7

2.2K 72 2
                                    

Amel bangun dari rebahannya karna sang ibu mertua memasuki kamarnya, mungkin saja dirinya akan ditegur. Amel bangun tanpa mau turun dari kasur rakha sudah merubah posisi tidurnya menghimpit dirinya, padahal tidak ada 5 menit sudah berubah saja posisi tidurnya.

"Maaf ya bu aku diatas" Kata amel, ibu mertuanya duduk disamping ranjang dengan kursi plastik, yang jelas tinggi mereka berbeda.

"Nggak papa nak, ibu cuma mau tanya aja." Kata ayu yang diangguki oleh amel.

Pasti saat dirinya memasuki kamar telah terjadi sesuatu, pikir amel. Sudah bisa ditebak, dirinya seperti transmigrasi kesebuah novel saja.

"Ibu boleh kan bertanya sama amel?" Tanya ayu meminta izin gimana pun ia harus membuat amel tidak merasa tersinggung.

"Boleh dong bu, kenapa harus tidak boleh." Kata amel dengan wajah biasa saja, membuat wajah ayu terlihat sedikit mengendur dari ketegangan saat ia memasuki kamar amel.

"Awal masalahnya gimana sih nak, kenapa rakha sampai nangis kejar tadi." Kata ayu, sepertinya sebagai pengawalan untuk menuju yang lebih serius, Pikir amel, atau bisa jadi ibu mencari titik terang dari sudut dirinya juga. Tidak salah malah amel merasa yang dilakukan oleh ibu mertuanya bagus dan diharuskan, apalagi ia bisa dibilang menjadi penengah untuk masalah dirinya dan putri tadi.

"Aku cuma mau ngajarin rakha biar bisa jalan, umur rakha udah 1 tahun lebih tapi belum bisa berjalan, jangankan berjalan tertatih dipegangi pun rakha belum berani, mungkin mba putri sama mas rizal mikirnya rakha bakal bisa jalan sendiri tanpa diajarin." Kata amel menohok ia tidak takut sedikitpun membicarakan putri dan rizal didepan ibu nya langsung, padahal ia anak baru disini. Ini lah keuntungan amel yang memiliki sifat blak blakan, jadi ia akan merasa lebih lega setelah mengatakan isi hatinya.

"Cuma main rumput doang dimarahin, apa kabar kalo aku kasih main tanah, gali tanah pakai tangan cari cacing. Seperti yang aku bilang tadi daya tahan tubuh rakha bisa kita tes dari sana, daya tahan tubuhnya akan kebal. Emang apa yang dibilang sama mba putri tadi di sana, tidak mungkin ia tidak berbicara saat aku masuk kamar?" Kata dan tanya amel secara langsung.

Ayu yang mendengar pun cukup kagum, pengetahuan amel sangat luas, padahal dirinya masih anak remaja dan belum memiliki anak, pikirnya.

Ayu sangat senang memiliki mantu yang bersifat seperti amel, bukan membandingkan tapi memang ini kenyataannya, amel serba bisa dan mau belajar, berbeda dengan putri yang sangat pemalas dan tidak mau belajar. Tapi manusia itu memang memiliki kepribadian yang berbeda beda, mungkin dengan ini tuhan mengirimkan dua menantu untuk ayu yang memiliki sifat saling melengkapi. Dan rizal harus pintar pintar berpikir untuk menjadi penengah.

"Hanya mengatakan yang terbaik untuk dede" Kata ayu, ayu dan sekeluarga memnag memanggil rakha dengan sebutan dede berbeda dengan amel yang memanggil rakha dengan sebutan aka berani berbeda untuk menjadi yang istimewa.

"Kebaikan apanya? Mba putri itu memang pemalas ya bu? Buat ngajarin anaknya saja nggak mau, ngemanjain anak tapi nggak terlalu mau ngurus anak, aku lihat dari aku ada di sini, bisa aku hitung berapa menit mba putri mau ngajak anaknya." Kata amel blak blakan membuat ayu tertawa. Memang benar kok ayu memberikan amel kedua jempolnya, yang dibalas dengkusan oleh amel, bukan buat ibu mertua nya tapi buat mba putri, mama nya si aka.

"Kamu udah tau sendiri jadi ibu nggak usah ngejelasin lagi, tadi putri bilang bukan bilang sih tapi kemauannya dia. Dia mau ikut sama rizal untuk tinggal di apartemennya, rizal kan kerja di perusahaan sana, sangat amat melelahkan jika ia harus bolak balik yang memakan waktu 1 jam setengah belum lagi macetnya, memang rizal selalu tinggal di sana kalo lagi kerja dia ninggalin anak dan istrinya disini, tapi karna masalah tadi putri memilih untuk ikut rizal ke sana. Setiap sabtu, minggu dan tanggal merah rizal akan pulang ke sini." Kata ayu menjelaskan kepada amel yang telah terjadi diluar sana bersama putri dan rizal tadi.

Menjadi istri kedua (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang