sudah bangun. Ia sengaja tak membangunkan Alex karena tak tega melihat pria itu yang masih tertidur pulas.

Selesai membuat sarapan Riana memutuskan untuk ke toko obat sebentar, membeli obat untuk Alex. Setelah berjalan hampir 15 menit akhirnya Riana sampai di apotek yang terbilang kecil.

"Ada salep untuk memar mbak?" Tanya Riana.

"Ada mbak, mau berapa?" Tanya penjaga toko.

"Satu aja mbak"

Penjaga toko tadi mengambil satu salep kemudian menyerahkannya kepada Riana.

"Ada lagi mbak?" Tanyanya

"Betadine deh mbak, terus kapas sama alkohol" Ujar Riana

"Berapa semua mbak?" Tanya Riana.

"Rp. 45.000 mbak" Jawab penjaga Toko.

Riana menyerahkan selembar uang limapuluhan.

"Ini kembaliannya ya mbak" Ucap penjaga toko.

"Terimakasih mbak"

"Sama-sama" Balas penjaga toko.

Riana mengambil barang yang di belinya kemudian segera pulang.

Alex terbangun saat silau cahaya matahari menerpa wajahnya. Ia melihat ke samping istrinya sudah tidak ada.

Alex mencari handphonenya untuk melihat jam, ternyata sudah jam 8 pagi. Pantas di luar sana sudah sangat terang.

Ada beberapa panggilan tak terjawab dari Nicolas. Ah Alex baru ingat dia lupa memberitahu anak buahnya itu bahwa mulai hari ini dia tidak jualan sayur keliling lagi.

Alex menghubungi kembali nomor Nicolas.

"Halo" Begitu panggilan Alex di angkat.

"Dimana bos? Kita udah nunggu ni dari tadi" Cerocos Nicolas

"Saya lupa bilang mulai hari ini saya tidak jualan sayur keliling lagi" Ujar Alex.

"Aduh jadi sayuran-sayuran ini gimana bos?" Tanya Nicolas

"Terserah kalian. Dan satu lagi mulai besok saya kembali masuk ke kantor" Jelas Alex.

"Oke deh bos"

Alex membalas dengan gumaman, kemudian mematikan telpon dan meletakkan kembali ponselnya.

"Gimana? Apa kata bos? " Tanya Bobi

"Kata pak Alex mulai hari ini dia nggak jualan sayur keliling lagi. Gue nggak ngerti kadang-kadang sama bos lu yang satu ini" Ujar Nicolas.

"Bos lu juga tuh" Sahut Bobi.

"Terus gimana nih?" Nicolas menatap gerobak sayur di depannya.

Bobi menaik turunkan alisnya, kemudian tersenyum penuh arti menatap Nicolas.

"Lu jangan aneh-aneh ya mau jual ni sayur kayak waktu itu" Ucap Nicolas yang menatap rekannya itu penuh curiga

"Issh apa salahnya, lumayan uangnya buat ngopi" Ujar Bobi.

"Enggak, gue nggak mau. Lu kalau mau jualan pergi sendiri, gue mau balik ke kantor kerjaan gue masih banyak" Nicolas berjalan lebih dulu ke arah mobil meninggalkan Bobi di belakang.

"Lu mah kagak asik" Mau tak mau Bobi mengikuti Nicolas dari belakang.

Mereka meninggalkan gerobak sayur itu begitu saja.

Tak lama setelah kepergian Nicolas dan Bobi, ada seseorang Bapak-bapak mendekati gerobak sayur tersebut.

"Wih rezeki nomplok nih, gerobak sayur masih penuh gini malah ditinggal gitu aja. Gue bawa kabur ah" Ucap Bapak-bapak itu

Setulus KasihmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang