rain 🌧️

18 3 18
                                    

Zrazzzzzzzz..... Hujan turun begitu lebatnya tepat saat mobil taxi itu berhenti di depan sebuah rumah yg ckup megah.

"Makasih ya pak"
Ucap pemuda itu dengan ramah.

"Sama sama dek" sahut bapak pengemudi taxi itu.

Deon segera bergegas kluar mobil dan berlari cepat ke arah rumahnya, sembari menutup area kepalanya dengan tas yg ia bawa.

Yah tetep aja deh basah kuyup orang ujan deres😁.

Ia dengan cepat meraih tombol bell yg berada di area pagar besi yg begitu tinggi di sana.

Semakin susah dah, mau manjat pagar pun males krna terlalu tinggi😁.
Biasanya manjat pager sekolah yg masih bisa dia jangkau dan sangat berbeda jauh dengan pagar rumahnya😁.

Tinnnnggggg tooooonggggg......
Ntah berapa kali bell ia bunyikan. Namun blm ada pergerakan apapun dari dalam rumahnya.

"Aduhhh si bibi kmna sih lama banget,bi cpetan dong gue dah basah kuyup gini" ucapnya sembari terus berusaha dengan belnya itu.

Dan ya benar saja tak begitu lama seorang perempuan yg di perkirakan berumur 50 tahun itu keluar dari rumah megah bersama payungnya.

Wanita itu terlihat berjalan tergopoh gopoh ke arah Deon yg sudah basah kuyup di luar pagar oleh air hujan.

"Aduh dennnn maafin bibi"
Wanita itu segera bergegas mmbuka pintu pagar yg menjulang tinggi itu.

Meskipun usianya yg kini SDH di bilang tua namun wanita yg di sebut bibi itu masih ckup bertenaga.

"Aduh den knapa ngga kabarin bibi dulu kalo dah plg sekolah" ucap wanita itu sembari meraih badan Deon.

"Dah ngga usah di payungin bi Deon dah basah gini payungnya di pake bibi aja" ucap Deon dengan lembut.

Deon memang anak yg Badung tapi ntah kenapa dia tidak bisa berkata dengan nada tinggi pada bibinya, ya mengingat bibi adalah orang yg sudah membantu merawat Deon sejak kecil.

Bahkan Deon lbih dekat dengan bibi dari PDA dekat dengan kedua orang tuanya, Deon sangat menyayangi bibi dan sangat menghargai wanita tua itu dengan baik.

Bahkan Deon tak pernah menganggapnya pembantu di rumah itu, ia menganggapnya sebagai neneknya sndri.

"Cepet mandi ya den takut masuk angin" ucap bibi sembari mengulurkan handuk pada Deon.

"Biasa ya bi, 15 menit lgi naik ke atas,Deon mau coklat hangat" ucapnya sembari berlari kecil menaiki anak tangga.

"Siap den" ucap bibi.

"Pasti si Aden bolos lagi, jangan sampe tuan dan nyonya tau kalo si Aden bolos sekolah" gerutu bibi sedikit kesal melihat tingkah remaja itu.

*
*
15 menit telah berlalu sesuai permintaan Deon, bibi m mbawa secangkir coklat hangat kesukaan nya.
Kebetulan hari ini bibi ada stok jagung,ia merebusnya beberapa potong untuk Deon, anak itu sangat menyukai jagung rebus.

Tok tok tok.... Suara pintu di ketuk keras oleh bibi.

"Masuk bi" sahut Deon dri dalam biliknya.

Ceklek... Tanpa basa basi bibi segera memasuki kamar Deon.

 Tanpa basa basi bibi segera memasuki kamar Deon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

mentari di  Antartika Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang