20

278 23 2
                                    

Happy Reading...

Beberapa hari berlalu.

"Masak apa?" Tanya Alex yang tiba-tiba berdiri di belakang Riana.

Spontan Riana langsung menoleh ke arah pria itu.

Ilustrasi gambar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi gambar

"N..nasi goreng" Jawab Riana gugup, jarak pria itu sangat dekat dengannya, karena Riana bisa merasakan deru nafas Alex di sekitar lehernya.

"Mau saya bantu?" Tawar Alex.

"Nggak usah" Tolak Riana

Alex menghela nafas pelan, istrinya itu masih saja menjaga jarak. Alex pikir setelah malam itu, hubungan mereka akan lebih membaik. Ternyata Alex salah.

"Kamu nggak berangkat jualan?" Tanya Riana mencoba mengusir pria itu secara halus.

"Sebentar lagi" Jawab Alex, karena dia akan ke kantor hari ini.

"Kamu lanjut masak, saya mau mandi" Ucap Alex.

Riana mengangguk, ia bernafas lega saat pria itu menjauh darinya. Riana bukannya tidak tahu Alex berusaha mendekatinya, hanya saja Riana masih belum terbiasa. Dan jantungnya tidak aman jika berdekatan dengan pria itu.

Selesai memasak nasi goreng, Riana mengambil sapu. Ia akan membersihkan rumah lebih dulu sambil menunggu Alex selesai mandi.

Riana bersenandung kecil sambil menyapu ruang tamu. Alex yang baru selesai mandi dan hendak ke kamar menghentikan langkahnya sebentar, ia memperhatikan istrinya itu dari jauh. Alex tersenyum kecil melihat Riana yang menyapu rumah. Alex tahu, sebelum mereka menikah Riana pasti jarang melakukan pekerjaan rumah seperti ini, atau mungkin emang tidak pernah. Karena Riana bukan termasuk orang susah. Ada perasaan bersalah sudah membuat wanita itu hidup susah semenjak mereka menikah. Padahal hartanya sangat banyak jika hanya sekedar membahagiakan istrinya, Alex akan memikirkan kapan ia jujur dengan Riana.

Alex melanjutkan langkahnya ke kamar, lebih baik ia segera bersiap karena nanti ia akan singgah kerumahnya yang asli untuk mengganti baju sebelum berangkat ke kantor.

🌸🌸🌸

Riana menatap bingung saat Alex menyerahkan lembar uang seratusan dengan jumlah yang cukup banyak.

"Untuk apa?" Tanya Riana

"Uang bulanan dan uang untuk kebutuhan kamu" Jelas Alex.

"Tapi ini banyak" Ucap Riana

"Ambil saja, kebetulan saya lagi ada rezeki lebih" Alex memaksa Riana untuk menerima uang pemberiannya.

"Tapi..."

"Tidak ada tapi-tapian, ambil. Ini hak kamu, nafkah dari saya" Alex menyerahkan uang tersebut ke tangan Riana.

"Kamu bisa membeli sesuatu yang sedang kamu inginkan. Gunakan uang ini" Ucap Alex lagi.

Setulus KasihmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang