Maaf ya updatenya agak lama, soalnya ada beberapa kendala, huhuhu.
Aku belum sempat revisi. Kalo ada kesempatan, nanti bakal coba kubaca ulang dan perbaiki lagi.
Vote dan komen jika berkenan. Terima kasih.
.
.
.
Sai terus bergumam dalam hati. Semua dimulai saat kemarin Naruto menghubunginya dan meminta untuk bertemu. Lalu, satu permintaan yang dia lontarkan, membuat kepala pria Shimura itu diisi oleh berbagai macam pertanyaan.
Tak tahu ada apa gerangan, tapi, Naruto mendadak saja meminta agar dicarikan seorang wanita, dengan kualitas terbaik -- seperti yang selalu Sai ungkapkan setiap kali menggodanya, lalu menyuruh agar memesannya.
Sai tak ada alasan untuk menolak, hanya saja, ini membuatnya selalu menyerukan kata 'kenapa?'
Kenapa tiba-tiba begini?
"Di sini."
Setelah menempuh perjalanan menuju satu hotel, keduanya langsung menjurus ke salah satu kamar.
Sai melirik pada pria di sampingnya, untuk memastikan bagaimana Naruto saat ini.
Tidak ada tampang kesal atau bosan yang sering ia tampilkan. Yang tampak adalah Namikaze Naruto yang ikut mempertanyakan -- mengapa Sai menahan pergelangannya ketika hendak membuka pintu.
"Kenapa?"
"Sebelum kau masuk, ada sesuatu yang ingin kutanyakan," Sai berkata, "Kau sudah merasa baik-baik saja dengan ini?"
Naruto mengangguk mantap sekali, seolah, tak ada dirinya yang dulu selalu memandang jijik seorang wanita. Hal ini membuat Sai melepas kembali pegangan tangannya.
"Boleh aku masuk sekarang?"
Sai memberi izin. Ia tak akan masuk ke dalam. Pria itu memberi senyuman tipis, dengan harapan kecil di dalamnya. "Selamat bersenang-senang. Kabari aku jika kau butuh sesuatu."
Pelan, Naruto melemparkan dengusan. Tanpa mau menanggapi terlalu banyak, ia sudah memasuki ruangan.
Selaras perkataan Sai, perempuan pesanannya sudah siap di sini. Ketika menyadari kehadiran orang lain, wanita yang hanya mengenakan pakaian dalam dan sedang berbaring di atas ranjang itu segera mendudukkan diri. Senyuman manisnya memberi kesan merayu yang kental.
"Selamat datang."
Suaranya merdu. Ketika mendesah mungkin akan sangat memanjakan telinga. Sai cukup telaten dalam menyeleksi. Tubuhnya bagus, kulitnya bersih, dan dengan mata hijau yang indah -- ia seperti berharap untuk segera dijamah.
Naruto berjalan mendekat. Posisinya yang kini berdiri di sisi ranjang, membuat wanita tersebut segera merangkak dengan gerakan menggoda agar bisa merapatkan diri. Pinggul besar dan dada bulatnya tampak penuh dibalik kain tipis yang berfungsi hanya sekadar hiasan.
Tangan dengan kuku warna merahnya -- terulur gemulai untuk memberi menggenggam pada jemari seseorang yang akan menjadi Tuan-nya saat ini.
"Anda mau langsung melakukannya?"
Naruto merasa itu adalah gagasan yang bagus. "Lakukan yang terbaik yang kau bisa."
.
.
Sai langsung beranjak sesegera mungkin setelah menerima sebuah panggilan telepon.
Ketika akan mencapai tempat tujuan, pria itu memandang heran ketika melihat Naruto sudah tak lagi berada di dalam kamar dan sedang berjalan di lorong.
![](https://img.wattpad.com/cover/368532600-288-k124915.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Agreement [ NaruHina ] ✔
FanfictionHubungan mereka sederhana; Hanya perlu melakukan 'hal kecil' yang Namikaze Naruto inginkan, maka Hyuga Hinata akan memperoleh apa yang Ia butuhkan. *** "Karena kita bukan orang yang saling mengenal, kurasa, ini tidak akan menjadi masalah yang begitu...