engagement 1

10 3 4
                                    

Hari semakin cepat berlalu..
Pertemuan dua kluarga itu telah berlangsung dengan sukses.

Namun sepertinya pertemuan tersebut tidak merubah suatu apapun pada sikap Deon terhadap Grace,ia masih menjadi anak laki laki yg dingin untuk Grace.

Perlakuan Deon tentu saja mmbuat Grace selalu merasa tak puas.
Ia selalu berusaha mendekatkan diri pada Deon mskipun akhirnya hanya sia sia saja.

"Deon sayang, ke kantin yuk laper nih". Ucap Grace dengan ramah memasuki ruangan kelas Deon.

Kalimat yg cukup menggelikan untuk di dengarkan oleh Deon maupun beberapa anak anak yg msih tersisa dalam kelas tersebut.

Deon hanya memandang Grace dengan tatapan ilfielnya tanpa mengeluarkan kata apapun.

"Apaan Lo liat liat.... Ngga suka!" Bentak Grace kepada beberapa murid yg tiba tiba saja berbisik membincangkannya.

Grace memang cukup terkenal di sekolahnya.
Namanya cukup populer krna hobinya yg senang membuli anak anak yg ckup lemah di matanya.

Tentu saja anak itu memiliki geng,
Bahkan terkadang ia sering melakukan bullying dengan teman teman se gengnya itu.

Grace dengan cepat berjalan ke arah Deon yg sedang duduk pada tmptnya.

Namun sayang bukannya Deon mengiyakan ajakan Grace.

Ia justru segera terbangun dri tmpt duduknya.
Dengan cepat ia berjalan melewati Grace tanpa melihatnya sekalipun.

"Dhea temenin Gue makan" ucap Deon yg tiba tiba menggandeng tangan Dhea.

Dhea yg kala itu memilih untuk tinggal di kelas dan melanjutkan tidurnya, dengan malas ia mulai terbangun.

Pemandangan Grace hampir setiap hari Dhea temukan di kelasnya.

Sehingga ia lebih memilih untuk tidur daripada harus menghiraukannya.

"Males ah gue ngantuk " ucap Dhea sembari bermalas malas.

"Tuhkan dheanya ngga mau,udah deh sama gue aja yah" ucap Grace sembari kembali mendekatkan dirinya pada Deon.

"CK,menyebalkan" Deon bergumam.
Dengan lirikan matanya yg sangat tak suka pada Grace.

"Gue ingetin Skali lagi jangan pernah datang ke kelas gue apalagi panggil gua sayang, jijik gue dengernya" ucap Deon semakin kesal.

"Tapi gue calon tunangan Lo !"

"Baru calon kan?? Belum tunangan. Oh ya itu pun kalo jadi semoga saja hal itu ngga pernah terjadi sama gue"

"Deon! Kok lu gitu sih" teriak Grace dengan muka marahnya.

"Berisik banget sih lu Grace! Dateng Dateng ganggu org tidur aja"

Dhea sperti orang kesetanan stelah mendengar mereka berdua berdebat.

Ia segera meraih tangan Deon yg smpt terlepas dan menggenggamnya erat erat serta mengangkat gandengan tangan tersebut dan menunjukannya pada Grace.

"Dengerin lu ngoceh bikin gue laper" Dhea sembari memperlihatkan tangannya yg memegang erat tangan Deon.

"Sialan Lo ya! Lu tuh siapa ngga berhak ikut campur urusan gue sama Deon!"
Teriak Grace penuh amarah sembari menunjuk kesal ke arah Grace.

"Lo jga ngga ada hak atas diri gue lu itu bukan siapa siapa gue,dan gue lebih berhak memilih siapapun yg bakal nmenin gue" ucap Deon sembari berlalu menyeret lembut Dhea dari hadapan Grace.

Keduanya benar benar meninggalkan Grace seorang diri dalam kelas.

Dhea yg dasarnya sangat membenci Grace tentu saja ia tak pernah sungkan untuk melakukannya dengan Deon.

mentari di  Antartika Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang