Rizal dan kedua sahabatnya mencoba mendatangi kos yang ditinggali oleh gadis yang diperkosa oleh rizal, selama 2 hari full dito dan bagas membantu rizal untuk menemui gadis itu dan usahanya membuahkan hasil.
Rizal pun yang harusnya pulang ke tanah air harus dipending dulu, ini demi kebaikan bersama, antara rizal dan gadis itu.
"Ini benar alamatnya tapi gw nggak tau kamar kos dia yang mana" Kata dito menatap kos kos an yang sederhana didepannya.
"Nah itu mending lo tanya ke ibu itu. Kaya nya dia ibu yang punya kos nya." Kata dito lagi menunjuk ibu yang akan berjalan kearah mereka.
"Ada apa ya anak muda" Tanya ibu itu saat berada dihadapan 3 anak muda.
"Gini bu, kita mau tanya apa benar gadis ini ngekos disini." Kata rizal menunjukkan foto gadis.
"Owalah ini mah si amel, teman kuliahnya ya. Kamarnya nomor 3 dari ujung sana." Kata si ibu memberitahu lalu pamit untuk berbelanja ke luar.
Mereka bertiga pun berjalan menuju tempat yang ditunjuk oleh si ibu tadi, mata mereka dengan teliti menatap pintu.
"Lo ketok" Kata bagas menyenggol tangan rizal.
Tok tok tok.
Tak lama dari itu pintu dibuka oleh seorang perempuan, "cari siapa mas?" Tanya perempuan itu dengan sopan.
"Apa benar ini kamar kos amel?" Tanya rizal ia sudah tahu namanya dari si ibu kos.
"Owh iya benar kok, saya sendiri sahabat amel, saya anggun kalian masuk duduk dulu, saya panggilkan amel dulu." Kata anggun membuka pintu kos amel.
Kos yang sederhana namaun sangat mewah dan luas didalamnya, terdapat ruang tamu dan dapur yang dibatasi tembok sepinggang, kamar tidur 1 plus kamar mandi didalamnya. Sangat luas tidak seperti kos pada umumnya.
Anggun kembali ke ruang tamu bersama amel, amel menatap mereka lalu matanya jatuh keada rizal yang juga menatapnya. Tanpa bisa dicegah amel kembali mengeluarkan air matanya membuat 2 teman khusus nya bagas menatap prihatin dan iba kepada amel.
"Amel" Kata anggun memeluk tubuh amel yang memeras tangannya.
"Dia jahat gun" Kata amel menunjuk rizal.
Dapat anggun jabarkan bahwa cowok itu yang telah merenggut kesucian amel, anggun menenangkan amel dengan kata kata lembut dan penuh kasih sayang, sampai amel merasa lebih baik dan mau diajak duduk dihadapan ketiga laki laki itu.
"Untuk apa datang kesini" Kata anggun to the point dengan wajah juteknya, bilang saja ia tidak sopan itu tidak masalah.
"Bawa pengawal segala" Lanjut anggun lagi membuat jiwa recehan dito hampir meledak namun ia tahan karna kondisi yang berbeda.
"Saya mau tanggung jawab atas apa yang sudah saya perbuat kepada amel, saya teramat merasa bersalah telah berbuat hal keji itu. Saya sangat meminta maaf atas kelakuan saya kepada amel, saya tau kata maaf pun tidak akan cukup dan tidak akan bisa mengembalikan keadaan amel, tapi saya teramat merasa bersalah dan meminta maaf dengan tulus, saya akan bertanggung jawab penuh atas apa yang sudah saya perbuat." Kata rizal dengan bahasa sopannya, ia bahkan sedikit menunduk lalu menatap amel yang hanya terdiam saja, dapat rizal ketahui keadaan mengenaskan amel saat ini, lewat mata dan tubuhnya.
"Tanggung jawab seperti apa yang anda ucapkan tolong diperjelas." Kata anggun sudah seperti orang tua amel sendiri.
"Saya akan menikahi amel, tapi saya mohon bantuannya untuk bersabar, saya akan menjelaskan kepada orang tua saya dan juga orang tua amel. Saya juga akan meminta izin terlebih dulu ke kedua belah pihak keluarga dan istri saya sendiri." Kata rizal membuat amel terdiam mencerna dengan jelas begitupun dengan anggun yang terkejut.
"Anda pikir diri anda sangat sempurna menjadikan sahabat saya istri kedua anda, apa anda tidak memiliki belas kasihan terhadap amel yang akan mendapatkan perlakuan buruk oleh masyarakat bahkan oleh orang tua dan istri anda." Kata anggun dengan wajah marahnya ia bahkan kembali memeluk amel, ia jelas tidak terima sahabatnya dijadikan istri kedua.
"Saya memang tidak sempurna tapi saya tidak mau dianggap brengsek walaupun saya sudah brengsek merusak seorang gadis, tapi saya bertekad besar dengan apa yang saya perbuat, saya akan berlaku adil dan saya menjamin kehidupan amel, keluarga dan istri saya akan saya urus dan saya jamin mereka tidak akan menyakiti amel." Kata rizal membuat anggun menatap rizal remeh.
"Anda bisa berkata itu dihadapan saya saat ini bahkan dihadapan kedua orang tua amel, tapi dibelakang kita apa kamu akan menjamin semua itu? Saya rasa itu tidak mungkin! Apalagi kamu yang saya lihat sangat menyayangi istri mu itu. Anda jangan berbohong itu percuma karna saya mengetahuinya." Kata anggun membuat dito dan bagas yang mendengarnya takjub.
"Tidak, saya bersumpah dihadapan kalian dan tuhan. Jika anda tidak mempercayai saya, apapun yang anda pinta akan saya laksanakan untuk anda bisa mempercayai saya." Kata rizal kepada anggun tanpa rasa takut dan lain lain, ia dengan tegar dan tegas berkata membuat anggun sedikit akan luluh.
"Datangkan kedua orang tua anda serta istri anda dihadapan keluarga amel dan saya, saya akan memberikan batas selama 3 hari. Bagaimana?" Kata anggun penuh tantangan yang jelas langsung disanggupi oleh rizal.
"Saya akan buktikan semua itu, tapi saya meminta izin secara langsung kepada amel." Kata rizal menatap amel.
"Amel maaf kan saya ya, saya harap kamu mau menerima saya untuk mempertanggung jawabkan apa yang sudah saya perbuat, saya akan memperlakukan kalian secara adil. Apapun yang kamu minta akan saya sanggupi." Kata rizal kepada amel.
Amel sendiri hanya menggeleng saja dirinya terlalu terkejut dengan keadaan saat ini, ia bimbang dan takut. Ia tidak bisa berpikir jernih, pikirannya terlalu negatif jika menjadi istri kedua rizal dirinya merasa tidak sanggup.
"Tidak perlu tanggung jawab apapun, saya akan mencoba ikhlas walaupun itu sulit, saya tidak akan sanggup rasa nya menjadi istri kedua, bahkan saya rasa istri kamu akan ikut merasakan sakit. Tidak usah mengatakan apapun kepada keluarga dan istri kamu, saya akan rahasiakan kejadian ini kepada publik." Kata amel membuat rizal kembali dihantam seribu jarum hati nya, dito dan bagas serta anggun yang mendengar itu menatap kagum amel.
"Tidak saya akan tetap tanggung jawab, bagaimana pun ini kesalahan yang harus saya pertanggung jawabkan, saya tidak mau menjadi pengecut walaupun kamu sendiri menolak. Saya akan mengatakan semua ini kepada keluarga saya dan kamu serta istri saya, mau tidak mau mereka bahkan kamu dan saya harus menerima takdir ini, mungkin ini memang takdir kita bersama, dimana saya memiliki dua istri, istri saya yang akan di madu dan kamu menjadi istri kedua. Ini mungkin jalan yang allah berikan untuk saya menjaga kalian." Kata rizal, ia tidak akan membiarkan amel menanggung dosa nya seorang diri. Ia pun sudah bertekad bulat, agama yang ia pelajari di pesantren dulu membuatnya berpikir jernih. Tidak salahkan dirinya menikah amel? Ia akan melakukan keadilan kepada kedua istrinya. Kalaupun mereka tidak berjodoh pasti akan ada jalan lain yang mereka lewati, rizal mencoba menyerahkan semuanya kepada sang pencipta begitupun dengan amel. Doa kan saja jalan yang terbaik untuk amel serta rizal dan istrinya, doakan semuanya baik baik saja.
'Semakin rumit, semoga amel bisa melewati semua ini' batin anggun menatap amel disampingnya, ia sangat merasa prihatin dan iba kepada amel.
'Ya allah berikan yang terbaik untuk amel.' lanjut batin anggun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi istri kedua (END)
Short Storymenceritakan kisah tentang perjalanan amel menjadi istri kedua dan ibu sambung buat anak imut, gemoy, gembrot bernama rakha.